Kumpulan Pantun Cinta Gombal Terbaru 2020
Tidak lengkap membicarakan pantun berkasih-kasihan tanpa pantun cinta. Dan kurang sedap rasanya membuat pantun cinta tanpa pantun gombal.
Inilah pantun cinta yang berisikan pantun gombal abis, romantis, pendek, untuk menghibur dengan sedikit rayuan maut.
Temukan pantun 2 bait dan 4 bait. Ada yang untuk cowok ada pula untuk cewek. Untuk dipersembahkan kepada suami ataupun istri.
Intinya kamu bisa menambah kemesraan ikatan cinta. Menguatkan jalinan kasih. Sehingga terciptalah keluarga yang sakinah, mawadah, wa rahmah.
Untuk itulah pantun cinta gombal ini dibuat. Semoga saja bisa membangkitkan kembali gairah cinta yang pernah ada.
Semoga bertambah-tambah rasa bahagia di antara kita. Bukankan dengan cinta hidup ini lebih bermakna?
Hari senja berwarna merah,
Elang hingga di pohon kelapa.
Jangan suka marah-marah,
Nanti bisa cepat tua.
Siapa itu memakai batik,
Ambil gelas untuk minum.
Marah saja masih cantik,
Apalagi kalau tersenyum.
Kalau suka minum jamu,
Badan sakit bisa sembuh.
Kalau menatap wajahmu,
Rasanya bahagia sekujur tubuh.
Lezat juga telur dadar,
Dibungkus untuk dihantar.
Rindu ini tak kan pudar,
Meski zaman terus berputar.
Kota Lahat amat indahnya,
Banyak ikan dalam rawa.
Ingin kulihat engkau bahagia,
Tersenyum ceria penuh tawa.
Sungguh tinggi pohon kina,
Sungguh elok dipandang mata.
Bagaimana tidak terpesona,
Memandang wajah nan jelita.
Kain kusut melilit kayu,
Bunga kenanga tumbuh di rawa.
Bukan maksud hendak merayu,
Engkaulah bunga suntingan jiwa.
Berburu jauh mencari rusa,
Rusa lari ke tengah kota.
Cintaku seluas angkasa,
Untukmu wahai cantik jelita.
Buah kweni buah pala,
Dilempar dengan batu bata.
Siang begini sakit kepala,
Hendak melihat gadis jelita.
Masak domba dibuat kari,
Ambil nangka di karung goni.
Engkau laksana bidadari,
Cantik menghiasi hidupku ini.
Bila raja meminum jamu,
Jangan lupa diberi empedu.
Sehari saja tiada bertemu,
Sekujur jiwa merasa rindu.
Anak kecil main di halaman,
Petak umpet dan kejar-kejaran.
Jika punya istri idaman,
Hidup sungguh membahagiakan.
Bunga berseri sudah merekah,
Jadi indah seluruh kota.
Inilah dia istri shalehah,
Bila dipandang sejukan mata.
Hari ini hari Jumat,
Jangan lupa pergi sholat.
Bila diperintah ia taat,
Penuh kasih dalam berkhidmat.
Saat senja makan ketan,
Tambah kacang untuk cemilan.
Selalu menjaga kehormatan,
Aurat ditutup karena keimanan.
Menanam bunga dalam taman,
Biji bunga terbungkus koran.
Rumahpun terasa nyaman,
Rumah diisi lantunan Quran.
Kain batik bungkus belati.
Wanita cantik pujaan hati.
Air minum dari kali.
Kamu senyum manis sekali.
Sulur pita untuk mengikat.
Tatapan mata amat memikat.
Dari tanah naik ke awan.
Sudah ramah, orangnya dermawan.
Mekar putiknya, mekar bunganya.
Cantik hatinya, cantik wajahnya.
Landak roti kakinya memar.
Hendak hati, ingin melamar.
Putik bukan sembarang putik.
