40 Pantun MANTAN Lucu Ingin Balikan, Untuk Apa Dikenang
Inilah bunga rampai pantun lucu agar kamu tidak bersedih. Saatnya pantun tentang mantan.
Jangan pula dikenang. Jika hanya membawa kesedihan.
Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,
Naik kuda pada pelana.
Usah mantan dikenang-kenang,
Hati sakit makin merana
Usah main kunang-kunang,
Biarlah indah ketika terbang.
Usah mantan dikenang-kenang,
Mantan sudah jadi milik orang.
Sakit perut mungkin kambuh,
Emas indah menjadi gelang.
Dari jauh cintaku tumbuh,
Sayang sudah diambil orang.
Minum susu dengan ketan,
Masak nasi goreng ikan.
Setiap hari dikejar mantan,
Rupanya dia ingin balikan.
Anak Belanda makan roti,
Tulip mekar berseri-seri.
Janjinya dulu sehidup semati,
Bertemu janda lupa diri.
Kalau kutahu hutan perdu,
Tak mau pergi ke hutan rimba.
Kalau kutahu sakit merindu,
Tak mau aku jatuh cinta.
Dari Arab minyak wangi,
Cicipi kurma ambil satu
Malang nian nasibku ini,
Pacar pergi, mantan ke penghulu.
Burung pipit burung murai,
Indah berkicau di waktu pagi.
Air mata jatuh berderai,
Ingin balikan ditolak lagi.
Mantan ngajak balikan?
Masak lobak masak ikan.
Langsung tembak ke nikahan.
Mantan ngajak balikan?
Buah jeruk buah kokosan
Ayu peluk jangan lepaskan.
Samudra luas tempat ikan,
Angin berhembus dari selatan.
Ternyata mantan ngajak balikan,
Maaf ya saya maunya ke pelaminan.
Pohon jati tumbuh berjajar-jajar,
Anak Melayu sedang sisiran.
Ketemu mantan yang ngejar-ngejar,
Afwan ya, saya sudah tak pacaran.
Kalau mau menangkap ikan,
Jangan takut badan basah.
Kalau mantan ngajak balikan,
Maaf ya, saya mah sudah sah.
Bukan suka menolak ikan,
Saya suka ikan digarang.
Bukan menolak mantan balikan,
Cinta saya untuk kekasih sekarang.
Jalan-jalan ke Balik Papan
Badan letih tetap ditahan.
Si mantan ngajak balikan,
Si dia ngajak ke pernikahan.
Kelapa dibuat santan,
Taruh semua dalam kuali.
Ngapain nerima mantan?
Jangan bodoh dua kali.
Ikan berenang dalam kali,
Kodok bernyayi siapa peduli.
Ngajak balikan berulang kali,
Mungkin nyadar tahu aku cantik sekali.
Jalan santai waktu pagi,
Libur besok ke pulau Bali
Ngajak balikan setelah pergi,
Maaf ya saya dah ngga peduli.
Perut lapar ingin makan,
Tidur empuk di kasur busa.
Eh, mantan ngajak gue balikan,
Sorry, dah ga mau nanggung dosa.
Burung puyuh turun ke rawa,
Kejar burung elang jawa.
Moga kamu hidup bahagia,
Dengan pilihan orang tua.
Burung merpati terbang melayang,
Patah sayap tak bisa terbang.
Dalam hati masih sayang,
Apa daya kamu sudah milik orang.
Datang gelap saat malam,
Anak raja lari memburu.
Jangan pernah kirim salam,
Nanti yang di sana jadi cemburu.
Bunga mawar bunga dahlia,
Sungguh harum bunga melati.
Melihat kamu hidup bahagia,
Bahagia pula rasa di hati.
Memang pahit rasa jamu,
Untuk sehat sekujur tubuh.
Doa tulusku selalu untukmu,
Moga bahagia sepanjang waktu.
Payakumbuh Tanjung Branti,
Jauh pulau di Maluku.
Patah tumbuh hilang berganti,
Bahagialah walau bukan denganku.
Bambu tajam buat sembilu,
Berduri pula si pohon randu.
Yang lalu biarlah berlalu,
Usah dikenang mengusik rindu.
Air laut naik pasang,
Jahit baju banyak benang.
