14 Pantun Kasih ku Dunia Akhirat
Cinta sejati bukan hanya cinta di dunia. Cinta sejati ialah cinta yang membawa kebahagiaan, di dunia dan akhirat.
Seberapa lamakah hidup di dunia ini? Seberapa lamakah kita bisa menjalin cinta itu?
Dan dari sekian waktu, mungkin, hanya sesaat saja sulur-sulur kebahagiaan.
Berikut ini adalah pantun cinta dunia akhirat.
Ikut terus pantun-pantun lainnya di pantuncinta2000.blogspot.com.
Dengan emas kursi bertahta,
Itulah kursi raja negeri.
Bukan karena rupa bukan harta,
Cinta ini tulus dari dalam hati.
Buah nangka buah naga,
Dari pantai beli belida.
Tak kusangka tak kuduga,
Ada cinta tumbuh di dada.
Anak Arab naik kereta,
Riang gembira rasa hatinya.
Padamu aku jatuh cinta,
Cinta yang membawa bahagia.
Mari bermain di atas jerami,
Anak pulang di waktu senja.
Izinkan cintaku mekar bersemi,
Bersamamu menjalin cinta.
Kenapa putih warna melati,
Itulah ketetapan dari Illahi.
Kenapa rindu menyiksa hati,
Rindu luas tak bertepi.
Pergi ke pasar untuk belanja,
Bulan ramadhan bulan puasa.
Hidup di dunia sementara saja,
Namun ingin kurasakan bahagia.
Rumah kampung dari papan,
Puteri raja banyak permintaan.
Bersamamu jadi harapan,
Moga harapan jadi kenyataan.
Lahir bayi anak ke-lima,
Sangat lucu dipandang mata.
Apapun dirimu kan kuterima,
Cintaku tulus bukan karena harta.
Bendera negeri terus berkibar,
Dalam samudra tiada terukur.
Bila susah biarlah bersabar,
Bila kaya izinkan aku bersyukur.
Sore hari memakan bihun,
Banyak rempah enak di lidah.
Untuk apa hidup seribu tahun,
Jika tidak untuk beribadah.
Onta bukan sembarang onta,
Onta merah mahal harganya.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta di bawah keridhaan-Nya.
Pergi umroh ke kota Mekah,
Dari Mekah menuju Madinah.
Bahagia cinta karena menikah,
Menikah itu termasuk sunnah.
Tak baik banyak meminta,
Banyak memberi lebih mulia.
Di dunia kita menjalin cinta,
Di akhirat tersimpan pahala.
Nah, itulah beberapa pantun cinta, yakni cinta sejati di dunia dan akhirat.
Seberapa lamakah hidup di dunia ini? Seberapa lamakah kita bisa menjalin cinta itu?
Dan dari sekian waktu, mungkin, hanya sesaat saja sulur-sulur kebahagiaan.
Berikut ini adalah pantun cinta dunia akhirat.
Ikut terus pantun-pantun lainnya di pantuncinta2000.blogspot.com.
Izinkan Cintaku Mekar Bersemi
Dengan emas kursi bertahta,
Itulah kursi raja negeri.
Bukan karena rupa bukan harta,
Cinta ini tulus dari dalam hati.
Buah nangka buah naga,
Dari pantai beli belida.
Tak kusangka tak kuduga,
Ada cinta tumbuh di dada.
Anak Arab naik kereta,
Riang gembira rasa hatinya.
Padamu aku jatuh cinta,
Cinta yang membawa bahagia.
Mari bermain di atas jerami,
Anak pulang di waktu senja.
Izinkan cintaku mekar bersemi,
Bersamamu menjalin cinta.
Kenapa putih warna melati,
Itulah ketetapan dari Illahi.
Kenapa rindu menyiksa hati,
Rindu luas tak bertepi.
Bahagiakan Diriku Di Dunia
Pergi ke pasar untuk belanja,
Bulan ramadhan bulan puasa.
Hidup di dunia sementara saja,
Namun ingin kurasakan bahagia.
Rumah kampung dari papan,
Puteri raja banyak permintaan.
Bersamamu jadi harapan,
Moga harapan jadi kenyataan.
Lahir bayi anak ke-lima,
Sangat lucu dipandang mata.
Apapun dirimu kan kuterima,
Cintaku tulus bukan karena harta.
Bendera negeri terus berkibar,
Dalam samudra tiada terukur.
Bila susah biarlah bersabar,
Bila kaya izinkan aku bersyukur.
Pantun Bahagiakan Hingga ke Akhirat
Sore hari memakan bihun,
Banyak rempah enak di lidah.
Untuk apa hidup seribu tahun,
Jika tidak untuk beribadah.
Onta bukan sembarang onta,
Onta merah mahal harganya.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta di bawah keridhaan-Nya.
Pergi umroh ke kota Mekah,
Dari Mekah menuju Madinah.
Bahagia cinta karena menikah,
Menikah itu termasuk sunnah.
Tak baik banyak meminta,
Banyak memberi lebih mulia.
Di dunia kita menjalin cinta,
Di akhirat tersimpan pahala.
Nah, itulah beberapa pantun cinta, yakni cinta sejati di dunia dan akhirat.