Cantik bukan sembarang cantik.
Api unggun mentari terik.
Melangkah anggun, berjalan menarik.
Taruh buku dalam kamar.
Bolehkah aku datang melamar?
Jumlah kamar ada lima.
Aku melamar, engkau menerima.
Kain batik berkilo-kilo.
Cantik-cantik masih jomblo.
Randu ilalang bukan benalu.
Rindu terhalang, rasa malu.
Anak ikan anak rusa.
Ingin kuungkapkan segala rasa.
Kaki meronta, mulut tertawa.
Kuucap cinta, takut kecewa.
Hutan bakau tumbuh di rawa.
Maukah dikau jadi permata jiwa.
Naik onta ke tanah Mina.
Matanya jelita, penuh pesona.
Buah kunir banyak manfaatnya.
Hidung bangir amat indahnya.
Kaki tertatih lambat jalannya.
Pipi putih halus kulitnya.
Merah merah level lima.
Bibir merah bagai delima.
Terbang rendah si anak burung.
Dagu indah laksana ujung lesung.
Batu bata merah warnanya.
Bila berkata lembut nadanya.
Belum puas rasanya hanya dengan beberapa pantun. Masih perlu juga pantun cinta lainnya. Untuk dipersembahkan untuk si dia pujaan hati.
Belum selesai rasanya menggombal. Menggombal si dia agar hatinya terhibur. Menaburinya dengan rayu-rayuan, menghiasinya dengan kata kata cinta, serta indahnya syair-syair pujangga.
Telah mendidih air nira,
Dalam tungku penuh arang.
Hati sedih tiada terkira,
Badan jauh di rantau orang.
Kakatua terbang ke rawa,
Sayapnya patah hidup terlunta.
Kapankah kita bisa bersua,
Bertemu raga bertatap mata.
Randu bukan sembarang randu,
Randu dari Paku Alam.
Rindu bukan sembarang rindu,
Rinduku siang dan malam.
Karang tempat bermain ikan,
Melihatnya tak pernah jemu.
Meskipun jarak memisahkan,
Tak kan surut cintaku padamu.
Pandai Tabib dalam meramu,
Jangan sedih janganlah sendu.
Semakin lama tiada bertemu,
Semakin kuat rasa rindu.
Lama pungguk tabah menanti,
Tak kenal senja ataupun pagi.
Rindu lama belum terobati,
Rindu baru datang lagi.
Hitam warna air tinta,
Semuanya habis sudah.
Beginikah rasanya cinta,
Biar tersiksa rasanya indah.
Sulur kapas terasa ringan,
Baru berat saat direndam.
Banyak halangan dan rintangan,
Cintaku padamu tak kan padam.
Dingin udara membuat beku,
Pak tua duduk di bangku.
Dengarlah wahai kekasihku,
Cintaku ini berpagar rindu.
Kancil mengambil buah pepaya,
Ditaruhnya di dekat roda.
Hatiku senantiasa setia,
Menjaga cinta jangan ternoda.
Berkerlip-kerlip semua bintang,
Jatuh cahayanya ke batu karang.
Biarpun godaan slalu datang,
Cintaku ini tak berkurang.
Anak bermain di halaman,
Surya membentuk bayang-bayang.
Engkaulah kekasih idaman,
Kucurahkan kasih dan sayang.
Senang rasanya di hari raya,
Semua orang berwajah ceria.
Jadilah pasangan setia,
Agar rumah tangga bahagia.
Anak main kejar-kejaran,
Kaki tersandung kursi rotan.
Ikatan cinta perlu kesabaran,
Toleransi, dan penghormatan.
Suku Melayu di Kota Jambi,
Pandai pula menari seudati.
Ikutilah tuntunan Nabi,
Rumah tangga kan diberkati.
Besi ditempa hingga meleleh,
Api padam bukan karena ludah.
Istri shalehah, suami shaleh,
Rumah tangga sakinah mawaddah.