Cinta lama sudah usang,
Untuk apa masih dikenang.
Hutan rimba tempat rusa,
Duduk santai berlama-lama.
Cinta lama hanyalah dosa,
Sebab tak sesuai dengan agama.
Badan kurus sudah renta,
Sungai luas tempat buaya.
Begini rasa putus cinta,
Sedih datang, hilang bahagia.
Tupai menari di atas dahan,
Kursi cantik dari rotan.
Mohon maaf untuk kesalahan,
Berilah aku satu kesempatan.
Pisau tumpul hendak diasah,
Beri air hingga basah.
Katanya lebih baik berpisah,
Kenapa sekarang masih gelisah.
Kapak mengayun kapak dibelah,
Petik nangka duren terbawa.
Dahulu aku memang bersalah,
Sudi kiranya memaafkan setulus jiwa
Kemana mencabut mawar berduri,
ke bukit utara yang jauh tinggi.
Ke mana obat rindu hendak dicari,
Sedang kekasih telah jauh pergi.
Madu manis dari lebah
Ikan teri dalam koran.
Perginya kekasih bukan musibah,
Musibah itu kalau kamu berpacaran.
Burung manyar membuat sarang,
Berkicau di pucuk dahan.
Akan kuterima cinta seseorang,
Asal cinta di gerbang pernikahan.
Berat badan berkilo-kilo,
Olah raga besok lusa.
Lebih baik hidup sebagai jomblo,
Daripada pacaran penuh dosa.
Ujung pena sudah lancip,
Dari kolam ikan menyembul.
Pacaran itu memang wajib,
Asal dimulai dengan ijab qobul.
Untuk apa rasa menyesal,
Telah berlalu cerita lama.
Untuk apa datang lagi,
Bukankah dulu hanya menyakiti?
Maaf sudah aku maafkan,
Tapi sakit ini belum terlupakan.
Masih banyak lagi pantun lainnya. Kamu bisa pilih salah satu dari sekian banyak. Hanya di pantuncinta2000.blogspot.com. Gudangnya pantun. [56/32/565]
Jangan pula dikenang. Jika hanya membawa kesedihan.
1. Pantun mantan lucu ngapain dikenang
Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,
Naik kuda pada pelana.
Usah mantan dikenang-kenang,
Hati sakit makin merana
Usah main kunang-kunang,
Biarlah indah ketika terbang.
Usah mantan dikenang-kenang,
Mantan sudah jadi milik orang.
Sakit perut mungkin kambuh,
Emas indah menjadi gelang.
Dari jauh cintaku tumbuh,
Sayang sudah diambil orang.
Minum susu dengan ketan,
Masak nasi goreng ikan.
Setiap hari dikejar mantan,
Rupanya dia ingin balikan.
Anak Belanda makan roti,
Tulip mekar berseri-seri.
Janjinya dulu sehidup semati,
Bertemu janda lupa diri.
Kalau kutahu hutan perdu,
Tak mau pergi ke hutan rimba.
Kalau kutahu sakit merindu,
Tak mau aku jatuh cinta.
Dari Arab minyak wangi,
Cicipi kurma ambil satu
Malang nian nasibku ini,
Pacar pergi, mantan ke penghulu.
Burung pipit burung murai,
Indah berkicau di waktu pagi.
Air mata jatuh berderai,
Ingin balikan ditolak lagi.
2. Pantun mantan terindah yang ingin balikan
Mantan ngajak balikan?
Masak lobak masak ikan.
Langsung tembak ke nikahan.
Mantan ngajak balikan?
Buah jeruk buah kokosan
Ayu peluk jangan lepaskan.
Maaf, ya udah laku...
Aduh, Ga bisa nolak!
Kasian deh, ngga bisa move on!
Saya ngga punya mantan...
"Sorry, ngga minat."
pantun via brilio.net |
3. Pantun mantan ngajak balikan
Samudra luas tempat ikan,
Angin berhembus dari selatan.
Ternyata mantan ngajak balikan,
Maaf ya saya maunya ke pelaminan.
Pohon jati tumbuh berjajar-jajar,
Anak Melayu sedang sisiran.
Ketemu mantan yang ngejar-ngejar,
Afwan ya, saya sudah tak pacaran.
