Sejarah Penemuan Sel dan Teori Sel Para Ahli Secara Singkat [Rangkuman]

Sejarah Penemuan Sel dan Teori Sel. Mahluk hidup tersusun dari sel. Baik hewan, tumbuhan, dan manusia terdiri dari kumpulan sel. Kumpulan sel ini membentuk jaringan.

Dan setiap jaringan memiliki tugas tersendiri. Misalnya untuk pernapasan, ekskresi, transportasi, dan lain sebagainya.

Apa itu sel?

Bagaimana sel bisa ditemukan?

Berikut ini penjelasan mengenai sejarah penemuan sel dan teori yang ditemukan oleh para ahli.

Sejarah Penemuan Sel


teori dan sejarah sel

Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hook (1635-1 703). Dia adalah seorang ahli fisika dan matematika berkebangsaan inggris sekaligus sebagai sekretaris Royal Society of London.

Dengan menggunakan mikroskop sederhana penemuannya, Robert Hooke berhasil mengamati sayatan gabus tutup botol dan batang bermacam-macam tumbuhan.

Dalam pengamatannya dia melihat bahwa dalam sayatan gabus tersebut tampak ruang-ruang atau kamar-kamar kecil yang dipisahkan oleh dinding tebal menyerupai sarang lebah.

Kamar-kamar kecil tersebut dinamai sel.

Selain Robert Hooke, Anthony Van leuwenhook pada awal abad ke-17 juga melihat benda-benda aneh yang terdapat dalam setetes air rendaman jerami.

Sebenarnya kedua ahli tersebut telah menemukan sel. Akan tetapi pada saat itu tak seorangpun memahami apa apa arti dari semua itu.

Kemudian ditemukan bahwa materi kehidupan yakni sel berisi bahan cair.

Barulah pada tahun 1809 Jean Baptiste De lamarck menyatakan bahwa sebetulnya makhluk hidup merupakan kumpulan sel.

Sel inilah yang merupakan bahan fundamental dari setiap organisme.

Jadi setiap makhluk hidup terdiri dari sel.

Hal tersebut diungkapkan dan dikuatkan oleh seorang yang Ahli botani yaitu Mathias Schleiden dan Theodor Schwann.

Keduanya dengan jelas mengungkapkan bahwa setiap makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan terdiri dari sel.

Perkembangan tentang ilmu sel beriringan dengan teknologi mikroskopik.

Teknologi optik yang dapat membesarkan benda-benda yang kasat mata sangat membantu untuk memahami apa itu sel.

Teori tentang sel


Pemahaman tentang sel bukanlah pemahaman yang final. Penelitian dan kemajuan teknologi sangat membantu manusia untuk memahami apa itu sel.

Beberapa teori sel sangat penting dan menjadi fundamental sejarah penemuan sel.

Berikut ini beberapa teori mengenai sel.

1. Teori sel menurut Schleiden dan Schwann

Ilmuwan Abad ke-17 tersebut merupakan peletak awal mengenai ilmu tentang sel.

Schleiden berpendapat bahwa tumbuhan tersusun dari sel.

Schwann berpendapat bahwa setiap tubuh dari tumbuhan tersusun atas sel.

Maka dapat disimpulkan bahwa baik hewan maupun tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tersusun dari sel.

Ada makhluk hidup yang terdiri hanya dari satu sel disebut dengan unisel.

Seperti amoeba, paramecium dan chlamydomonas.

Sedangkan organisme yang memiliki banyak sel disebut dengan multisel.


2. Teori Max Schultze

Dia menemukan bahwa terdapat protoplasma. Protoplasma tersebut merupakan dasar fisik atau struktur dari makhluk hidup dan merupakan bagian dari sel.

Dalam protoplasma inilah terjadi seluruh proses kehidupan.

Protoplasma merupakan pembeda antara makhluk hidup dengan benda mati.

Dengan ditemukannya teori tersebut maka didapatkan kesimpulan bahwa sel tidak hanya sebagai penyusun tetapi juga merupakan kesatuan fungsional kehidupan.

3. Teori Rudolf Virchow

Sejarah tentang Hotel terus berlanjut hingga ke masa Rudolf Virchow.

Penemuan penting dari Rudolf virchow adalah bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya.

Dengan pemahaman tersebut maka didapatkan kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

Dan makhluk hidup bukanlah berasal dari benda mati yang mungkin menjadi keyakinan manusia pada zaman itu.