Di Aqobah terjadi baiat,
Kepada Nabi pembawa syariat.
Kepada suami hendaknya taat,
Selama bukan dalam maksiat.
Anak-anak berkelahi,
Nanti damai sebentar lagi.
Istri mesti dikasihi,
Tanggung jawab seorang suami.
Batal puasa bisa diqodo,
batal karena sakit dan lelah.
Istri mestilah ridha,
Atas rezeki dari Allah.
Kerbau beranak sangat banyak,
Beranak di bawah pohon mangga.
Jangan pula bersikap tamak,
Agar tenang rumah tangga.
Warna tanah banyak rupanya,
Tanah subur jauh dari hama.
Tiada rumah tangga bahagia,
Kecuali dengan tutunan agama.
Ikan gabus banyak dagingnya,
Ikan buas hiu namanya.
Harta bukan segala-galanya,
Ridha ikhlas atas rezeki dari-Nya.
Hari raya membuat ketupat,
Buat juga lontong dan lepat.
Jangan dicela nikmat yang didapat,
Agar bertambah segala nikmat.
Gagah berani penunggan kuda,
Berlari kuda percikan kaki.
Terimalah rezeki yang ada,
Hilangkan hasad iri dan dengki.
Bunga mekar berseri-seri,
Penghias sanggul serta dahi.
Lemah lembut kepada istri,
Istri amanah dari Illahi.
Syair indah pujangga besar,
Bait syair dibukukan.
Hendaklah lembut jangan kasar,
Sifat keras hendaknya dijauhkan.
Bila penyair membuat madah,
Pasti terdengar amat indah.
Bila semua ahli ibadah,
Mudah-mudahan masuk ke jannah.
Bekerja penuhi sandang pangan,
Yang manfaat terus dikerjakan.
Saling menutup segala kekurangan,
Segala aib hendak ditutupkan.
Lihat langit berisi mega,
Sayang udara penuh jelaga.
Hindari cemburu pada keluarga,
Sebab bisa rusakan rumah tangga.
Jagalah olehmu pandangan mata,
Jadikan agama sebagai penuntun.
Jika hendak berkata-kata,
Berkata dengan sopan santun.
Jika lelah hinggap di kaki,
Duduk dulu makan ketan.
Hindari mencaci maki,
Cacian bisikan dari setan.
Rukun Islam ada lima,
Tunaikan olehmu semampunya.
Menikah itu setengah agama,
Maka hendaknya engkau bertakwa.
Inilah yang terakhir untuk kita semua: pantun cinta gombal gembel alias pantun seadanya. Moga saja bisa menghibur kita semua.
Jangan sungkan jangan ragu, kamupun bisa mengirimkan pantun ke sini. Agar pantunmu tak hanya disimpan dalam hati saja.
Jangan emas engkau timbang,
Dengan perak besi parang.
Jangan cemas jangan bimbang,
Cintaku hanya untukmu seorang.
Keras tempurung cangkang kerang,
Lebih keras si batu karang.
Dari dulu sampai sekarang,
rindu ini tak berkurang.
Walau pedas rasa sambal,
Banyak orang yang ketagihan.
Aku bukan jago gombal,
Apalagi jago rayuan.
Tinggi-tinggi pohon kelapa,
Kelapa muda tolong ambilkan.
Aku memang tak punya apa-apa,
tapi janjiku tuk membahagiakan.
Kesalahan berujung penyesalan,
Selalulah dalam kebenaran.
Cinta bukanlah gombal-gombalan,
Tapi ketulusan dan kesetiaan.
Orang ganteng hatinya luka,
Pergi dia ke tanah Jawa.
Kalau kamu memang suka,
Mari kita ke kantor KUA.
Syair indah karena rima,
Hangat rasanya buah pala.
Menikah itu lebih utama,
Cinta kita mendapat pahala.
