Pantun Islami Yang Menyentuh Hati

Sepohon kayu daunnya rimbun,
Lebat buahnya serta dahannya.
Walaupun hidup seribu tahun,
Kalau tak sembahyang apa gunanya.
.
Turun hujan sawah subur,
Mengalir jauh hingga kolam.
Sesal insan di dalam kubur,
Di dunia tak mengenal Islam.
.
.
Penulis kieta _ Anna Noer Jannah.

Pantun Islami merupakan pantun yang menyampaikan pesan-pesan agama Islam. Pada mulanya pantun sendiri merupakan perpaduan antara budaya nusantara dan Islam.

Hal tersebut terlihat dari isi pantun-pantun lama yang beredar di masyarakat. Isinya adalah nilai-nilai Islam, baik dari segi akhlak, aqidah, maupun muamalah sesama insan.

Seperti pantun yang ada di atas, itu merupakan pantun lama yang sarat dengan nilai Islami.

Maka dari itu, di bawah ini kita coba membuat pantun Islami dengan tetap mengedapankan keindahan dari pantun itu sendiri.

menyentuh hati.


1. Nasehat Islami Menyentuh Hati


Mereka yang menunaikan agama biasanya lebih lembut. Hatinya mudah tersentuh oleh kebaikan. Air matanya mengucur apabila mengingat dosa.

Hati mereka juga hati yang dipenuhi dengan ketenangan. Sehingga mereka menjalani kehidupan ini dengan penuh kebahagiaan.

Maka begitulah. Ketika kita menunaikan perintah-perintah Allah yang terangkum dalam agama, hidup akan tenang dan bahagia.

1.
Naik kelapa memetik daun,
Terlihat indah tanduk rusa.
Untuk apa hidup seribu tahun,
Jika hanya menumpuk dosa.

2.
Pengembara duduk termenung,
Angin pelan di bawah pinang.
Walau harta sebanyak gunung,
Tiada iman tak akan tenang.

3.
Buka tutup pintu peti,
Sangat indah si kumbang janti.
Gunakan hidup sebelum mati,
Agar tidak menyesal nanti.

4.
Kota Kediri sungguh indah,
Terbentang luas banyak sawah.
Hidup ini untuk ibadah,
agar kita mendapat berkah.

5.
Melempar sauh ke samudra,
Senja redup tiada cahaya.
Jangan jauh daripada-Nya,
Supaya hidup tenang bahagia.


6.
Di sini gunung di sana gunung,
Di tengah-tengah ada lembahnya.
Di sini bingung di sana bingung,
jika hidup tiada agama.

7.
Kawan lama hendak bertemu,
Rasa damai hingga ke sulbi.
Beribadah berdasar ilmu,
Agar sesuai sunnah Nabi.

8.
Tangkai bunga retak patah,
Tersiram hujan daunnya basah.
Menegakkan agama jangan salah,
Agar amalan tak sia-sia.

9.
Tepi laut tempat si kerang,
Setangkai papan untuk berenang.
Kalau menurut agama yang terang,
Jalani kehidupan niscaya tenang.

10.
Batu bata warna merah,
Minyak zaitun dari Mekah.
Cari harta usah serakah,
Walau banyak tiada berkah.


2. Kembali Kepada-Nya


Dalam mengejar dunia, seringkali kita terlupa. Untuk apa tujuan di dunia. Bukan menumpuk harta. Bukan pula mengejarnya. Hidup di dunia ini adalah untuk ibadah.

Dunia bukan tujuan. Ia adalah alat untuk membantu. Seperti perahu yang mengantarkan ke pulau tujuan.

Oleh karena itu Allah membuka pintu taubat. Agar kita selalu kembali kepada-Nya. Meski dosa setinggi langit, dengan taubat niscaya Allah ampuni kita.


11.
Tebang pinang waktu malam,
Ombak menerjang batu karang.
Terkenang kenangan silam,
Betapa banyak dosa menggenang.

12.
Tanam kacang tanam kubis,
Tepi rawa burung kenari.
Usia semakin habis,
Dicabut nyawa suatu hari.

13.
Burung kenari burung elang,
Bunga rampai berselang-selang.
Suatu hari pastilah pulang,
Jangan sampai bekal hilang.

14.
Rumah lama dari papan,
depan rumah ada tangga.
Hanya ada dua jalan di depan,
Ke neraka ataukah ke surga.

15.
Indah taman tanahnya subur,
Kalau dicangkul makin gembur.
yang beriman kan masuk kubur,
yang kafir pun kan masuk kubur.


16.
Tengah taman hujan kilat,
Banyak keluar hewan serangga.
Orang beriman mendapat nikmat,
Di alam kubur memandang surga.

17.
Ubur-ubur di pantai basah,
Batu ukir batu keramat.
Orang kufur mendapat siksa,
Dihimpit bumi hingga kiamat.

18.
Pagi hari penuh cahaya,
Kayu tua banyak lumut.
Suatu hari si kafir percaya,
Saat malaikat maut menjemput.

19.
Sungguh nyaman naik pelana,
Jalan lebar ke kebun nangka.
Sungguh-sungguh tidak berguna.
Bersabar kelak di neraka.

20.
Anak manis suka bermanja,
Orang tua selalu bangga.
Bersabar di dunia sebentar saja,
setelah mati menikmati surga.

3. Tentang Sabar


21.
Pohon kelapa daunnya basah,
Terkena hujan di waktu senja.
Untuk apa berkeluh kesah,
Bersabar itu lebih utama.

22.
Menggantung tinggi sarang lebah
Anak pintar mendapat piala.
Dunia ini tempatnya musibah,
Agar kita mendapat pahala.

23.
Daun lebat dahannya lebar,
Menjulang tinggi di atas tanah.
Berbuat taat mestilah sabar
Supaya bisa istiqomah.

24.
Indramayu kota mangga,
Dijual ke pasar saat lebaran.
Salam sejahtera untuk ahli surga,
Sebagai balasan tiap kesabaran.

25.
Menulis surat di atas kertas,
Membeli cabai dan lengkuas.
Pahala sabar tiada terbatas
Itulah pemberian yang sangat luas.


26.
Burung pelikan dari Sumbawa,
Angin bertiup bendera berkibar.
Allah berikan jubah wibawa,
Pada insan berhati sabar.

27.
Pangeran naik kereta kencana,
Hendak melihat anak rusa.
Jika tertimpa bala bencana,
Moga menjadi penggugur dosa.

28.
Sawah dipanen hasilnya hampa,
Sabar hati si anak desa.
Bencana datang menimpa,
Agar di akhirat tak bawa dosa.


Next Post Previous Post