Buatlah paragraf narasi bertema pertanian - jawaban terbaru
Buatlah paragraf narasi bertema pertanian
Jawaban
Berikut ini merupakan contoh paragraf narasi bertema pertanian.
1.
Hari masih pagi. Sang surya baru saja terbit di ufuk barat. Cahayanya berwarna merah ke-emasan menerangi desa Karang Raharja.
Di jalan desa para penduduk sudah banyak yang berangkat ke ladangnya. Mereka membawa peralatan yang dibawa pada pikulan.
Begitu pula yang dilakukan oleh pak Saleh. Petani tua itu berjalan menyusuri jalan kampung. Semakin lama jalan itu semakin menyempit, menandakan bahwa ia akan segera tiba di ladangnya.
Setelah sampai di sana, pak Soleh langsung mengambil cangkulnya. Dia membersihkan kebun cabenya dari berbagai rumput dan gulma.
Walaupun usianya sudah cukup tua, namun pak Soleh masih sehat. Bahkan dia masih bisa mengumpulkan 1 keranjang yang rumput untuk pakan domba yang ada di rumahnya.
2.
Aku baru saja tiba di rumah kakek ketika kakek berangkat ke sawahnya setelah salat Jumat. Kakek hanya membawa sebuah cangkul di pundaknya.
Akupun diajaknya. Kakek memintaku untuk membawa minuman agar tidak haus. Kami menyusuri jalan setapak menuju sawah.
Sesampainya di sana kakak turun ke sawah dan membuat galengan untuk ditanami sayuran.
Sambil menemani kakak disana, aku memetik cabai yang ditanam di pinggir sawah. Cabai yang sudah berwarna merah boleh dipetik. Warna merah menandakan bahwa cabai tersebut sudah tua.
Ketika sore hari kami pun pulang. Kakek sangat senang karena aku bisa memetik cabai sampai 1 keranjang kecil. Di tengah perjalanan kami singgah ke salah satu rumah penduduk. Lalu cabe yang tadi ku petik, ditimbang. Ternyata cabai tersebut dijual oleh kakek.
Uang hasil penjualan tersebut diberikan kepadaku seluruhnya. Tentu saja hal ini membuatku sangat gembira.
3.
Hembusan angin tak henti-hentinya menerpa gubuk kecil di tengah sawah itu. Hari sudah siang. Cahaya matahari mulai terasa panas. Di gubuk itu, pak Yanto mengawasi sawahnya dari burung-burung kecil.
Sawahnya mulai menguning menandakan tak lama lagi panen segera tiba. Seperti biasanya burung-burung akan datang mencari makanan di sana.
Dengan tekun pak Yanto menarik tali yang terhubung dengan kaleng-kaleng di tengah sawah. Setiap kali pak Yanto menarik tali tersebut, suara bergemerincing terdengar. Dan seketika itu juga burung-burung kecil itu berterbangan.
4.
Hari telah sore ketika aku mengayuh sepeda tuaku. Masih ada 1 karung padi yang harus kuangkut.
Padi hasil panen tersebut telah dikumpulkan oleh ayah di tepi jalan. Tugasku hanyalah mengangkutnya sampai ke rumah.
Pekerjaan ini termasuk barang bagiku yang masih tergolong anak-anak. Namun aku sangat senang karena bisa membantu ayahku. Masa-masa panen adalah masa-masa yang paling dinanti oleh kami keluarga petani.
5.
Warga telah berkumpul pukul 7 pagi. Hari itu mereka akan bergotong-royong mencari hama sawah, yaitu tikus. Tikus merupakan hama yang sangat merugikan para petani. Padi padi yang telah tumbuh bisa habis karena dimakan oleh hewan tersebut.
Kira-kira pukul 7. 30, warga mulai memburu tikus di sawah. Mereka menggunakan peralatan yang dapat mengeluarkan asap. Asap tersebut disampaikan ke lubang-lubang sehingga tikus pun keluar.
Mereka terus melakukan pekerjaan tersebut hingga tengah hari. Dan benar saja banyak sekali tikus yang tertangkap.
Para petani berharap musim tanam tahun ini bisa terhindar dari hama tikus.
6.