Anak desa membuat bata,
Untuk dijual jauh ke kota.
Sekali aku mengucap cinta,
Pasti kuberi bukti nyata.
Bambu betung dalam pedati,
Oleh sapi pedati ditarik.
Jangan berkata nanti-nanti,
Lebih cepat lebih baik.
Jalan-jalan ke jalan Kemang,
Hati senang makin riang.
Hatimu itu baik memang,
Setiap hari makin sayang.
Buah manggis buah delima,
Kedua buah manis rasanya.
Kalau cinta sudah diterima,
Mari sahkan di kantor agama.
Gadis istana menari srimpi,
Lebih cantik gadis petani.
Kalau dulu hanya mimpi,
Berdua denganmu nyata kini.
Nah, itulah beberapa bait pantun cinta gombal. Meskipun gombal-gombalan tetap saja ada nasehatnya. Sehingga kamu bisa mendapatkan hikmah darinya.
pg.09.75.88
Inilah pantun cinta yang berisikan pantun gombal abis, romantis, pendek, untuk menghibur dengan sedikit rayuan maut.
Salah satu suku yang kental dengan pantun adalah suku Melayu |
Intinya kamu bisa menambah kemesraan ikatan cinta. Menguatkan jalinan kasih. Sehingga terciptalah keluarga yang sakinah, mawadah, wa rahmah.
Untuk itulah pantun cinta gombal ini dibuat. Semoga saja bisa membangkitkan kembali gairah cinta yang pernah ada.
Semoga bertambah-tambah rasa bahagia di antara kita. Bukankan dengan cinta hidup ini lebih bermakna?
Gombal Abis-Abisan
Walau ikan baunya amis,
Tak sedikit jadi kegemaran.
Adik manis jangan menangis,
Mari kita bermesraan.
Hari senja berwarna merah,
Elang hingga di pohon kelapa.
Jangan suka marah-marah,
Nanti bisa cepat tua.
Siapa itu memakai batik,
Ambil gelas untuk minum.
Marah saja masih cantik,
Apalagi kalau tersenyum.
Anak kota memakai sepatu,
Berjalan cepat langsung berlalu.
Memang kamu nomor satu,
Berada di dalam hatiku slalu.
Kalau suka minum jamu,
Badan sakit bisa sembuh.
Kalau menatap wajahmu,
Rasanya bahagia sekujur tubuh.
Lezat juga telur dadar,
Dibungkus untuk dihantar.
Rindu ini tak kan pudar,
Meski zaman terus berputar.
Tanam bayam tanam kubis,
Istirahat makan manggis.
Cintaku tak pernah habis,
Selalu untukmu yang manis.
Kota Lahat amat indahnya,
Banyak ikan dalam rawa.
Ingin kulihat engkau bahagia,
Tersenyum ceria penuh tawa.
Sungguh tinggi pohon kina,
Sungguh elok dipandang mata.
Bagaimana tidak terpesona,
Memandang wajah nan jelita.
Sudah rata halus jalannya,
Tempat berlalu tuan raja.
Sudah jelita baik hatinya,
Pantas banyak yang memuja.
Kain kusut melilit kayu,
Bunga kenanga tumbuh di rawa.
Bukan maksud hendak merayu,
Engkaulah bunga suntingan jiwa.
Jalan-jalan ke tanah Malaya,
Mendapat ikan dan kura-kura.
Mungkin adik tak percaya,
rinduku sedalam samudra.
Berburu jauh mencari rusa,
Rusa lari ke tengah kota.
Cintaku seluas angkasa,
Untukmu wahai cantik jelita.
Buah kweni buah pala,
Dilempar dengan batu bata.
Siang begini sakit kepala,
Hendak melihat gadis jelita.
Kalau belajar jangan jemu,
Tiada suram sepanjang masa.
Kalau menatap wajahmu,
Hati muram berganti ceria.
