Tumbuhan Paku: Ciri-Ciri, Struktur, Daur Hidup, Klasifikasi, Manfaat
Tumbuhan Paku. Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan berkormus, artinya memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Diduga tumbuhan paku merupakan tumbuhan tertua yang menghuni daratan bumi.
Pasirnya dijumpai pada batu-batuan zaman karbon, yaitu kira-kira 345 juta tahun yang lalu.
Tumbuhan paku ada yang:
Tumbuhan ini banyak dijadikan tanaman hias, misalnya suplir yang ditanam di pot atau di taman.
Tumbuhan paku menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh daun. Daun yang masih muda menggulung.
Berikut ini adalah ciri-ciri tumbuhan paku:
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Ketika organ tersebut memiliki berkas pengangkut xilem dan floem.
Xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk mengangkut air dan dan zat-zat hara dari tanah ke daun dan seluruh tubuh.
Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil hasil metabolisme dari daun ke seluruh tubuh.
Berkas pengangkut umumnya tersusun konsentris, artinya xilem terletak di tengah dikelilingi floem.
Batang tumbuhan paku merupakan batang yang tinggal di dalam tanah yang disebut rizom.
Pada batang akan muncul akar akar seperti rambut yang merupakan akar serabut.
Dari rizom ini juga muncul tangkai daun. Namun ada pula tumbuhan paku yang tumbuh di daerah pegunungan yang batangnya mirip tumbuhan Palem.
Ada pula yang tubuhnya seperti kawat.
Daun terbagi atas dua bagian, yaitu tangkai daun dan helaian daun.
Helaian daun ada yang tunggal tetapi umumnya merupakan daun majemuk menyirip.
Salah satu ciri tumbuhan paku adalah pada saat masih tunas, tanaman yang daunnya menggulung.
Pada paku tertentu, ukuran daun tidak sama.
Ada daun kecil/mikrofil dan ada pula daun yang besar/makrofil.
Pada mikrofil tidak terdapat tangkai daun dan tulang daun.
Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora disebut sporofil.
Ada yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil.
Profil hanya berfungsi untuk fotosintesis.
Pada adiantum/pakis dan suplir tidak ada daun yang berfungsi khusus.
Tumbuhan paku menghasilkan spora .
Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium.
Sporangium-sporangium terkumpul di dalam wadah yang disebut sorus.
Sorus-sorus berkumpul di helaian daun bagian bawah.
Pada bagian bawah daun paku ada sederetan bentukan bulat atau oval, atau seperti bulan sabit pada suplir.
Bentukan itu adalah sorus .
Terus ada yang dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.
Sorus yang sudah matang akan tampak kehitaman.
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis dengan dua generasi, yaitu sporofit dan gametofit.
Jadi tumbuhan paku yang kita lihat itu merupakan tumbuhan dalam Fase sporofit.
Sporofit paku berumur lebih lama dibandingkan gametofit.
Protalium berukuran kira-kira 1x1 cm, bentuknya seperti daun waru, biasanya tumbuh di permukaan tanah lembab, di atas batu bata, di tebing sungai, dan ditempat lembab lainnya.
Berbeda dengan tumbuhan lumut, gametofit aku umurnya hanya beberapa minggu.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan atas berikut ini:
Dikatakan paku homospora sarana tumbuhan paku ini hanya memproduksi 1 macam ukuran spora.
Sering pula disebut tumbuhan paku berumah satu.
Contohnya: Lycopodium (paku kawat).
Pergiliran keturunan Homospora:
Spora yang berukuran kecil berkelamin jantan disebut mikrospora.
Spora yang berukuran besar berkelamin betina disebut makrospora.
Contohnya: Selaginella (palu rane)
Tumbuhan paku peralihan menghasilkan spora yang berukuran sama tetapi dapat dibedakan antara spora jantan dan betina.
Contohnya: Equisetum (paku ekor kuda).
Perbedaan Sporofit dan Gametofit
Berikut ini perbedaan antara generasi sporofit dan generasi gametofit.
