75 Pantun PENDIDIKAN Lengkap Untuk Anak Sekolah
Pantun pendidikan adalah jenis-jenis pantun yang dipakai dalam pembelajaran anak-anak sekolah.
Pantun pendidikan terdiri dari
pantun nasehat,
pantun jenaka,
pantun teka-teki.
Pantun nasehat merupakan jenis pantun terbanyak. Karena tujuan awal dari pantun adalah memberikan tuntunan, atau kata lain nasehat.
Inilah beberapa contohnya. Kalau ingin lengkap bisa dibaca di kumpulan pantun nasehat.
Dalam hutan ada beruang,
Dari tengah menuju pinggiran.
Nabi tidak mewariskan uang,
Yang diwariskan adalah Quran.
Hari senja cahaya temaram,
Angin bersepoi ke daun kelapa.
Siapa ingin hatinya tentram,
Berdzikir kepada Allah jangan dilupa.
Pagi pecah terbit mentari,
Pohon salak banyak durinya.
Ke mana hendak bahagia dicari,
Kepada akhlak yang mulia.
Gaun putih banyak renda,
Dipakai di hari raya.
Banyak bekerja di waktu muda,
Sudah tua hidup bahagia.
Burung dara terbang melayang,
Hinggap dulu ke tengah taman.
Kepada yang muda mestilah sayang,
Itulah tanda orang yang budiman
Pantun jenaka berisikan hal-hal yang lucu. Kami sudah menulisnya pada kumpulan pantun jenaka.
Berikut ini beberapa contoh dari pantun jenaka.
Ayo jajan minum jeli,
Jalan-jalan melihat padi.
Bagaimana hati tidak geli,
Ada nenek suka menari.
Bunga di taman jangan dipetik,
Tempat bergantung si kepompong.
Temanku ini memang cantik,
Sayang dia giginya ompong.
Si pelamun berangan-angan,
Gigi menggigit kacang polong.
Gara-gara bangun kesiangan,
Pergi ke sekolah pakai celana bolong.
Lihat itu binatang semut,
Jalan sejajar ke jeruk purut.
Lihat itu orang gendut,
Kalau berjalan mendorong perut.
Burung perkutut burung kutilang,
Kamu kentut ngga bilang-bilang.
Pantun teka teki mengajak pendengarnya untuk menjawab pertanyaan. Pantun ini sering dipakai oleh anak-anak.
Kami juga sudah menyediakan 75 pantun teka teki terbaru. Berikut ini hanya beberapa contohnya.
Kalau ada seekor tupai,
Lihat lompat ke pohon mana.
Kalau kamu memang pandai,
Sapi ke utara, ekornya ke mana?
Kalau kaki tertusuk duri,
Sakit ke hati terasa hancur.
Kalau tidur dia berdiri,
Kalau berdiri dia tidur.
Orang kesurupan kuda lumping,
Berpetualang ke atas bukit.
Mata ke depan jalan ke samping,
Kalau bersalaman membuat sakit.
Itulah jenis-jenis pantun yang biasanya diajarkan di sekolah.
Sebagai tambahan akan kami sajikan pula beberapa pantun lainnya yang berkaitan dengan pendidikan.
Jika perahu sudah melaju,
Mari kita banyak berdoa.
Jika ingin negeri maju,
Pendidikan harus utama.
Tubuh letih usah dipaksakan,
Nanti sakit sekujur tubuh.
Pendidikan jangan disia-siakan,
Itulah jalan menuju maju.
Luas padang rerumputan,
Ada domba banyak delapan.
Pendidikan ibarat jembatan,
jembatan menuju masa depan.
Sangat tinggi pohon kelapa,
Memang sedap kelapa muda.
Belajar agama jangan dilupa,
Akhlak baik di dunia.
Bumi bergoncang karena gempa,
Angin barat amat kencangnya.
Belajar agama jangan dilupa,
Agar di akhirat juga bahagia.
Hati baik tiada dengki,
Padi tua jadi jerami.
Siapa ingin banyak rezeki,
Mari sambung silaturahmi.
