Puisi Tentang Ibu 2 Bait, 3 Bait, dan 4 Bait
Ingin mencari puisi tentang ibu? Mungkin yang terdiri dari 2, 3, atau 4 bait? Maka di sini ada kumpulannya.
Terdiri dari berbagai judul. Dengan gaya bahasa yang sederhana. Namun sangat indah.
Puisi Ibu 2 Bait
Berikut ini adalah kumpulan puisi tentang ibu. Terdiri dari 2 bait. Setiap baitnya terdiri dari 4 baris.
Mari baca dengan seksama supaya terinspirasi.
Aku bawakan untuk Ibu
Harapan yang Ibu tanamkan
Padaku semenjak kecil dahulu
Yang tetap menyala hingga kini
Akan kujadikan kenyataan
Harapan yang Ibu semaikan
Bukan sekedar menjadi impian
Terkubur dalam angan-angan
Untukmu
Untukmu yang selalu terkenangDoa untukmu selalu kupanjatkan
Agar hidupmu dalam kebahagiaan
Sebagaimana yang telah engkau berikan
Doakan diriku wahai ibu
Agar mudah untuk berbakti
Memasukan rasa bahagia
Ke dalam kehidupan Ibunda
Perempuan Pohon Jati
Oleh Nohan Wijayaibu adalah perempuan pohon jati
rambutnya seperti daun jati
luruh di pagi hari
tapi kakinya persis pokok kayu jati
kuat dan keras mengarungi ganas rezeki hari-hari
tapi ibu tetap selayaknya perempuan
membiarkan air matanya jatuh saban malam
bersama doa-doa dan harapan
karena mengingat umur dan ubah zaman tak sepadan
membuat cemas beranak pinak di pematang
2018
Rindu Wajah Ibu
Aku rindu kasih ibuYang menghantarkan diriku
Ke sekolah masa depanku
Diiringi dengan doa
Yang mengusap kepalaku
Dengan penuh kehangatan
Di sanalah kurasakan cinta
Dari ibuku yang kusayang.
Ibu Yang Kucintai
Ibu, yang kucintaiEngkau telah mengubahku
Dari bukan siapa-siapa
Menjadi insan berharga
Perjuanganmu tak terbayar
Doamu betapa tulusnya
Bagai bahtera yang berlayar
Menghantarku ke tujuan.
Puisi Ibu 3 Bait
Puisi bukanlah tentang singkat atau panjang. Puisi hanyalah kata. Yang disusun dengan irama.
Di dalamnya ada pesan. Disampaikan melalui keindahan. Penuh dengan perasaan.
Di bawah ini puisi ibu sebanyak 3 bait. Setiap baitnya terdiri dari 4 baris.
Menjadi Anakmu Ibu
Aku ingin kembaliMenjadi anak kecil
Yang berada di samping ibu
Merasakan indahnya perhatian
Aku ingin kembali
Menjadi anak kecil
Yang dimarahi ibu
Karena tak mengerjakan tugasku.
Oh ibu yang kurindu
Terimakasih untuk kenangan
Yang selalu engkau berikan
Di setiap hamparan zaman.
Bermain Dengan Ibu
Betapa bahagia bersamamuBermain dengan gembira
Dipenuhi canda dan tawa
Menghias rumah dengan bahagia
Betapa senang belajar
Bila bersama dengan Ibu
Mengharap diri agar pintar
Demi kebahagiaan masa depanku.
Ah, Ibu kaulah pelita
Yang menebarkan cahaya
Agar jauh diri dari sengsara
Di sepanjang masa
Ibu Yang Menjagaku
Dialah Ibu
Orang yang selalu menjagaku
Tanpanya dunia hampa
Tanpanya aku bukanlah siapa-siapa
Tanpa Ibu aku lemah
Ibu yang memberi kekuatan
Dengan cinta dan kasih sayang
Mengalir pada guru sepanjang zaman
Engkaulah yang mengerti diriku
Bagaimana ke masa depan
Mengerjakan apa yang benar
Agar masa depanku tak suram
Puisi Ibu 4 Bait
Puisi ibu yang terdiri dari 4 bait mungkin termasuk panjang. Tidak semua orang pandai membuat puisi.
Tetapi mungkin bisa membuatnya. Walaupun tidak sepandai orang yang berbakat.
Caranya ialah dengan banyak banyak membaca. Dengan deklamasi ataupun di dalam hati.
