17 Puisi Ibu dan Ayah Tercinta: Sedih, Singkat, Penuh Makna
Puisi Ibu dan Ayah adalah puisi yang menceritakan, mengungkapkan, segala sesuatu yang berhubungan dengan kasih sayang Ibu dan Ayah.
Seseorang biasanya membuat puisi Ibu dan Ayah dengan berbagai nuansa. Ada yang sedih, mengharukan, ceria, dan menyentuh hati.
Betapa bahagia bersamamu,
Tumbuh dan besar dalam pelukan cinta.
Sehingga hatiku
Selalu dipenuhi dengan kasih sayang.
Tak ingin lepas
Dari dunia yang penuh dengan kehangatan.
Ibu...
Ayah...
Terimakasih untuk setiap cinta untukku.
Rasa rindu pada Ibu dan Ayah, tak sedikit dari kita yang menyalurkannya melalui bait demi bait puisi.
Maka berikut ini adalah tentang ungkapan seorang anak yang mengenangkan keindahan kenangan Ibu dan Ayahnya.
Karena dalam puisi
Aku mengabadikan kebaikanmu.
Biarkan aku menuliskan puisi,
Agar tercurah segala rasa
Entah rindu ataupun kasih sayang.
Hari ini hatiku begitu bahagia
Mengenangkan segalanya.
Bahwa aku mempunyai seorang ibu
Yang selalu memperhatikan diriku.
Aku punya seorang ayah
Yang tiada berhenti berjuang
Agar kami semua bahagia.
Setiap pengorbanan
Setiap perjuangan
Tidak akan kami sia-siakan.
Seringkali aku terbangun
Di malam hari nan sunyi.
Dan kudengar lamat-lamat
Suaramu – Ibu – melantunkan
Ayat-ayat suci. Betapa meneduhkan.
Suara itu merayap
Ke penjuru rumah.
Memberikan ketentraman ke dalam hati kami.
Kini baru kutahu,
Bahwa terjaganya dirimu
Di malam, bermunajat kepada-Nya,
Melantukan firman-firman-Nya...
Adalah doamu agar anak-anakmu
Menemukan kebahagiaan di dalam hidupnya.
Ibu,
Betapa indah kenangan itu.
Berikut ini merupakan puisi tentang jasa-jasa Ibu dan Ayah. Karena begitu banyak jasa, maka Ibu dan Ayah tentunya mendapatkan banyak pahala.
Karena banyaknya pahala, maka mereka berdua disebut pahlawan.
Ibu, Engkaulah Pahlawanku
Sendiri berjuang,
Menghidupi diriku dan mendidiku,
Ibu – begitu besar jasamu.
Aku melihat
Kelelahan di sudut matamu,
Aku melihat keletihan di raut wajahmu.
Namun engkau selalu
Menyembunyikannya dariku.
Aku tahu
Kadang kita menghadapi
Masa-masa yang begitu sulit.
Tapi engkau selalu berkata,
‘Tenanglah, semuanya baik-baik saja.’
Ibu, engkaulah pahwalanku.
Jika mengingatmu,
Hanya kebaikan yang kuingat.
Engkau yang menggenggam tanganku, lalu berkata:
“Jangan takut. Kita akan melewati semua ini.”
Engkau
Setenang Gunung tinggi,
Sedalam samudra dalam,
Dan seluas padang pasir.
Begitulah ketabahanmu, Ibu.
Ayah, adalah nama yang menggambarkan kerja keras. Kadang ia pergi jauh demi menafkahi keluarga.
Kadang ia harus pergi seharian, bekerja di luar dan pulang di malam hari. Semua itu agar keluarganya tidak kekurangan apa-apa.
Karena setiap sambutanmu
Adalah kebahagiaan dalam jiwa.
Setiap kasih sayangmu
Laksana elusan hangat
Di punggungku yang membuat hatiku dipenuhi ketenangan.
Ayah,
Ajarilah diriku
Mensyukuri setiap nikmat
Yang Ia anugerahkan kepadaku.
Didiklah hatiku,
Agar memaafkan segenap yang bernama kesalahan.