Masak domba dibuat kari,
Ambil nangka di karung goni.
Engkau laksana bidadari,
Cantik menghiasi hidupku ini.
Bila raja meminum jamu,
Jangan lupa diberi empedu.
Sehari saja tiada bertemu,
Sekujur jiwa merasa rindu.
Ujung Pandang Kota Lahat,
Kain sutra kain brokat.
Elok dipandang sedap dilihat,
Hatinya cantik amat memikat.
Istri Idaman
[Inilah pantun yang bikin suami istri jadi romantis. Meskipun temanya pantun cinta gombal, gombal pada istri merupakan gombal untuk menumbuhkan kasih sayang. Sehingga semakin mesra hubungan cinta dan menumbuhkan kehangatan keluarga]Anak kecil main di halaman,
Petak umpet dan kejar-kejaran.
Jika punya istri idaman,
Hidup sungguh membahagiakan.
Bunga berseri sudah merekah,
Jadi indah seluruh kota.
Inilah dia istri shalehah,
Bila dipandang sejukan mata.
Hari ini hari Jumat,
Jangan lupa pergi sholat.
Bila diperintah ia taat,
Penuh kasih dalam berkhidmat.
Saat senja makan ketan,
Tambah kacang untuk cemilan.
Selalu menjaga kehormatan,
Aurat ditutup karena keimanan.
Menanam bunga dalam taman,
Biji bunga terbungkus koran.
Rumahpun terasa nyaman,
Rumah diisi lantunan Quran.
Gombal adalah kata dari Bahasa Indonesia yang mengekspresikan sesuatu yang tidak berguna atau tidak berarti, dalam Bahasa Inggris, artinya hampir sama dengan kata shit atau bullshit.
Pantun Cinta Yang Pendek
[Tak lengkap rasanya pantun cinta gombal tanpa pantun pendek. Pantun pendek atau pantun karmina merupakan salah satu jenis pantun yang sangat digemari. Pendek dan mudah dihafalkan. Maka inilah bait pantun tersebut.]Kain batik bungkus belati.
Wanita cantik pujaan hati.
Air minum dari kali.
Kamu senyum manis sekali.
Sulur pita untuk mengikat.
Tatapan mata amat memikat.
Dari tanah naik ke awan.
Sudah ramah, orangnya dermawan.
Mekar putiknya, mekar bunganya.
Cantik hatinya, cantik wajahnya.
Landak roti kakinya memar.
Hendak hati, ingin melamar.
Pantun Pujian Untuk Wanita Cantik
[Dan ini dia yang ditunggu-tunggu, pantun cinta gombal memuji wanita cantik. Sekali lagi ini adalah pantun pendek yang mudah dipahami.]Putik bukan sembarang putik.
Cantik bukan sembarang cantik.
Api unggun mentari terik.
Melangkah anggun, berjalan menarik.
Taruh buku dalam kamar.
Bolehkah aku datang melamar?
Jumlah kamar ada lima.
Aku melamar, engkau menerima.
Kain batik berkilo-kilo.
Cantik-cantik masih jomblo.
Randu ilalang bukan benalu.
Rindu terhalang, rasa malu.
Anak ikan anak rusa.
Ingin kuungkapkan segala rasa.
Kaki meronta, mulut tertawa.
Kuucap cinta, takut kecewa.
Hutan bakau tumbuh di rawa.
Maukah dikau jadi permata jiwa.
Naik onta ke tanah Mina.
Matanya jelita, penuh pesona.
Buah kunir banyak manfaatnya.
Hidung bangir amat indahnya.
Kaki tertatih lambat jalannya.
Pipi putih halus kulitnya.
Merah merah level lima.
Bibir merah bagai delima.
Terbang rendah si anak burung.
Dagu indah laksana ujung lesung.
Batu bata merah warnanya.
Bila berkata lembut nadanya.
