Membuat 5 Pantun Tentang Virus Corona

Setelah kemarin membuatkan 20 pantun virus corona, agaknya untuk tugas anak-anak yang belajar di rumah masih perlu membuat pantun tentang wabah ini.

Di tengah bayang-bayang wabah corona, semoga kita tetap menyimpan optimisme. Bahwa suatu hari kita akan kembali beraktivitas seperti biasanya.

Wabah virus corona telah menyadarkan bahwa kita adalah manusia lemah. Tetapi kita sering lupa kepada yang memberi hidup.

Virus ini seolah mengingatkan, bahwa kamu punya Tuhan yang suatu hari kamu mempertanggungjawabkan kehidupanmu di hadapan-Nya kelak.

Selain pantun ada pula yang membuat puisi terkait dengan penyebaran virus corona.



Pantun Tentang Virus Corona


Berikut ini pantun secara umum mengenai virus corona.

1.
Pergi ke kebun memetik labuh,
Angin kencang dari utara.
Tahun dua ribu dua puluh,
Dunia diguncang virus corona.

2.
Buah nangka bunga cengkih,
Dari lautan dapat rajungan.
Orang menyangka zaman canggih,
Ternyata zaman belajar cuci tangan.

3.
Hitam arang dalam peti,
Jatuh hanyut ke tepi kali.
Ribuan orang telah mati,
Oleh makhluk kecil sekali.

4.
Bunga krisan tumbuh subur,
Benih padi mulai ditabur.
Jadi insan jangan takabur,
Oleh virus kecil bisa dikubur.

5.
Hujan turun amat lebat,
Tajam duri pohon tomat.
Banyak-banyak bertaubat,
Agar diri kita bisa selamat.


Pantun Cara Mencegah Virus Corona


6.
Timbang piring amat ringan,
Tempat tomat untuk dimakan.
Sering-sering cuci tangan,
Agar selamat dari virus kuman.

7.
Jual lada di tepi taman,
Lada mahal sepajang zaman.
Tetap berada di jarak aman,
Satu meter dari teman.

8.
Rumah luas halaman lebar,
Anak ayam masuk ke kemah.
Agar badan tidak tertular,
Mari berdiam di dalam rumah.

9.
Hendak berjumpa putri kirana,
Di pulau Bali tempat tinggalnya.
Dari Allah jua virus corona,
Mari kembali kepada-Nya.

10.
Daun lempuyang hanya sedikit,
Walau sedikit ada manfaatnya.
Allah yang turunkan penyakit,
Setiap penyakit ada obatnya.


Stay at Home, Diam Di Rumah


Cara terbaik untuk membantu orang lain agar tidak terpapar virus ialah dengan berdiam diri di rumah.

Maka pantun berikut menganjurkan agar kita berdiam diri di rumah agar bebas dari corona.

11.
Untuk apa pita sekilan,
Kalau hadiah bertaburan.
Untuk apa jalan-jalan,
Kalau nasib dekat ke kuburan.

12.
Lebih baik orang ramah,
Kalau berjumpa terlihat santun.
Lebih baik diam di rumah,
Sambil online membaca pantun.

13.
Akar kelapa dari pasar,
‘Tuk dibawa ke samudra pasai.
Jangan lupa banyak istigfar,
Agar corona segera usai.

14.
Ekor serigala hampir terlihat,
Tertiup angin, angin pasat.
Jauhi segala dosa maksiat,
Kalau mati tidak selamat.

15.
Kue manis dihangatkan,
Bambu sebatang jadi titian.
Corona telah mengingatkan,
Agar kita ingat pada kematian.


Cek pantun lainnya...
Next Post Previous Post