Markisa tumbuh slalu merambat
Anggrek hidup dengan menumpang.
Memaafkan adalah obat,
Agar dada menjadi lapang.
Bunga mawar tangkainya patah,
Anak rusa jangan dipanah
Cari rezeki jangan serakah,
Mari hidup dengan qonaah.
Telah jatuh anak panah,
Pada batu yang berbongkah.
Mari hidup dengan qonaah,
Supaya harta makin berkah.
Dinding rumah banyak hiasan,
Rumah kecil lagi mungil.
Belajar jangan malas-malasan,
Jika ingin jadi orang berhasil.
Lompat jauh si anak kancil,
Bermain lumpur di tengah sawah.
Biarlah belajar keras di waktu kecil,
Sudah besar hidup bahagia.
Jarum patah dalam saku,
Nyamuk masuk dalam kelambu.
Banyak-banyak membaca buku,
Karena buku jembatan ilmu.
Mekar berseri bunga melati,
Nasi wangi campur pandan.
Belajar jangan pernah berhenti,
Sepanjang hayat masih di badan.
Di mana hendak makan ketupat,
Di rumah nenek bukan di kedai.
Di mana hendak ilmu di dapat,
Agar jadi anak yang pandai.
Balasan:
Di atas ombak berselancar,
Pagi hari ada tamu.
Cari ilmu dengan belajar,
Bersama guru yang berilmu.
Buah kemumu sudah terbelah,
Makan satu banyak serat.
Ingin ilmu yang barokah,
Bermanfaat dunia akhirat.
Balasan:
Jamu pahit terasa di lidah,
Minum selalu hingga lusa.
Ilmu memang harus berkah,
Agar tidak menjadi sia-sia.
Bawang putih bawang kucai,
Beli kecap gambar bango.
Gayanya sih anak pandai,
Kalau ditanya planga plongo.
Jangan suka mengambil lontar,
Lontar itu sudah langka.
Jangan suka mengaku pintar,
Matematika nilai lima.
Dongen lama si Aladin,
Pergi jauh main tekukur.
Katanya anak rajin,
Ternyata hanya rajin tidur.
Kue enak dari talas,
Dimakan oleh anak ompong.
Itulah nasib anak malas,
Badan gendut otaknya kosong.
Anak burung terbang ke awan,
Hari mendung turun gerimis.
Untuk apa mengaku jagoan,
Kesenggol sedikit langsung nangis.
Pantun budi pekerti adalah pantun yang mengajarkan untuk memiliki akhlak yang mulia. Seperti menghormati, menghargai, menyayangi, memaafkan, dan lain sebagianya.
Cerita lama si kera sakti,
Bunga dahlia harum mewangi.
Jadilah anak yang berbakti,
kepada Ibu selalu menyanyangi.
Bukit tinggi jalan berbatu,
Di ujung jalan tempat bertemu.
Kepada ayah selalu membantu,
Agar bahagia jalan hidupmu.
Anak pandai selalu hemat,
Membeli barang slalu manfaat.
Kepada yang tua mestilah hormat,
Agar hidup mendapat berkat.
Burung elang terbang melayang,
Jauh ke awan kejar impian.
Kepada yang muda selalu sayang,
Itulah tanda hatinya budiman.
Pantun pendidikan berikut ini merupakan pantun yang menasehati agar kita jangan pernah berhenti belajar. Karena pendidikan terbaik adalah pendidikan sepanjang hayat.
Macan tutul binatang buas,
Hidup di rimba tak sendiri.
Ilmu Allah sangatlah luas,
Tak akan habis dipelajari.
Memikul berat di atas bahu,
Taman indah adalah raudoh.
Makin berilmu makin tahu,
Bahwa diri manusia bodoh.
Pandai terbang binatang lalat,
Hinggap sesaat di daun kubis.
Carilah ilmu sepanjang hayat,
Ilmu dicari tak pernah habis.
Pohon randu pohon meranti,
Tumbuh satu di bawah rawa.