Masih Pantun Untuk Menggombal
Belum puas rasanya hanya dengan beberapa pantun. Masih perlu juga pantun cinta lainnya. Untuk dipersembahkan untuk si dia pujaan hati.
Belum selesai rasanya menggombal. Menggombal si dia agar hatinya terhibur. Menaburinya dengan rayu-rayuan, menghiasinya dengan kata kata cinta, serta indahnya syair-syair pujangga.
Pantun Rindu-Rinduan
Telah mendidih air nira,
Dalam tungku penuh arang.
Hati sedih tiada terkira,
Badan jauh di rantau orang.
Betapa cantik si anak rusa,
Kaki berlari menarik kereta.
Terkenang kekasih di desa,
Meneteslah air mata.
Kakatua terbang ke rawa,
Sayapnya patah hidup terlunta.
Kapankah kita bisa bersua,
Bertemu raga bertatap mata.
Randu bukan sembarang randu,
Randu dari Paku Alam.
Rindu bukan sembarang rindu,
Rinduku siang dan malam.
Burung walet dalam gua,
Hendak terjadi gunung topan.
Biarpun sedih kutanggung jua,
Merantau demi masa depan.
Karang tempat bermain ikan,
Melihatnya tak pernah jemu.
Meskipun jarak memisahkan,
Tak kan surut cintaku padamu.
Pandai Tabib dalam meramu,
Jangan sedih janganlah sendu.
Semakin lama tiada bertemu,
Semakin kuat rasa rindu.
Sinar berpendar tiada henti,
Mawar indah namun berduri.
Tidak pudar cinta di hati,
Malah tumbuh dan berseri.
Lama pungguk tabah menanti,
Tak kenal senja ataupun pagi.
Rindu lama belum terobati,
Rindu baru datang lagi.
Hitam warna air tinta,
Semuanya habis sudah.
Beginikah rasanya cinta,
Biar tersiksa rasanya indah.
Pergi ke pasar beli kentang,
Tak lupa membawa kinang.
Tunggulah abang kan datang,
Segera dirimu aku pinang.
Pantun Janji Setia
[Dalam cinta, selalu saja ada janji manis. Janji untuk menumbuhkan bunga-bunga cinta. Itulah sebabnya ada pula pantun cinta gombal mengenai janji setia.]Sulur kapas terasa ringan,
Baru berat saat direndam.
Banyak halangan dan rintangan,
Cintaku padamu tak kan padam.
Dingin udara membuat beku,
Pak tua duduk di bangku.
Dengarlah wahai kekasihku,
Cintaku ini berpagar rindu.
Sapi berkalung lonceng genta,
Berdencing keras suaranya.
Sekali aku jatuh cinta,
Maka untuk selama-lamanya.
Kancil mengambil buah pepaya,
Ditaruhnya di dekat roda.
Hatiku senantiasa setia,
Menjaga cinta jangan ternoda.
Berkerlip-kerlip semua bintang,
Jatuh cahayanya ke batu karang.
Biarpun godaan slalu datang,
Cintaku ini tak berkurang.
Hidup dunia ini hanya semu,
Amalkan kebaikan jangan luput.
Izinkan aku mencintaimu,
Hingga maut datang menjemput.
Anak bermain di halaman,
Surya membentuk bayang-bayang.
Engkaulah kekasih idaman,
Kucurahkan kasih dan sayang.
Pantun Nasehat Cinta dan Perkawinan
[Yang paling penting dalam cinta ialah kebahagiaan. Sebesar apapun cinta, sedalam apapun rindu, jika tidak membawa bahagia, pastilah membawa luka. Oleh karena itu bacalah bait bait pantun cinta gombal yang sebenarnya berisi nasehat. Nasehat untuk diri agar tetap menjaga cinta.]Senang rasanya di hari raya,
Semua orang berwajah ceria.
Jadilah pasangan setia,
Agar rumah tangga bahagia.