Bukan harta yang engkau berikan,
Tapi apa yang kau berikan jauh lebih berharga.
Engkau mewariskan
Ketekunan, disiplin, dan kedermawanan.
Dan itulah yang membuat
Kami di hari ini memetik setiap warisan berhargamu itu.
Aku tahu pelukanmu
Tak sehangat pelukan Ibu.
Tapi setiap kerja kerasmu,
Telah memelihara diriku
Dari setiap kesulitan.
Aku tahu begitu sulitnya
Menghadapi kehidupan.
Namun engkau tak pernah lelah
Memperjuangkan kebahagiaan
Bagi setiap anak-anakmu.
Namun jasamu hadir di lubuk hatiku.
Kutaburi doa tulus
Agar engkau diampunkan
Dan diberi rahmat.
Aku rindu
Pada hangat tanganmu
Saat mengelus pundakku,
Seolah engkau berkata,
“Beranilah hadapi dunia.”
Meski engkau telah tiada,
Jasamu selalu hadir di tengah-tengah kami.
Dengan doa, segala yang mustahil mungkin saja terjadi. Oleh karena itu, kita membutuhkannya. Terlebih doa dari Ibu. Karena doa Ibu sangat makbul.
Ibu_
Telah rapuh tulang-tulangmu
Saksi bagaimana kuatnya perjuanganmu
Untuk menjaga kami terhindar dari segala bentuk kesulitan.
Kini
Telah senja usiamu.
Kau tak lagi mampu bekerja seperti dahulu.
Tapi
Setiap nasehatmu
Begitu berharga dan mengendap hingga ke dalam dada.
Doamu
Yang tak pernah berhenti
Untuk anak-anakmu taburan hujan
Yang menyuburkan jiwa-jiwa kami.
Kini
Tibalah giliran kami
Untuk menjaga dan merawatmu.
Kami yang harus membalas
Jasa-jasamu.
Ibu,
Doakan juga untuk kami,
Untuk selalu berbakti padamu.
Agar dimudahkan
Menggapai cita-cita.
Agar bahagia
Di setiap hari-hari
Yang kujalani.
Doakan diriku
Untuk kebahagiaan
Akhirat dimana aku akan kembali.
Dengan doamu
Mudah-mudahan aku kan berkumpul lagi bersamamu kelak di akhirat, dalam bahagia.
Maka berikut ini adalah puisi-puisi indah yang menceritakan kasih sayang Ibu ataupun Ayah. Cobalah baca dengan baik. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita.
Tak terasa begitu jauh aku berjalan.
Di setiap perjalanan itu,
Ada kasih sayangmu, wahai Ibu.
Aku ingin selalu
Bersamamu: merasakan kebahagiaan yang tiada habisnya.
Semoga dan senantiasa
Kasih sayang Allah menyertaimu
Sebagaimana engkau menyanyangiku
Di waktu kecil.
Dapatkan beberapa puisi lainnya di bawah ini, termasuk puisi Ibu sedih nan mengharukan lainnya.
(23/03/90)
Seseorang biasanya membuat puisi Ibu dan Ayah dengan berbagai nuansa. Ada yang sedih, mengharukan, ceria, dan menyentuh hati.
1. Puisi Ibu dan Ayah – Bahagia Bersamamu
Sekarang mari kita lihat satu per satu puisi ibu dan ayah.
Daftar Puisi
- Puisi Ibu dan Ayah – Bahagia Bersamamu
- Puisi Ibu dan Ayah – Biarkan Aku Menulis Puisi
- Puisi Ibu dan Ayah – Ibuku, Engkau Pahlawanku
- Untukmu Ayah, Terimalah Diriku
- Ibu, Doakan Diriku
- Kasih Sayangmu Laksana Samudra
Mari kita baca puisi-puisi di pantuncinta2000.blogspot.com – tentunya banyak sekali puisi dan pantun yang bisa kamu baca.