Pertumbuhan makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan dipengaruhi dengan pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel-sel yang menyusun tubuh organisme tersebut.

Penemuan Rudolf Virchow ini membangun sebuah teori baru yang menyatakan bahwa sel merupakan unit atau kesatuan pertumbuhan.

4. Teori Sel Dengan Ditemukannya Alat Canggih

Sejauh ini penemuan sel dan teorinya dibangun atas dasar teknologi yang masih dibilang yang terbelakang.

Akan tetapi perkembangan ilmu optik, yakni pembesaran untuk melihat benda-benda yang kecil terus berkembang.

Perkembangan tersebut memungkinkan para peneliti untuk mengeksplorasi sel dengan jauh lebih komprehensif.

Pada abad ke-19 ditemukan berbagai alat bantu yang sangat canggih seperti mikroskop elektron, mikrotom, dan berbagai cara fiksasi dan cara pewarnaan berbagai bagian sel.

Dengan alat bantu yang canggih tersebut Akhirnya bisa ditemukan apa saja bagian-bagian dari sel.

Hanya terlihat sebagai ruang kecil saja.

Akan tetapi dengan adanya alat bantu tersebut ternyata ditemukan berbagai organel.

Penemuan tersebut sangatlah penting. Terutama penemuan tentang kromosom yaitu benang-benang halus yang terdapat di dalam inti sel yang sangat mudah menyerap zat warna.

Kemudian ditemukan juga bahwa di dalam kromosom terdapat gudang informasi yang disebut dengan gen.

Di dalam gen inilah terdapat banyak informasi mengenai organisme tersebut.

Dengan ditemukannya alat canggih tersebut di abad 19 maka perkembangan teori sel sampai kepada kesimpulan bahwa sel merupakan kesatuan hereditas.

Penemuan-penemuan penting tersebut dapat dirangkum sebagai berikut.

4.1 Nukleus

Nukleus adalah inti sel. Penemuan inti sel ditemukan oleh beberapa ilmuwan diantaranya adalah Robert Brown, Strassburger dan C. Bernard. Penemuan pentingnya adalah bahwa diketahui sel berasal dari inti sel yang melakukan pembelahan.

4.2 Protoplasma. 

Penemuan protoplasma merupakan lompatan ilmu biologi molekuler. Hal tersebut ditemukan oleh Felix Dujardin pada tahun 1835. Dia menemukan bahwa ada cairan di dalam setiap sel yang hidup.

Penggunaan istilah protoplasma digunakan pertama kali oleh Johanes Purkinje.

Makhluk hidup yang bersel banyak merupakan perkembangbiakan dari sel yakni Sel zigot.

Sel zigot ini kemudian membelah secara berulang-ulang.

Seiring dengan waktu sel-sel tersebut akan membentuk kelompok sel atau jaringan jaringan yang memiliki fungsi berbeda-beda.

Maka hal itu menunjukkan bahwa sel sebagai kesatuan struktural.

Jaringan-jaringan sel memiliki sistem yang berbeda-beda. Semuanya memiliki fungsi terhadap aktivitas makhluk hidup seperti analisis, sintesis, ekskresi, reaksi, respirasi, transportasi, reproduksi, dan lain-lainnya.

Seluruh sistem tersebut digerakkan oleh kelompok sel yang disebut dengan jaringan.

Jaringan tersebut memiliki fungsi masing-masing. Karena itulah maka hal tersebut mengungkapkan bahwa sel merupakan satuan atau unit fungsional.

Rangkuman Teori Sel


Berikut ini rangkuman tentang teori sel.
  1. Tumbuhan tersusun atas sel
  2. Hewan tersusun atas sel
  3. Sel bukan hanya penyusun tetapi juga merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
  4. Sel merupakan unit kesatuan pertumbuhan
  5. Sel merupakan kesatuan unit hereditas
  6. Sel merupakan satuan struktural
  7. Sel merupakan satuan atau unit fungsional.


Itulah sejarah tentang sel dan teori teorinya.

Tentunya Kita juga harus memahami tentang struktur dan fungsi bagian-bagian sel. Kita harus memahami apa itu membran sel sitoplasma selaput sitoplasma, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, eksositosis, sitoplasma, Organel, nukleus, retikulum, ribosom, golgi kompleks, dan lain sebagainya.

Jangan lupa membaca: struktur dan fungsi bagian sel.

Next Post Previous Post