25 Pantun Tentang Rasa Syukur
Bersyukur merupakan kunci ditambahkannya nikmat. Sebaliknya kalau tidak bersyukur, bisa jadi nikmatnya yang sudah ada malah dicabut.
Di bawah ini merupakan beberapa pantun nasehat yang isinya ajakan agar kita senantiasa bersyukur.
[1]
Burung nuri burung tekukur,
Bermain-main dekat sumur.
Kita mesti selalu bersyukur,
Agar hidup makin makmur.
[2]
Hujan turun banyak petir,
Air terkumpul dalam sumur.
Nikmat hidup selalu hadir,
Bagi mereka yang bersyukur.
[3]
Biji padi hendak ditabur,
Agar tumbuh di dalam sawah.
Kepada Allah kita bersyukur,
Dengan meningkatkan iman taqwa.
[4]
Apa tanda buah pepaya,
Pohonnya satu tiada tangkainya.
Apa tanda orang bahagia,
Selalu bersyukur dengan yang ada.
[5]
Baca novel sampai tamat,
Jalan-jalan ke gunung Kapur.
Hidup ini penuh nikmat,
Jangan sampai kita kufur.
[6]
Untuk apa membuat sumur,
Kalau mata tidak tidur.
Untuk apa panjang umur,
Kalau hidupnya tidak bersyukur.
[7]
Hari panas minum cendol,
Habis segelas nambah lagi.
.......................
..................................
[7]
Untuk apa pergi ke kota,
Kalau tidak membawa sutra.
Untuk apa banyak harta,
Kalau sakit jiwa raga.
[8]
Jalan-jalan ke kota Lahat,
Dari Palembang pergi cepat.
Syukur untuk badan sehat,
Karena semua itu adalah nikmat.
[9]
Apa gunanya beli minyak,
Kalau sudah bau tengik.
Apa gunanya harta banyak,
kalau tubuh selalu sakit.
[10]
Kalau batu bisa dipahat,
Kita ukir dibuat kubah.
Kalau badan kita sehat,
Banyak-banyak untuk ibadah.
[11]
Kopi panas di atas baki,
Obat nyamuk kulit meranti.
Sehat badan adalah rezeki,
Kalau sakit tak bisa diganti.
[12]
Rumah papan di Sumatra,
Rumah panggung pakai tangga.
Rajin-rajin berolahraga,
Agar sehat sekujur raga.
[13]
Aduh susahnya sakit gigi,
Mungkin di sana banyak kuman.
Besok ingin lari pagi,
Sambil berkumpul dengan teman.
[14]
Siapa suka perang-perangan,
Sandiwara saat hajatan.
Jajan jangan sembarangan,
Jaga selalu kesehatan.
[15]
Pagi-pagi makan bubur,
Bubur enak bumbu karinya.
Kepada Allah kita bersyukur,
Atas semua nikmat dari-Nya.
[16]
Kancil suka makan kentang,
Bapak tani menanam ketan.
Kalau pagi sudah datang,
Itulah tanda masih ada kesempatan.
[17]
Gigi sakit ditanggalkan,
Ibu hamil pergi ke bidan.
Tegakkan sholat jangan ditinggalkan,
Sebagai bekal di Hari Kemudian.
[18]
Ikan nila di dalam kali,
Anak kecil bermain sampan.
Pagi ini segar sekali,
Minum kopi sambil sarapan.
[19]
Hujan kilat belum reda,
Air turun ke air rawa.
Badan sehat duit ada,
Jangan lupa bersyukur ya!
[20]
Tanah ladang amat gembur,
Tanam jagung dengan gembira.
Kalau orang tak pandai bersyukur,
Kelak hidupnya bisa sengsara.
[21]
Air telaga sedikit keruh,
Beli kincir dari belanda.
Orang bersyukur hatinya teduh,
Selalu bahagia dengan yang ada.
[22]
Badan sakit sangat lelah,
Istirahat sekedar jeda.
Syukur alhamdulillah,
Badan sehat duit ada.
[23]
Bunga kecil disematkan,
Pagi hari makan ketan.
Puji syukur aku panjatkan,
Untuk semua kenikmatan.
[24]
Prajurit gagah akan bertempur,
Badan jatuh ke dalam lumpur.
Jangan lupa untuk bersyukur,
Sudah kaya jangan takabur.
[25]
Rambut panjang coba dicukur,
Potong rumput dengan parang.
Siapa orang tidak bersyukur,
Hatinya akan merasa kurang.
