11 Contoh Karangan Menanam Pohon Di Sekitar Rumah untuk Anak

Contoh Karangan Menanam Pohon.  Kita semua mengetahui apa saja manfaat menanam pohon. Menanam pohon memiliki banyak keuntungan. 

Pohon bisa mengurangi erosi maupun abrasi, menyimpan air dan mengurangi kadar polusi dan karbondioksida.

Yang kemarin kita baru saja mau buat contoh paragraf tentang menanam pohon.

Dan berikut ini merupakan karangan menanam pohon.

Cerita Anak : Menanam Pohon

karangan menanam pohon


Menanam Pohon Mangga

Kemarin kami menanam pohon. Ayah, ibu, kakak, dan aku sama-sama menanam pohon di pekarangan rumah.

Pohon yang akan ditanam adalah pohon mangga. Pohon mangga bisa tumbuh sangat besar. Daunnya sangat rindang dan tangkainya pun banyak.

Ayah membuat sebuah lubang yang cukup dalam. Bibit mangga tersebut diletakkan di dalam lubang.

Kami baru selesai sekitar pukul jam 9 pagi. Perutku sangat lapar. Kemudian ibu membawa nasi dan lauk pauknya. Kami makan bersama-sama di sana.


Pohonku Sayang


Rumahku penuh dengan bunga bunga. Setiap hari Ibu menyiraminya. Kadang-kadang aku pun membantu ibu merawat tanaman.

Namun kemarin ada yang sangat istimewa. Ayah membeli sebuah bibit pohon. 

Kata ayah dengan menanam pohon berarti kita menanam masa depan. Aku tidak mengerti apa maksudnya.

Lalu Ayah menerangkan bahwa pohon yang kita tanam akan memberikan manfaat. Misalnya udara akan semakin senyum. Dan yang lebih penting lagi,  aku bisa memakan hasil dari buah-buahan dari pohon tersebut. 

Ternyata pohon tersebut adalah pohon jambu. Ayah kok nggak ngajak aku untuk bersama-sama menanam pohon.

Ternyata menanam pohon tidaklah susah. Kita cukup membuat sebuah lubang untuk meletakkan bibit pohon tersebut. Kemudian di Bitung diletakkan dan diisi dengan pupuk kandang.

Kami menyiramnya dengan sedikit air. Dalam beberapa tahun ke depan, pohon tersebut akan berbuah. Aku sudah tak sabar lagi melihat buah dari pohon yang aku tanam.

Karangan Menanam Pohon 


Pengalaman Menanam Pohon di Sekitar Rumah


Kami pernah memiliki pengalaman menanam pohon. Dan aku ingin menceritakannya.

Ayah dan ibu sangat senang menanam pohon. Dan memang dengan adanya pohon rumah kami terasa sangat sejuk.

Pohon membuat udara di sekitar rumah begitu segar. Selain itu pepohonan tersebut membuat rumah kami terasa sejuk.

Kami menanam sekitar 4 pohon mangga. Ketika itu kami membelinya dari penjual bibit keliling.

Ayahku mengajak untuk membersihkan pekarangan rumah. Kami mencangkul nya sebagai persiapan untuk menanam pohon.

Setelah siap bibit diletakkan di sana. Tak lupa Ayah memberikan pupuk kandang. Pupuk kandang berfungsi untuk menyuburkan tanah.

Ini, setelah beberapa tahun, pohon mangga kami telah berbuah. Buahnya pun sangat banyak. Kami memakannya dan menjualnya.


Menanam Pohon Hias


Ayah membeli sebuah rumah di perumahan. Awalnya aku tidak nyaman dan tidak betah. Udara di perumahan tersebut sangat panas.

Namun Ayah mengatakan bahwa sebentar lagi udara di sini akan sejuk. Di depan rumah Ayah menanam pohon yang bernama pohon pucuk merah. 

Pohon tersebut sangatlah indah. Pohonnya menjelang tinggi ke atas. Daunnya kecil-kecil namun sangat rimbun. 

Aku membantu merawatnya. Tiap hari aku menyirami pohon tersebut. Sehingga tumbuh dengan subur.

Kini rumahku tidak lagi panas karena adanya pohon tersebut. Rumahku terasa sejuk dan udaranya pun sangat segar. 


Membantu Ibu


Aku sangat senang membantu. Dan kemarin aku membantunya membuat taman di rumah.

Ibu menata dan menyusun tanaman sehingga pemandangan menjadi indah. Setelah selesai menata, akhirnya kami menanam sebuah pohon.

Kami menanam pohon yang menjulang tinggi. Ibu mengatakan bahwa nama pohon tersebut adalah pohon cemara.

Nanti apabila pohon cemara ini sudah semakin tinggi, akan semakin banyak burung-burung yang datang.

Burung-burung tersebut bernyanyi setiap pagi. Tentunya suasana pagi akan semakin indah dan cerah.

Mendengar cerita ibu aku pun bersemangat membantunya. 