Kalau mau menangkap ikan,
Jangan takut badan basah.
Kalau mantan ngajak balikan,
Maaf ya, saya mah sudah sah.
Bukan suka menolak ikan,
Saya suka ikan digarang.
Bukan menolak mantan balikan,
Cinta saya untuk kekasih sekarang.
Jalan-jalan ke Balik Papan
Badan letih tetap ditahan.
Si mantan ngajak balikan,
Si dia ngajak ke pernikahan.
Kelapa dibuat santan,
Taruh semua dalam kuali.
Ngapain nerima mantan?
Jangan bodoh dua kali.
Ikan berenang dalam kali,
Kodok bernyayi siapa peduli.
Ngajak balikan berulang kali,
Mungkin nyadar tahu aku cantik sekali.
Jalan santai waktu pagi,
Libur besok ke pulau Bali
Ngajak balikan setelah pergi,
Maaf ya saya dah ngga peduli.
Perut lapar ingin makan,
Tidur empuk di kasur busa.
Eh, mantan ngajak gue balikan,
Sorry, dah ga mau nanggung dosa.
4. Pantun mantan tersayang yang pernah ada dalam hidupmu
Burung puyuh turun ke rawa,
Kejar burung elang jawa.
Moga kamu hidup bahagia,
Dengan pilihan orang tua.
Burung merpati terbang melayang,
Patah sayap tak bisa terbang.
Dalam hati masih sayang,
Apa daya kamu sudah milik orang.
Datang gelap saat malam,
Anak raja lari memburu.
Jangan pernah kirim salam,
Nanti yang di sana jadi cemburu.
Bunga mawar bunga dahlia,
Sungguh harum bunga melati.
Melihat kamu hidup bahagia,
Bahagia pula rasa di hati.
Memang pahit rasa jamu,
Untuk sehat sekujur tubuh.
Doa tulusku selalu untukmu,
Moga bahagia sepanjang waktu.
Payakumbuh Tanjung Branti,
Jauh pulau di Maluku.
Patah tumbuh hilang berganti,
Bahagialah walau bukan denganku.
Bambu tajam buat sembilu,
Berduri pula si pohon randu.
Yang lalu biarlah berlalu,
Usah dikenang mengusik rindu.
Air laut naik pasang,
Jahit baju banyak benang.
Cinta lama sudah usang,
Untuk apa masih dikenang.
Hutan rimba tempat rusa,
Duduk santai berlama-lama.
Cinta lama hanyalah dosa,
Sebab tak sesuai dengan agama.
5. Pantun mantan kekasih yang belum bisa move on
Badan kurus sudah renta,
Sungai luas tempat buaya.
Begini rasa putus cinta,
Sedih datang, hilang bahagia.
Tupai menari di atas dahan,
Kursi cantik dari rotan.
Mohon maaf untuk kesalahan,
Berilah aku satu kesempatan.
Pisau tumpul hendak diasah,
Beri air hingga basah.
Katanya lebih baik berpisah,
Kenapa sekarang masih gelisah.
Kapak mengayun kapak dibelah,
Petik nangka duren terbawa.
Dahulu aku memang bersalah,
Sudi kiranya memaafkan setulus jiwa
Kemana mencabut mawar berduri,
ke bukit utara yang jauh tinggi.
Ke mana obat rindu hendak dicari,
Sedang kekasih telah jauh pergi.
Madu manis dari lebah
Ikan teri dalam koran.
Perginya kekasih bukan musibah,
Musibah itu kalau kamu berpacaran.
Burung manyar membuat sarang,
Berkicau di pucuk dahan.
Akan kuterima cinta seseorang,
Asal cinta di gerbang pernikahan.
Berat badan berkilo-kilo,
Olah raga besok lusa.
Lebih baik hidup sebagai jomblo,
Daripada pacaran penuh dosa.
Ujung pena sudah lancip,
Dari kolam ikan menyembul.
Pacaran itu memang wajib,
Asal dimulai dengan ijab qobul.
6. Pantun mantan menyesal
Untuk apa rasa menyesal,
Telah berlalu cerita lama.
Untuk apa datang lagi,
Bukankah dulu hanya menyakiti?
Maaf sudah aku maafkan,
Tapi sakit ini belum terlupakan.