Anak main kejar-kejaran,
Kaki tersandung kursi rotan.
Ikatan cinta perlu kesabaran,
Toleransi, dan penghormatan.
Air putih dalam gelas,
Walau sedikit rasanya berat.
Berumah tangga niat ikhlas,
sebagai ibadah bekal akhirat.
Suku Melayu di Kota Jambi,
Pandai pula menari seudati.
Ikutilah tuntunan Nabi,
Rumah tangga kan diberkati.
Besi ditempa hingga meleleh,
Api padam bukan karena ludah.
Istri shalehah, suami shaleh,
Rumah tangga sakinah mawaddah.
Al Quran merupakan tuntunan,
Penyembuh untuk jiwa raga.
Istri sholehah adalah hiasan,
Cantik di dunia hingga ke surga.
Di Aqobah terjadi baiat,
Kepada Nabi pembawa syariat.
Kepada suami hendaknya taat,
Selama bukan dalam maksiat.
Anak-anak berkelahi,
Nanti damai sebentar lagi.
Istri mesti dikasihi,
Tanggung jawab seorang suami.
Jika siang terasa gerah,
Berteduh sebentar sekedar istirah.
Sering-seringlah bermusyawarah,
Untuk pecahkan semua masalah.
Batal puasa bisa diqodo,
batal karena sakit dan lelah.
Istri mestilah ridha,
Atas rezeki dari Allah.
Kerbau beranak sangat banyak,
Beranak di bawah pohon mangga.
Jangan pula bersikap tamak,
Agar tenang rumah tangga.
Mohon ampun pada Al Ghafur,
Berimanlah jangan kufur.
Banyak-banyaklah bersyukur,
Nikmat Allah tiada terukur.
Warna tanah banyak rupanya,
Tanah subur jauh dari hama.
Tiada rumah tangga bahagia,
Kecuali dengan tutunan agama.
Ikan gabus banyak dagingnya,
Ikan buas hiu namanya.
Harta bukan segala-galanya,
Ridha ikhlas atas rezeki dari-Nya.
Ayah Ismail, Ibrahim namanya,
Ismali digendong dari safa ke marwah.
Hadapi masalah dengan bijaksana,
Bersikap sabar jangan marah.
Hari raya membuat ketupat,
Buat juga lontong dan lepat.
Jangan dicela nikmat yang didapat,
Agar bertambah segala nikmat.
Gagah berani penunggan kuda,
Berlari kuda percikan kaki.
Terimalah rezeki yang ada,
Hilangkan hasad iri dan dengki.
Indah nian batu permata,
Di tengahnya ada rongga.
Tanamlah kasih semailah cinta,
Niscaya erat jalinan rumah tangga.
Bunga mekar berseri-seri,
Penghias sanggul serta dahi.
Lemah lembut kepada istri,
Istri amanah dari Illahi.
Syair indah pujangga besar,
Bait syair dibukukan.
Hendaklah lembut jangan kasar,
Sifat keras hendaknya dijauhkan.
Dalam hidup bersikaplah rendah,
Rendah hati jangan jengah.
Didiklah keluarga pandai ibadah,
Niscaya Allah turunkan berkah.
Bila penyair membuat madah,
Pasti terdengar amat indah.
Bila semua ahli ibadah,
Mudah-mudahan masuk ke jannah.
Bekerja penuhi sandang pangan,
Yang manfaat terus dikerjakan.
Saling menutup segala kekurangan,
Segala aib hendak ditutupkan.
Burung walet dalam gua,
Ambil sarangnya pakai tangga.
Berbuat baik kepada orang tua,
Merekalah jalan menuju surga.
Lihat langit berisi mega,
Sayang udara penuh jelaga.
Hindari cemburu pada keluarga,
Sebab bisa rusakan rumah tangga.
Jagalah olehmu pandangan mata,
Jadikan agama sebagai penuntun.