Dalam klasifikasi lama, tumbuhan paku dimasukkan dalam divisi pteridophyta.
Divisi ini dibagi menjadi 4 kelas yaitu kelas psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae, dan Filicinae.
Dalam klasifikasi baru dengan empat atau lima kingdom, tumbuhan paku masuk dalam divisi Tracheophyta, artinya tumbuhan yang memiliki ikatan pembuluh, yaitu xilem dan floem.
Divisi Tracheophyta dibagi menjadi 4 subdivisi: Psilopsida, Lycopsida, Sphenopsida, dan Pteropsida.
Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukand alam bentuk fosil.
Ada satu jenis yang hampir puna, yaitu Psilotum.
Contohnya: Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes.
Selaginella banyak ditanam di pot atau taman.
Sporangium terdapat dalam strobilus.
Equisetum (paku ekor kuda) tumbuh di dataran tinggi.
Batangnya seperti rebung asparagus atau mirip dengan daun cemara.
Batang berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak.
Daun terdapat pada setiap buu, melingkar, berbentuk sisik, dan kecil (mikrofil).
Ciri-cirinya ialah daunnya besar, dan sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).
Contohnya paku tiang (Alsophila glauca) yang banyak tumbuh di daerah pegunungan, bentuknya seperti pohon palem, batangnya yang hitam untuk tempat menanam anggrek;
Suplir (Adiantum cuneatum) yang banyak dijadikan tanaman hias, semanggi (Marsilea crenata) yang hidup di rawa atau tanah berair, dan banyak digunakan untuk sayur.
Berikut ini beberapa manfaat tumbuhan paku bagi kehidupan manusia:
Sekarang kita telah mempelajari lumut (Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta).
Untuk memudahkan kamu mengingat perbedaan di antara keduanya.
Baca juga:
Coelenterata
Porifera
Amuboid
Diduga tumbuhan paku merupakan tumbuhan tertua yang menghuni daratan bumi.
Pasirnya dijumpai pada batu-batuan zaman karbon, yaitu kira-kira 345 juta tahun yang lalu.
Tumbuhan paku ada yang:
- hidup di air/hidrofit,
- hidup ditempat lembab/higrofit,
- hidup menempel pada tumbuhan lain/epifit, dan
- ada yang hidup pada sisa-sisa tumbuhan lain atau sampah-sampah/saprofit.
Tumbuhan ini banyak dijadikan tanaman hias, misalnya suplir yang ditanam di pot atau di taman.
Tumbuhan paku menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh daun. Daun yang masih muda menggulung.
1. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Berikut ini adalah ciri-ciri tumbuhan paku:
- Berkormus
- daun menghasilkan spora
- Daun muda menggulung
- Biasanya ukuran mencapai 1 m, beberapa dapat mencapai 12 m.
- Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
- Memiliki xilem dan floem
- Fase dominan adalah fase sporofit
- Tumbuhan dewasa berupa sporofit
- Gametofit adalah protalus, tidak menarik, hidup bebas, dan dapat berfotosintesis,
- Sporofit bentuknya menonjol.
2. Struktur Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Ketika organ tersebut memiliki berkas pengangkut xilem dan floem.
Xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk mengangkut air dan dan zat-zat hara dari tanah ke daun dan seluruh tubuh.
Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil hasil metabolisme dari daun ke seluruh tubuh.
Berkas pengangkut umumnya tersusun konsentris, artinya xilem terletak di tengah dikelilingi floem.
Batang tumbuhan paku merupakan batang yang tinggal di dalam tanah yang disebut rizom.
Pada batang akan muncul akar akar seperti rambut yang merupakan akar serabut.
Dari rizom ini juga muncul tangkai daun. Namun ada pula tumbuhan paku yang tumbuh di daerah pegunungan yang batangnya mirip tumbuhan Palem.
Ada pula yang tubuhnya seperti kawat.
Daun terbagi atas dua bagian, yaitu tangkai daun dan helaian daun.
Helaian daun ada yang tunggal tetapi umumnya merupakan daun majemuk menyirip.