Bahagia Bersamamu
Betapa bahagia bersamamu,
Daftar Puisi
- Puisi Ibu dan Ayah – Bahagia Bersamamu
- Puisi Ibu dan Ayah – Biarkan Aku Menulis Puisi
- Puisi Ibu dan Ayah – Ibuku, Engkau Pahlawanku
- Untukmu Ayah, Terimalah Diriku
- Ibu, Doakan Diriku
- Kasih Sayangmu Laksana Samudra
Mari kita baca puisi-puisi di pantuncinta2000.blogspot.com – tentunya banyak sekali puisi dan pantun yang bisa kamu baca.
Tumbuh dan besar dalam pelukan cinta.
Sehingga hatiku
Selalu dipenuhi dengan kasih sayang.
Tak ingin lepas
Dari dunia yang penuh dengan kehangatan.
Ibu...
Ayah...
Terimakasih untuk setiap cinta untukku.
2. Puisi Ibu dan Ayah – Biarkan Aku Menulis Puisi
Rasa rindu pada Ibu dan Ayah, tak sedikit dari kita yang menyalurkannya melalui bait demi bait puisi.
Maka berikut ini adalah tentang ungkapan seorang anak yang mengenangkan keindahan kenangan Ibu dan Ayahnya.
Biarkan Aku Menulis Puisi
Biarkan aku menuliskan puisi,Karena dalam puisi
Aku mengabadikan kebaikanmu.
Biarkan aku menuliskan puisi,
Agar tercurah segala rasa
Entah rindu ataupun kasih sayang.
Hari ini hatiku begitu bahagia
Mengenangkan segalanya.
Bahwa aku mempunyai seorang ibu
Yang selalu memperhatikan diriku.
Aku punya seorang ayah
Yang tiada berhenti berjuang
Agar kami semua bahagia.
Setiap pengorbanan
Setiap perjuangan
Tidak akan kami sia-siakan.
Kenangan Di Malam Sunyi
Seringkali aku terbangun
Di malam hari nan sunyi.
Dan kudengar lamat-lamat
Suaramu – Ibu – melantunkan
Ayat-ayat suci. Betapa meneduhkan.
Suara itu merayap
Ke penjuru rumah.
Memberikan ketentraman ke dalam hati kami.
Kini baru kutahu,
Bahwa terjaganya dirimu
Di malam, bermunajat kepada-Nya,
Melantukan firman-firman-Nya...
Adalah doamu agar anak-anakmu
Menemukan kebahagiaan di dalam hidupnya.
Ibu,
Betapa indah kenangan itu.
3. Puisi Ibu dan Ayah – Ibu, Engkaulah Pahlawanku
Berikut ini merupakan puisi tentang jasa-jasa Ibu dan Ayah. Karena begitu banyak jasa, maka Ibu dan Ayah tentunya mendapatkan banyak pahala.
Karena banyaknya pahala, maka mereka berdua disebut pahlawan.
Ibu, Engkaulah Pahlawanku
Sendiri berjuang,
Menghidupi diriku dan mendidiku,
Ibu – begitu besar jasamu.
Aku melihat
Kelelahan di sudut matamu,
Aku melihat keletihan di raut wajahmu.
Namun engkau selalu
Menyembunyikannya dariku.
Aku tahu
Kadang kita menghadapi
Masa-masa yang begitu sulit.
Tapi engkau selalu berkata,
‘Tenanglah, semuanya baik-baik saja.’
Ibu, engkaulah pahwalanku.
Ibu, Ketabahanmu Itu
Jika mengingatmu,
Hanya kebaikan yang kuingat.
Engkau yang menggenggam tanganku, lalu berkata:
“Jangan takut. Kita akan melewati semua ini.”
Engkau
Setenang Gunung tinggi,
Sedalam samudra dalam,
Dan seluas padang pasir.
Begitulah ketabahanmu, Ibu.
4. Untukmu Ayah – Terimalah Diriku
Ayah, adalah nama yang menggambarkan kerja keras. Kadang ia pergi jauh demi menafkahi keluarga.
Kadang ia harus pergi seharian, bekerja di luar dan pulang di malam hari. Semua itu agar keluarganya tidak kekurangan apa-apa.