[26]
\bikin sendiri aja ya \
Di bawah ini merupakan beberapa pantun nasehat yang isinya ajakan agar kita senantiasa bersyukur.
Pantun Syukur Nikmat
[1]
Burung nuri burung tekukur,
Bermain-main dekat sumur.
Kita mesti selalu bersyukur,
Agar hidup makin makmur.
[2]
Hujan turun banyak petir,
Air terkumpul dalam sumur.
Nikmat hidup selalu hadir,
Bagi mereka yang bersyukur.
[3]
Biji padi hendak ditabur,
Agar tumbuh di dalam sawah.
Kepada Allah kita bersyukur,
Dengan meningkatkan iman taqwa.
[4]
Apa tanda buah pepaya,
Pohonnya satu tiada tangkainya.
Apa tanda orang bahagia,
Selalu bersyukur dengan yang ada.
[5]
Baca novel sampai tamat,
Jalan-jalan ke gunung Kapur.
Hidup ini penuh nikmat,
Jangan sampai kita kufur.
[6]
Untuk apa membuat sumur,
Kalau mata tidak tidur.
Untuk apa panjang umur,
Kalau hidupnya tidak bersyukur.
[7]
Hari panas minum cendol,
Habis segelas nambah lagi.
.......................
..................................
Pantun Syukur Kesehatan
[7]
Untuk apa pergi ke kota,
Kalau tidak membawa sutra.
Untuk apa banyak harta,
Kalau sakit jiwa raga.
[8]
Jalan-jalan ke kota Lahat,
Dari Palembang pergi cepat.
Syukur untuk badan sehat,
Karena semua itu adalah nikmat.
[9]
Apa gunanya beli minyak,
Kalau sudah bau tengik.
Apa gunanya harta banyak,
kalau tubuh selalu sakit.
[10]
Kalau batu bisa dipahat,
Kita ukir dibuat kubah.
Kalau badan kita sehat,
Banyak-banyak untuk ibadah.
[11]
Kopi panas di atas baki,
Obat nyamuk kulit meranti.
Sehat badan adalah rezeki,
Kalau sakit tak bisa diganti.
[12]
Rumah papan di Sumatra,
Rumah panggung pakai tangga.
Rajin-rajin berolahraga,
Agar sehat sekujur raga.
[13]
Aduh susahnya sakit gigi,
Mungkin di sana banyak kuman.
Besok ingin lari pagi,
Sambil berkumpul dengan teman.
[14]
Siapa suka perang-perangan,
Sandiwara saat hajatan.
Jajan jangan sembarangan,
Jaga selalu kesehatan.
Pantun Syukur Kepada Allah
[15]
Pagi-pagi makan bubur,
Bubur enak bumbu karinya.
Kepada Allah kita bersyukur,
Atas semua nikmat dari-Nya.
[16]
Kancil suka makan kentang,
Bapak tani menanam ketan.
Kalau pagi sudah datang,
Itulah tanda masih ada kesempatan.
[17]
Gigi sakit ditanggalkan,
Ibu hamil pergi ke bidan.
Tegakkan sholat jangan ditinggalkan,
Sebagai bekal di Hari Kemudian.
[18]
Ikan nila di dalam kali,
Anak kecil bermain sampan.
Pagi ini segar sekali,
Minum kopi sambil sarapan.
[19]
Hujan kilat belum reda,
Air turun ke air rawa.
Badan sehat duit ada,
Jangan lupa bersyukur ya!
[20]
Tanah ladang amat gembur,
Tanam jagung dengan gembira.
Kalau orang tak pandai bersyukur,
Kelak hidupnya bisa sengsara.
[21]
Air telaga sedikit keruh,
Beli kincir dari belanda.
Orang bersyukur hatinya teduh,
Selalu bahagia dengan yang ada.
Pantun Syukur Alhamdulillah
[22]
Badan sakit sangat lelah,
Istirahat sekedar jeda.
Syukur alhamdulillah,
Badan sehat duit ada.
[23]
Bunga kecil disematkan,
Pagi hari makan ketan.
Puji syukur aku panjatkan,
Untuk semua kenikmatan.
[24]
Prajurit gagah akan bertempur,
Badan jatuh ke dalam lumpur.
Jangan lupa untuk bersyukur,
Sudah kaya jangan takabur.
[25]
Rambut panjang coba dicukur,
Potong rumput dengan parang.
Siapa orang tidak bersyukur,
Hatinya akan merasa kurang.
[26]
\bikin sendiri aja ya \