Belajar jangan pernah berhenti,
Walau usia semakin tua.
Sebelum sholat kita berwudhu,
Hari lebaran makan ketupat.
Makin berilmu makin tawadhu,
Itulah ciri ilmu manfaat.
Berkumpul senang makan-makan,
Duduk bersama di atas dipan.
Sekolah mesti diutamakan,
Agar cerah masa depan.
Beringin pohonnya besar,
Tempat belajar para guru.
Datang sekolah untuk belajar,
Pulang sekolah membawa ilmu.
Dua pulau terpisah selat
Hujan turun sangat lebat.
Datang sekolah jangan telat,
Itulah tanda murid yang hebat.
Pagi hari datang kabut,
Tupai kecil pandai melompat.
Dengarkan guru jangan ribut,
Supaya ilmu bisa didapat.
Tahi lalat di dekat pipi,
Sarapan pagi makan lontong.
Kenakan baju dengan rapi,
Rambut panjang mesti dipotong.
Kincir angin slalu berputar,
Di atas kayu puncak tinggi.
Jika ingin jadi anak pintar,
Jangan malas bangun pagi.
Kenduri nikah masak gulai,
Gulai kambing sedap rasanya.
Siapa rajin akan pandai,
Yang pandai akan hidup bahagia.
Daun talas wadah kecambah,
Bawa sekarung ke tengah pasar.
Siapa yang malas waktu sekolah,
Akan menyesal di waktu besar.
Kemana hendak mencabut duri,
Ke orang pandai rumah di hulu.
Kemana ilmu hendak dicari,
Ke sekolah bersama guru.
Madu manis dari lebah,
Hari panas makan tomat.
Siapa ingin ilmunya berkah,
Kepada guru mestilah hormat.
Kembar bukan sembarang kembar,
Kembar sama saat dilihat.
Belajar bukan sembarang belajar,
Belajar ilmu yang bermanfaat.
Pantun pendidikan terdiri dari
pantun nasehat,
pantun jenaka,
pantun teka-teki.
Pantun Nasehat
Pantun nasehat merupakan jenis pantun terbanyak. Karena tujuan awal dari pantun adalah memberikan tuntunan, atau kata lain nasehat.
Inilah beberapa contohnya. Kalau ingin lengkap bisa dibaca di kumpulan pantun nasehat.
Dalam hutan ada beruang,
Dari tengah menuju pinggiran.
Nabi tidak mewariskan uang,
Yang diwariskan adalah Quran.
Hari senja cahaya temaram,
Angin bersepoi ke daun kelapa.
Siapa ingin hatinya tentram,
Berdzikir kepada Allah jangan dilupa.
Pagi pecah terbit mentari,
Pohon salak banyak durinya.
Ke mana hendak bahagia dicari,
Kepada akhlak yang mulia.
Gaun putih banyak renda,
Dipakai di hari raya.
Banyak bekerja di waktu muda,
Sudah tua hidup bahagia.
Burung dara terbang melayang,
Hinggap dulu ke tengah taman.
Kepada yang muda mestilah sayang,
Itulah tanda orang yang budiman
Pantun Jenaka
Pantun jenaka berisikan hal-hal yang lucu. Kami sudah menulisnya pada kumpulan pantun jenaka.
Berikut ini beberapa contoh dari pantun jenaka.
Ayo jajan minum jeli,
Jalan-jalan melihat padi.
Bagaimana hati tidak geli,
Ada nenek suka menari.
Bunga di taman jangan dipetik,
Tempat bergantung si kepompong.
Temanku ini memang cantik,
Sayang dia giginya ompong.
Si pelamun berangan-angan,
Gigi menggigit kacang polong.
Gara-gara bangun kesiangan,
Pergi ke sekolah pakai celana bolong.
Lihat itu binatang semut,
Jalan sejajar ke jeruk purut.
Lihat itu orang gendut,
Kalau berjalan mendorong perut.
Burung perkutut burung kutilang,
Kamu kentut ngga bilang-bilang.