Terimalah Kehadiranku
Ayah, terimalah kehadiranku.Karena setiap sambutanmu
Adalah kebahagiaan dalam jiwa.
Setiap kasih sayangmu
Laksana elusan hangat
Di punggungku yang membuat hatiku dipenuhi ketenangan.
Ayah,
Ajarilah diriku
Mensyukuri setiap nikmat
Yang Ia anugerahkan kepadaku.
Didiklah hatiku,
Agar memaafkan segenap yang bernama kesalahan.
Warisanmu
Bukan harta yang engkau berikan,
Tapi apa yang kau berikan jauh lebih berharga.
Engkau mewariskan
Ketekunan, disiplin, dan kedermawanan.
Dan itulah yang membuat
Kami di hari ini memetik setiap warisan berhargamu itu.
Aku Tahu, Ayah Mencintaiku...
Aku tahu pelukanmu
Tak sehangat pelukan Ibu.
Tapi setiap kerja kerasmu,
Telah memelihara diriku
Dari setiap kesulitan.
Aku tahu begitu sulitnya
Menghadapi kehidupan.
Namun engkau tak pernah lelah
Memperjuangkan kebahagiaan
Bagi setiap anak-anakmu.
Aku Rindu
Walau engkau telah tiada,Namun jasamu hadir di lubuk hatiku.
Kutaburi doa tulus
Agar engkau diampunkan
Dan diberi rahmat.
Aku rindu
Pada hangat tanganmu
Saat mengelus pundakku,
Seolah engkau berkata,
“Beranilah hadapi dunia.”
Meski engkau telah tiada,
Jasamu selalu hadir di tengah-tengah kami.
5. Ibu, Doakan Diriku
Doa adalah senjata. Kita semua membutuhkan doa. Dengan doa sesuatu yang susah bisa menjadi mudah.Dengan doa, segala yang mustahil mungkin saja terjadi. Oleh karena itu, kita membutuhkannya. Terlebih doa dari Ibu. Karena doa Ibu sangat makbul.
Telah Senja Usiamu
Ibu_Telah rapuh tulang-tulangmu
Saksi bagaimana kuatnya perjuanganmu
Untuk menjaga kami terhindar dari segala bentuk kesulitan.
Kini
Telah senja usiamu.
Kau tak lagi mampu bekerja seperti dahulu.
Tapi
Setiap nasehatmu
Begitu berharga dan mengendap hingga ke dalam dada.
Doamu
Yang tak pernah berhenti
Untuk anak-anakmu taburan hujan
Yang menyuburkan jiwa-jiwa kami.
Kini
Tibalah giliran kami
Untuk menjaga dan merawatmu.
Kami yang harus membalas
Jasa-jasamu.
Ibu,
Doakan juga untuk kami,
Untuk selalu berbakti padamu.
Doakan Diriku
Doakan diriku...Agar dimudahkan
Menggapai cita-cita.
Agar bahagia
Di setiap hari-hari
Yang kujalani.
Doakan diriku
Untuk kebahagiaan
Akhirat dimana aku akan kembali.
Dengan doamu
Mudah-mudahan aku kan berkumpul lagi bersamamu kelak di akhirat, dalam bahagia.
6. Kasih Sayangmu
Kasih sayang Ibu dan Ayah pastilah sangat besar. Kasih sayang itu yang mengingatkan setiap anak pada masa-masa bahagianya.Maka berikut ini adalah puisi-puisi indah yang menceritakan kasih sayang Ibu ataupun Ayah. Cobalah baca dengan baik. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita.
Kuingat Kasih Sayangmu
Sepanjang perjalananku,Tak terasa begitu jauh aku berjalan.
Di setiap perjalanan itu,
Ada kasih sayangmu, wahai Ibu.
Aku ingin selalu
Bersamamu: merasakan kebahagiaan yang tiada habisnya.
Semoga dan senantiasa
Kasih sayang Allah menyertaimu
Sebagaimana engkau menyanyangiku
Di waktu kecil.
Dapatkan beberapa puisi lainnya di bawah ini, termasuk puisi Ibu sedih nan mengharukan lainnya.
(23/03/90)