Salah satu ciri tumbuhan paku adalah pada saat masih tunas, tanaman yang daunnya menggulung.
Pada paku tertentu, ukuran daun tidak sama.
Ada daun kecil/mikrofil dan ada pula daun yang besar/makrofil.
Pada mikrofil tidak terdapat tangkai daun dan tulang daun.
Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora disebut sporofil.
Ada yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil.
Profil hanya berfungsi untuk fotosintesis.
Pada adiantum/pakis dan suplir tidak ada daun yang berfungsi khusus.
Tumbuhan paku menghasilkan spora .
Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium.
Sporangium-sporangium terkumpul di dalam wadah yang disebut sorus.
Sorus-sorus berkumpul di helaian daun bagian bawah.
Pada bagian bawah daun paku ada sederetan bentukan bulat atau oval, atau seperti bulan sabit pada suplir.
Bentukan itu adalah sorus .
Terus ada yang dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.
Sorus yang sudah matang akan tampak kehitaman.
3. Daur Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis dengan dua generasi, yaitu sporofit dan gametofit.
1. Generasi Sporofit
Generasi sporofit atau tumbuhan Penghasil spora adalah tumbuhan paku itu sendiri.Jadi tumbuhan paku yang kita lihat itu merupakan tumbuhan dalam Fase sporofit.
Sporofit paku berumur lebih lama dibandingkan gametofit.
2 . Generasi Gametofit
Generasi gametofit atau tumbuhan penghasil gamet adalah tumbuhan yang berbentuk lembaran yang dikenal dengan nama protalium.Protalium berukuran kira-kira 1x1 cm, bentuknya seperti daun waru, biasanya tumbuh di permukaan tanah lembab, di atas batu bata, di tebing sungai, dan ditempat lembab lainnya.
Berbeda dengan tumbuhan lumut, gametofit aku umurnya hanya beberapa minggu.
4. Klasifikasi (Jenis-jenis) Tumbuhan Paku
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan atas berikut ini:
1. Paku Homospora/Isospora
Dikatakan paku homospora sarana tumbuhan paku ini hanya memproduksi 1 macam ukuran spora.
Sering pula disebut tumbuhan paku berumah satu.
Contohnya: Lycopodium (paku kawat).
Pergiliran keturunan Homospora:
- Sperma membuahi ovum dengan perantara air;
- Hasil pembuahan atau zigot, menjadi paku dewasa (sporofit)
- Sporofit menghasilkan spora;
- Spora masak keluar dari sporofit;
- Sopra tumbuh menghasilkan protalium;
- Protalium emm bentuk anteridum dan arkegonium (paku dewasa);
- Paku dewasa menghasilkan sperma dan ovum.
2. Paku Heterospora/Anispora
Dikatakan paku heterospora karena tumbuhan paku ini memproduksi dua macam ukuran spora.Spora yang berukuran kecil berkelamin jantan disebut mikrospora.
Spora yang berukuran besar berkelamin betina disebut makrospora.
Contohnya: Selaginella (palu rane)
3. Paku Peralihan dari Homospora ke Heterspora
Tumbuhan paku peralihan menghasilkan spora yang berukuran sama tetapi dapat dibedakan antara spora jantan dan betina.
Contohnya: Equisetum (paku ekor kuda).
Ringkasan Klasifikasi Tumbuhan Paku
Berdasarkan jenis spora, tumbuhan paku (Pteridophyta) dibedakan:
Berdasarkan jenis spora, tumbuhan paku (Pteridophyta) dibedakan:
- Paku somospora: spora sama besar
- Paku hetersopra: spora kecil jantan (mikrospora), dan spora besar betina (makrospora);
- Paku peralihan: spora sama besar, tetapi ada yang jantan dan betina.
Perbedaan Sporofit dan Gametofit
Berikut ini perbedaan antara generasi sporofit dan generasi gametofit.
- Generasi sporofit merupakan fase diploid dan dominan, sedangkan generasi gametofit merupakan fase haploid dan tidak menonjol.