Pantun Teka Teki
Pantun teka teki mengajak pendengarnya untuk menjawab pertanyaan. Pantun ini sering dipakai oleh anak-anak.
Kami juga sudah menyediakan 75 pantun teka teki terbaru. Berikut ini hanya beberapa contohnya.
Kalau ada seekor tupai,
Lihat lompat ke pohon mana.
Kalau kamu memang pandai,
Sapi ke utara, ekornya ke mana?
Kalau kaki tertusuk duri,
Sakit ke hati terasa hancur.
Kalau tidur dia berdiri,
Kalau berdiri dia tidur.
Orang kesurupan kuda lumping,
Berpetualang ke atas bukit.
Mata ke depan jalan ke samping,
Kalau bersalaman membuat sakit.
Itulah jenis-jenis pantun yang biasanya diajarkan di sekolah.
Sebagai tambahan akan kami sajikan pula beberapa pantun lainnya yang berkaitan dengan pendidikan.
1. Pantun Tentang Pendidikan
Jika perahu sudah melaju,
Mari kita banyak berdoa.
Jika ingin negeri maju,
Pendidikan harus utama.
Tubuh letih usah dipaksakan,
Nanti sakit sekujur tubuh.
Pendidikan jangan disia-siakan,
Itulah jalan menuju maju.
Luas padang rerumputan,
Ada domba banyak delapan.
Pendidikan ibarat jembatan,
jembatan menuju masa depan.
2. Pantun Tema Pendidikan
Sangat tinggi pohon kelapa,
Memang sedap kelapa muda.
Belajar agama jangan dilupa,
Akhlak baik di dunia.
Bumi bergoncang karena gempa,
Angin barat amat kencangnya.
Belajar agama jangan dilupa,
Agar di akhirat juga bahagia.
Hati baik tiada dengki,
Padi tua jadi jerami.
Siapa ingin banyak rezeki,
Mari sambung silaturahmi.
Markisa tumbuh slalu merambat
Anggrek hidup dengan menumpang.
Memaafkan adalah obat,
Agar dada menjadi lapang.
Bunga mawar tangkainya patah,
Anak rusa jangan dipanah
Cari rezeki jangan serakah,
Mari hidup dengan qonaah.
Telah jatuh anak panah,
Pada batu yang berbongkah.
Mari hidup dengan qonaah,
Supaya harta makin berkah.
3. Pantun Nasehat Pendidikan
Dinding rumah banyak hiasan,
Rumah kecil lagi mungil.
Belajar jangan malas-malasan,
Jika ingin jadi orang berhasil.
Lompat jauh si anak kancil,
Bermain lumpur di tengah sawah.
Biarlah belajar keras di waktu kecil,
Sudah besar hidup bahagia.
Jarum patah dalam saku,
Nyamuk masuk dalam kelambu.
Banyak-banyak membaca buku,
Karena buku jembatan ilmu.
Mekar berseri bunga melati,
Nasi wangi campur pandan.
Belajar jangan pernah berhenti,
Sepanjang hayat masih di badan.
4. Pantun Berbalas Pendidikan
Di mana hendak makan ketupat,
Di rumah nenek bukan di kedai.
Di mana hendak ilmu di dapat,
Agar jadi anak yang pandai.
Balasan:
Di atas ombak berselancar,
Pagi hari ada tamu.
Cari ilmu dengan belajar,
Bersama guru yang berilmu.
Buah kemumu sudah terbelah,
Makan satu banyak serat.
Ingin ilmu yang barokah,
Bermanfaat dunia akhirat.
Balasan:
Jamu pahit terasa di lidah,
Minum selalu hingga lusa.
Ilmu memang harus berkah,
Agar tidak menjadi sia-sia.
5. Pantun Jenaka Pendidikan
Bawang putih bawang kucai,
Beli kecap gambar bango.
Gayanya sih anak pandai,
Kalau ditanya planga plongo.
Jangan suka mengambil lontar,
Lontar itu sudah langka.
Jangan suka mengaku pintar,
Matematika nilai lima.
Dongen lama si Aladin,
Pergi jauh main tekukur.
