Hanya TKW Paham Pantun Ini

TKW atau tenaga kerja wanita sudah sangat familiar di negeri ini.

Banyak kaum perempuan yang terpaksa kerja ke luar negeri, mulai dari taiwan, hongkong, singapur, dan lainnya.



Bukan karena keinginan, kebanyakan karena terpaksa demi membangun masa depan di negeri sendiri.

Pantun Penderitaan TKW


Jadi TKW tuh butuh banyak pengorbanan. Kadang-kadang harus penderitaan. Nah berikut ini pantun-pantun ungkapan hati para TKW.

[1]
Raja hebat Ronggolawe,
negeri aman perang berkobar.
Begin nasib jadi TKW
Pergi jauh menjari dolar.

[2]
Daun kering berguguran,
Ikan kecil dalam empang.
Hidup di kampung pengangguran,
Pergi ke luar negeri cari uang.

[3]
Masak mie masak bihun,
Makan hangat dalam kemah.
Rela bekerja bertahun-tahun,
Agar bisa membangun rumah.

[4]
Manis rasanya air tebu,
Lebih segar air kelapa.
Biarlah bekerja menjadi babu,
Yang penting keluarga bahagia.

[5]
Segar sekali air kelapa,
Minum segelas di waktu duha.
Sekarang susah tak mengapa,
Esok pulang buka usaha.


Pantun Perjuangan TKW Demi Keluarga


Menjadi TKW perlu perjuangan. Tidak semua orang kuat. Pergi ke luar negeri bukan untuk senang-senang.

Melainkan untuk bekerja dan mengumpulkan uang.

[6]
Hari lapar makan teri,
Anak manis senyum simpul.
Kadang sedih seorang diri,
Kapan bisa pulang untuk berkumpul.

[7]
Kulit keriput karena renta,
Itulah kepastian di dunia.
Rela kutinggalkan anak tercinta,
Demi masa depan yang sejahtera.

[8]
Besi pahat untuk berkarya,
Ruang besar isinya hampa.
Bila kulihat mereka bahagia,
Kuat menanti untuk berjumpa.

[9]
Besi baja dibuat parang,
Emas indah dari gelang.
Jauh-jauh ke negeri orang,
Padahal hati ingin pulang.

[10]
Kapas putih memang ringan,
Kayu lapuk langsung robohkan.
Banyak godaan banyak rintangan
Hati ini selalu kutabahkan.
`

Di Jadi TKW, Di Sana Selingkuh


Bukan sedekar cerita. Banyak sekali wanita jadi TKW, tau-tau di rumah pasangannya malah selingkuh.

[11]
Ada pasar hari Rabu,
Sakit kepala malah kambuh.
Di sini bekerja jadi babu,
Eh di sana kamu kok selingkuh.

[12]
Lebah madu untuk jamu,
Potong daging dengan sembilu.
Aku bekerja demi membantumu,
Yang dibantu ga tau malu.

[13]
Gerimis turun datang pelangi,
Keringat hilang dari dahi.
Carilah suami yang melindungi,
jangan istri disuruh menafkahi.

[14]
Kerupuk ikan kerupuk kemplang,
Perahu datang di pelabuhan.
Lelah badan kumpulkan uang,
Uang dipakai buat selingkuhan.

[15]
Mawar putih di atas bukit,
Tumbuh di bawah pohon jati.
Daripada hati ini jadi sakit,
Mending cari lelaki sejati.


Rindu Pulang Dari Taiwan


[16]
Mega mendung putih awan,
Kotak emas tolong hantarkan.
Katanya kami adalah pahlawan,
Tapi kenapa selalu ditelantarkan?

[17]
Mawar merah di atas meja,
Naik loteng lewat tangga.
Sudah lama bertahun kerja,
Ingin pulang bertemu keluarga.

[18]
Besi hitam jadi jeruji,
Kue sedap di atas baki.
Di sini bisa dapat gaji,
Di sana hanya dapat caci maki.

[19]
Tajam gigi si buaya,
Langit senja telah jingga.
Yang penting bisa kaya,
Ngga urusin mulut tetangga.

Gambar Pantun TKW











Selamat berjuang untuk para pejuang. Semoga mendapatkan kehidupan yang lebih berkah. 

Jangan lupa untuk berilmu, mengisi hati dengan iman, dan jaga diri jangan sampai salah pergaulan. 

Next Post Previous Post