- Pada generasi sporofit, ukuran lebih besar dan tumbuh sampai bertahun-tahun, sedangkan generasi gametofit ukuran sangat kecil, berumur pendek dan bertahan hanya beberapa minggu.
5. Klasifikasi Tumbuhan Paku
Dalam klasifikasi lama, tumbuhan paku dimasukkan dalam divisi pteridophyta.
Divisi ini dibagi menjadi 4 kelas yaitu kelas psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae, dan Filicinae.
Dalam klasifikasi baru dengan empat atau lima kingdom, tumbuhan paku masuk dalam divisi Tracheophyta, artinya tumbuhan yang memiliki ikatan pembuluh, yaitu xilem dan floem.
Divisi Tracheophyta dibagi menjadi 4 subdivisi: Psilopsida, Lycopsida, Sphenopsida, dan Pteropsida.
1. Subdivisi Psilopsida (Paku Telanjang)
Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil.Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukand alam bentuk fosil.
Ada satu jenis yang hampir puna, yaitu Psilotum.
2. Subdivisi Lycopsida (Paku Kawat)
Subdivisi lycopsida memiliki ciri-ciri berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut).Contohnya: Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes.
Selaginella banyak ditanam di pot atau taman.
3. Subdivisi Sphenopsida (Paku Biji)
Subdivisi sphenopsida memiliki ciri-ciri daun kecil, tunggal, dan tersusun melingkar.Sporangium terdapat dalam strobilus.
Equisetum (paku ekor kuda) tumbuh di dataran tinggi.
Batangnya seperti rebung asparagus atau mirip dengan daun cemara.
Batang berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak.
Daun terdapat pada setiap buu, melingkar, berbentuk sisik, dan kecil (mikrofil).
4. Subdivisi Pteropsida (Paku Sejati)
Subdivisi Pteropsida merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat di sekitar kita, yang umum disebut pakis.Ciri-cirinya ialah daunnya besar, dan sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).
Contohnya paku tiang (Alsophila glauca) yang banyak tumbuh di daerah pegunungan, bentuknya seperti pohon palem, batangnya yang hitam untuk tempat menanam anggrek;
Suplir (Adiantum cuneatum) yang banyak dijadikan tanaman hias, semanggi (Marsilea crenata) yang hidup di rawa atau tanah berair, dan banyak digunakan untuk sayur.
6. Manfaat Tumbuhan Paku Bagi Manusia
Berikut ini beberapa manfaat tumbuhan paku bagi kehidupan manusia:
- Tumbuhan paku zaman Karbon yang telah memfosil saat ini dapat menghasilkan batu bara.
- Sebagai tanaman hias, seperti suplir (Adiantum cuneatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), dan paku tanduk rusa (Lycipodium) yang bentuknya seperti tanduk rusa, sering ditanam dengan ditempelkan pada pohon. Selain itu ada pesises lain, yaitu Nephrolepis, merupakan pakis yang sering ditanam di kebun-kebun.
- Berguna untuk obat-obatan, misalnya Dryopteris filix-mas, dan Lycopodium clavatum.
- Untuk sayuran, misalnya semanggi (Marsilea crenata) diambil daunnya yang masih muda untuk sayur pakis.
- Beberapa tumbuhan paku ada yang digunakan untuk tempat menanam anggrek (warnanya hitam).
- Di bidang pertanian berguna sebagai pupuk hijau, yaitu Azolla pinnata yang hidup di sawah-sawah. Tumbuhan ini bersimbiosis dengan Anabaena azollae (tergolong ganggang biru) yang dapat mengikat N2 bebas di udara menjadi senyawa N yang dapat diserap oleh tumbuhan lain. Dengan demikian Azolla pinnata dapat dijadikan puouk hijau yang kaya nitrogen.
Sekarang kita telah mempelajari lumut (Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta).
Untuk memudahkan kamu mengingat perbedaan di antara keduanya.
Baca juga:
Coelenterata
Porifera
Amuboid