Katanya anak rajin,
Ternyata hanya rajin tidur.
Kue enak dari talas,
Dimakan oleh anak ompong.
Itulah nasib anak malas,
Badan gendut otaknya kosong.
Anak burung terbang ke awan,
Hari mendung turun gerimis.
Untuk apa mengaku jagoan,
Kesenggol sedikit langsung nangis.
6. Pantun Pendidikan Budi Pekerti
Pantun budi pekerti adalah pantun yang mengajarkan untuk memiliki akhlak yang mulia. Seperti menghormati, menghargai, menyayangi, memaafkan, dan lain sebagianya.
Cerita lama si kera sakti,
Bunga dahlia harum mewangi.
Jadilah anak yang berbakti,
kepada Ibu selalu menyanyangi.
Bukit tinggi jalan berbatu,
Di ujung jalan tempat bertemu.
Kepada ayah selalu membantu,
Agar bahagia jalan hidupmu.
Anak pandai selalu hemat,
Membeli barang slalu manfaat.
Kepada yang tua mestilah hormat,
Agar hidup mendapat berkat.
Burung elang terbang melayang,
Jauh ke awan kejar impian.
Kepada yang muda selalu sayang,
Itulah tanda hatinya budiman.
7. Pantun Pendidikan Sepanjang Hayat
Pantun pendidikan berikut ini merupakan pantun yang menasehati agar kita jangan pernah berhenti belajar. Karena pendidikan terbaik adalah pendidikan sepanjang hayat.
Macan tutul binatang buas,
Hidup di rimba tak sendiri.
Ilmu Allah sangatlah luas,
Tak akan habis dipelajari.
Memikul berat di atas bahu,
Taman indah adalah raudoh.
Makin berilmu makin tahu,
Bahwa diri manusia bodoh.
Pandai terbang binatang lalat,
Hinggap sesaat di daun kubis.
Carilah ilmu sepanjang hayat,
Ilmu dicari tak pernah habis.
Pohon randu pohon meranti,
Tumbuh satu di bawah rawa.
Belajar jangan pernah berhenti,
Walau usia semakin tua.
Sebelum sholat kita berwudhu,
Hari lebaran makan ketupat.
Makin berilmu makin tawadhu,
Itulah ciri ilmu manfaat.
8. Pantun pendidikan sekolah
Berkumpul senang makan-makan,
Duduk bersama di atas dipan.
Sekolah mesti diutamakan,
Agar cerah masa depan.
Beringin pohonnya besar,
Tempat belajar para guru.
Datang sekolah untuk belajar,
Pulang sekolah membawa ilmu.
Dua pulau terpisah selat
Hujan turun sangat lebat.
Datang sekolah jangan telat,
Itulah tanda murid yang hebat.
Pagi hari datang kabut,
Tupai kecil pandai melompat.
Dengarkan guru jangan ribut,
Supaya ilmu bisa didapat.
Tahi lalat di dekat pipi,
Sarapan pagi makan lontong.
Kenakan baju dengan rapi,
Rambut panjang mesti dipotong.
9. Pantun Pendidikan Untuk Anak
Kincir angin slalu berputar,
Di atas kayu puncak tinggi.
Jika ingin jadi anak pintar,
Jangan malas bangun pagi.
Kenduri nikah masak gulai,
Gulai kambing sedap rasanya.
Siapa rajin akan pandai,
Yang pandai akan hidup bahagia.
Daun talas wadah kecambah,
Bawa sekarung ke tengah pasar.
Siapa yang malas waktu sekolah,
Akan menyesal di waktu besar.
Kemana hendak mencabut duri,
Ke orang pandai rumah di hulu.
Kemana ilmu hendak dicari,
Ke sekolah bersama guru.
Madu manis dari lebah,
Hari panas makan tomat.
Siapa ingin ilmunya berkah,
Kepada guru mestilah hormat.
Kembar bukan sembarang kembar,
Kembar sama saat dilihat.
Belajar bukan sembarang belajar,
Belajar ilmu yang bermanfaat.