Jika hendak berkata-kata,
Berkata dengan sopan santun.
Berganti hari bergulir zaman,
menari anak kuda kepang.
Isilah hati dengan iman,
Iman adalah sebab jiwa lapang.
Jika lelah hinggap di kaki,
Duduk dulu makan ketan.
Hindari mencaci maki,
Cacian bisikan dari setan.
Rukun Islam ada lima,
Tunaikan olehmu semampunya.
Menikah itu setengah agama,
Maka hendaknya engkau bertakwa.
Kumpulan Pantun Gombal Gembel
Inilah yang terakhir untuk kita semua: pantun cinta gombal gembel alias pantun seadanya. Moga saja bisa menghibur kita semua.
Jangan sungkan jangan ragu, kamupun bisa mengirimkan pantun ke sini. Agar pantunmu tak hanya disimpan dalam hati saja.
Sungai mengalir dari hulu,
di muara jua akhirnya bertemu.
Sudah kubilang dari dulu,
Cintaku ini hanya kepadamu.
Jangan emas engkau timbang,
Dengan perak besi parang.
Jangan cemas jangan bimbang,
Cintaku hanya untukmu seorang.
Keras tempurung cangkang kerang,
Lebih keras si batu karang.
Dari dulu sampai sekarang,
rindu ini tak berkurang.
Perahu besar telah berlabuh,
Putri melihat dari tandu.
Kalau kamu pergi jauh,
Pasti hatiku jadi rindu.
Walau pedas rasa sambal,
Banyak orang yang ketagihan.
Aku bukan jago gombal,
Apalagi jago rayuan.
Tinggi-tinggi pohon kelapa,
Kelapa muda tolong ambilkan.
Aku memang tak punya apa-apa,
tapi janjiku tuk membahagiakan.
Burung dara terbang melayang,
Mendekat pula burung pelikan.
Membahagiakan dirimu sayang,
Itulah yang bisa aku lakukan.
Kesalahan berujung penyesalan,
Selalulah dalam kebenaran.
Cinta bukanlah gombal-gombalan,
Tapi ketulusan dan kesetiaan.
Orang ganteng hatinya luka,
Pergi dia ke tanah Jawa.
Kalau kamu memang suka,
Mari kita ke kantor KUA.
Berputar-putar si kitiran,
Bertiup angin dengan perlahan.
Daripada lama berpacaran,
Lebih baik menuju pernikahan.
Syair indah karena rima,
Hangat rasanya buah pala.
Menikah itu lebih utama,
Cinta kita mendapat pahala.
Anak desa membuat bata,
Untuk dijual jauh ke kota.
Sekali aku mengucap cinta,
Pasti kuberi bukti nyata.
Mawar indah namun berduri,
Banyak yang luka karenanya.
Bukan sehari dua hari,
Setiaku ini untuk selamanya.
Bambu betung dalam pedati,
Oleh sapi pedati ditarik.
Jangan berkata nanti-nanti,
Lebih cepat lebih baik.
Jalan-jalan ke jalan Kemang,
Hati senang makin riang.
Hatimu itu baik memang,
Setiap hari makin sayang.
Kue getuk enak rasanya,
Baso segar ditambah cuka.
Makasih untuk cintanya,
Kepadamu aku makin suka.
Buah manggis buah delima,
Kedua buah manis rasanya.
Kalau cinta sudah diterima,
Mari sahkan di kantor agama.
Gadis istana menari srimpi,
Lebih cantik gadis petani.
Kalau dulu hanya mimpi,
Berdua denganmu nyata kini.
Walau terompet rusak ujungnya,
Ada juga manfaatnya.
Walau dompet kosong isinya,
Ada fotomu semangat jadinya.
Nah, itulah beberapa bait pantun cinta gombal. Meskipun gombal-gombalan tetap saja ada nasehatnya. Sehingga kamu bisa mendapatkan hikmah darinya.
pg.09.75.88