Merawat Tanaman di Rumah


Kami sedang belajar menanam bunga yang pepohonan. Tujuannya adalah agar rumah kami bersih dari polusi, sejuk, dan segar. 

Ayah membeli beberapa bibit bunga dan pohon. Lalu kami menanamnya di sekitar rumah. 

Ada yang ditanam di dalam pot dan ada pula yang ditanam di pekarangan rumah.

Setelah ditanam kita tidak boleh membiarkannya begitu saja. Tanaman tersebut harus dirawat.

Caranya sangat mudah. Setiap pagi aku mendapat tugas untuk menyiram tanaman tersebut. 

Begitu juga di sore hari, tanaman tersebut harus disiram. Sehingga tanaman tidak layu.

Selain itu tanaman juga harus diberi pupuk. Dengan adanya pupuk, Tanaman Akan semakin bagus.  Bunga-bunganya akan mekar dan menghasilkan buah. 

Ketika melihat tanaman itu semakin indah dan pepohonan berbuah, betapa senangnya hati kami.

Pohon Yang Berbuah


Pohon Jambu Air


Tahun lalu Ayah membeli sebatang bibit  pohon. Pohon tersebut kami tanam di sisi rumah.

Aku merawatnya sebagaimana merawat tanaman yang lain. Kadang-kadang harus disiram walaupun tidak sering.

Ayah juga pernah memberikan pupuk beberapa kali. Dengan pupuk tersebut pohon jambu kami tumbuh lebih subur.

Semakin hari pohonnya semakin besar. Ukurannya pun semakin tinggi. Pohon jambu air tersebut kini mulai berbunga.

Banyak sekali kupu-kupu yang hinggap di sana. Dan tak lama lagi kami akan melihat buahnya. 


Senang Menanam 


Ayah selalu mengajakku menanam berbagai tanaman. Mulai dari sayur-sayuran sampai buah-buahan.

Di rumah kami banyak sekali tanaman. Semua tanaman tersebut memberikan banyak manfaat.

Minggu kemarin ayahku mengajakku menanam sebuah pohon. Pohon tersebut adalah pohon kelengkeng.

Ayah membelinya dari pasar. Ayah memintaku untuk membersihkan pekarangan rumah.

Aku pun tambah pintarnya dari daun-daun kering dan sampah. Lalu Ayah membawa cangkul untuk membuat sebuah lubang.

Di lubang itu nah Ayah menanam pohon kelengkeng. Kalau sudah berbuah kita tak perlu lagi membeli buah-buahan dari pasar. 

Asalkan kita rajin merawatnya, pohon tersebut akan memberikan buah yang sangat banyak.

Pohon Rambutan


Kakek pernah berkunjung ke rumah kami. Dia membawakan bibit pohon rambutan.

Kakek tahu aku sangat senang terhadap rambutan. Kami sering kali berkunjung ke kampung kakek yang banyak sekali rambutannya.

Akupun ingin memiliki rambutan di depan rumah sebagaimana kakek memilikinya.

Aku menanamnya di sore hari. Jika menanamnya di pagi atau siang hari, bisa saja bibit tersebut mati karena panas.

Oleh sebab itu sebaiknya menanam pohon dilakukan di waktu sore. 

Setelah selesai kami berdoa dan memohon agar pohon rambutan kami tumbuh dengan baik. Hanya cukup tiga tahun pohon tersebut bisa berbuah. 

Memetik Mangga


Di belakang rumah, tumbuh 4 pohon mangga. Pohon mangga tersebut ditanam oleh ibu.

Ketika menanam dahulu, akupun membantunya. Tananam pohon mangga tidaklah sulit.

Perawatannya pun sangat mudah. Cukup membersihkan berbagai rumput yang mengganggu. Dan memberikan pupuk secukupnya.

Sekarang pohon mangga tersebut sudah berbuah. Buahnya sangat banyak pada setiap tangkainya.

Aku memetik beberapa buah yang sudah tua. Dan menyimpannya beberapa hari sampai matang.

Apakah kamu memiliki buah mangga juga? Lebih baik kamu menanam pohon nya daripada membelinya di pasar.

Memetik buah mangga hasil sendiri sungguh menyenangkan hati.


Menanam Pohon Pepaya


Di hari libur kami menanam pohon pepaya. Bertanya sangatlah enak dikonsumsi dan memberikan banyak vitamin.

Itu kami memutuskan untuk menanam pohon di sekitar rumah.

Pertama-tama kami menaburkan biji pepaya di tanah yang agak lembab. Beberapa hari kemudian aku melihat biji tersebut sudah tumbuh.

Lalu kami pun penanganan nya di sekitar rumah. Ada sekitar 7 pohon pepaya yang kami tanam.

Aku menyiraminya setiap pagi sampai pohon tersebut cukup besar. Ini pohon tersebut sudah mulai berbuah. Dan buahnya pun sangat banyak.

Aku sangat senang ketika memetik pepaya pertama kali.  Pengalaman itu membuatku senang menanam pepohonan di sekitar rumah.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url