Air dari sungai pegunungan itu terus mengalir. Bergemericik sepanjang hari. Meskipun sungai itu terbilang sangat kecil, namun akhirnya tak pernah kering.
Dari air tersebut, para petani bisa mengairi sawahnya. Sehingga penduduk di sana dapat bertanam padi tanpa mengenal musim. Baik musim penghujan maupun kemarau, mereka tetap bisa bercocok tanam.
Terlihat pak Mamat yang sedang mengolah sawahnya. Dia mencangkul sawah agar dapat ditanami. Sedangkan tetangganya, pak Hendra, justru masih memanen.
Mencari lahan pertanian yang tak seberapa luas itu, mereka bisa menghidupi diri dan keluarga mereka.
Paragraf narasi tentang pertanian berjudul menanam padi.
7.
Liburan kemarin aku ke rumah nenek. Rumah nenek terletak jauh di kampung sana di dekat pegunungan.
Meskipun usianya sudah tua, namun nenek masih mampu bekerja di sawahnya. Seperti yang terjadi kemarin, nenek menanam padi di sawahnya.
Aku pun tertarik dan ingin sekali mencoba bagaimana rasanya menanam padi. Kami berangkat pagi hari ketika matahari baru saja muncul. Setelah menyusuri jalan kampung, kami pun tiba di sawah.
Baru kali ini aku mencoba menanam padi. Kukira menanam padi itu mudah. Namun ternyata tidak semudah yang aku bayangkan.
Setelah seharian menemani nenek di sawah, aku merasa seluruh badanku sakit semua.
8.
Anthony adalah anak seorang petani. Ayahnya memiliki sawah yang sangat luas. Hasil sawahnya tersebut bahkan bisa digunakan untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi, termasuk Anthony.
Anthony pun ingin mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang petani. Kini dia telah memiliki sepetak kebun tak jauh dari rumahnya. Anthony bertani dengan cara yang lebih modern. Dia menggunakan teknik hidroponik dalam menanam sayur mayur.
Ketekunannya membuahkan hasil. Anthony menyuplai berbagai pasar swalayan dengan produk hidroponik nya tersebut.
Pertanian hidroponik tidak memerlukan tanah sebagai media tanam, melainkan air. Selain itu Antoni juga tidak menggunakan obat-obatan kimia. Sehingga hasil pertaniannya dianggap lebih sehat karena tidak mengandung pestisida.
9.
Pagi itu, Ajo telah berangkat ke sawah. Pekerjaan rutinnya sudah menanti disana. Kali ini dia bekerja di sawah milik haji Rusim. Dia siap membajak sawah milik haji Rusim hingga sore hari.
Ajo memiliki traktor yang bagus. Dia membuka jasa mengolah sawah dengan traktornya. Menjelang musim tanam seperti itu, dia tidak akan pernah libur bekerja di sawah.
Banyak para petani yang menginginkan jasanya. Hasil pekerjaannya memang sangat memuaskan. Sehingga semua orang ingin mendapatkan jasanya dalam mengolah tanah persawahan.
10.
Aku memandangi hamparan sawah yang menguning itu. Bukan karena siap panen, sawah tersebut menguning karena kekeringan.
Musim kemarau tahun ini begitu panjang. Para petani telah gagal panen karena sulitnya mengairi sawah. Padi yang telah tumbuh selama 1 bulan akhirnya mati karena kekurangan air.
Aku terus melangkah. Kulihat tanah di sawah retak-retak karena kekeringan. Aku dan para petani lainnya berharap bahwa hujan segera turun sehingga kami dapat mengolah sawah.
….
Itulah contoh beberapa paragraf atau teks narasi dengan tema pertanian. Kamu bisa membuat teks narasi lainnya dengan tema yang sama. Misalnya menceritakan tentang kegiatan menanam padi, panen, menyemprot, memupuk, atau kegiatan menjual hasil panen. Semua itu merupakan topik yang berkenaan dengan pertanian.
Paragraf narasi adalah bentuk paragraf yang berisi uraian cerita tentang sesuatu.Paragraf Narasi merupakan teks yang berbentuk tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga sang pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian itu.
Kamu bisa juga membaca paragraf narasi tentang pengalaman pribadi, hikmah di balik corona, atau belajar mengenai paragraf deduktif dan induktif.