Dengan sering membaca puisi, maka dengan sendirinya akan mudah membuat puisi diri sendiri.
Berikut ini puisi yang terdiri dari 4 bait. Temanya adalah tentang ibu.
Ibuku Aku Sayang
Cintamu bagaikan sinar menerangiYang menghangatkan jiwa ini
Kasihmu begitu bermakna
Tak bisa dibalas dengan apapun jua
Doa mu begitu tulus
Anggar anak-anakmu berbahagia
Meskipun harus berkorban
Semua itu kau lakukan ju
Tiada satu haripun yang kujalani
Kecuali mengalir kasih di dalam diriku
Yang membuat aku selalu rindu
Untuk membahagiakan dirimu, ibu
Segala yang kau lakukan dulu
Rupanya demi kebaikanku
Menyuruh aku rajin belajar
Agar cita-citaku terkejar
Puisi Cita-Cita
Setiap anak memiliki cita-cita. Mungkin mereka ingin meniru orang tuanya. Ingin jadi dokter ataupun insinyur. Selengkapnya baca di Puisi Cita-Cita Untuk Anak. Puisi Pengorbanan Ibu
Ibu adalah orang yang paling berkorban. Melakukan berbagai hal untuk anak-anaknya. Walaupun kadang anak-anak salah memahami. Selengkapnya baca di Puisi Tentang Pengorbanan Ibu.Terimakasih Ibu
Kau selalu merawat dirikuSemenjak kecil dahulu
Hingga aku besar kini
Kasihmu juga tak pernah berhenti
Engkau yang selalu mengajari
Agar diriku selalu berbakti
Menjadi anak yang mengerti
Berbagai hal di dunia ini
Terima kasih wahai ibuku
Engkau yang telah mengajariku
Engkau pula yang merawat diriku
Setiap hari tanpa pernah jemu
Sinar cintamu senantiasa bercahaya
Di dalam lubuk di dalam jiwa
Kasihmu tak pernah berhenti
Kan ku rasa hingga mati
Kasih Seorang Ibu
Dari dalam kandunganEngkau memberiku kasih sayang
Walaupun hidup tidak nyaman
Kasihmu padaku tak berkurang
Perjuangkan diriku ini
Dalam kehidupan yang membentang
Memastikan agar aku bahagia
Mengecap hari-hari di dunia
Tanpa cinta dan kasih sayang
Tak mungkin engkau bisa berkorban
Segalanya telah aku rasakan
Engkaulah bagiku seorang pahlawan
Setiap saat aku berdoa
Agar ibu berbahagia
Jangan menitikkan air mata
Apalagi hati merasa duka
Ada Engkau Ibu
Ada engkau IbuDalam dukaku yang menyelimuti
Ada engkau ibu
Mendekapku hangat dengan cinta
Memperjuangkan dengan pengorbanan
Juga doa yang dipanjatkan
Ada engkau yang membersamai
Suguhkan cinta setiap hari
Ada tawa yang pecah
Memenuhi isi rumah
Anak kasih di dalam doamu
Untuk diriku anakmu
Betapa diriku bahagia
Memiliki Ibu yang penuh cinta
Tentang Ibu
Ibu…Rambutmu mulai memutih
Kulitmu mulai menua
Penglihatan muntah lagi terang
Jalan mungkin itulah gontai
Engkau telah lama berjuang
Menapaki jalan dalam kehidupan
Engkau berusaha setiap hari
Bekerja untuk mengambil rezeki
Biarlah kini aku yang bekerja
Sedang ibu duduk berbahagia
Jangan Ibu terlalu letih
Di usia yang sudah senja
Sekarang giliran diriku
Yang berjuang untuk ibu
Membalas segala jasa
Yang kau berikan ketika dulu.
Puisi Kenangan Bersama Ibu
Diantara kita ada yang telah kehilangan ibu. Bisa jadi karena meninggal dunia, atau pergi untuk bekerja. Selengkapnya baca Puisi Kenangan Bersama Ibu.
Puisi Ibu dan Ayah
Kebahagiaan keluarga Karena ada ayah dan ibu. Mereka yang memberi cinta untuk anak-anaknya. Selengkapnya baca di Puisi Ayah dan Ibu
Do’amu Ibu
IbuAku tahu
Semua letihmu ikhlas
Dan aku pun tahu
Bukan apa-apa yang kau ingini
Melainkan kebahagiaan
Engkau dulu yang membesarkan
Merawatku dengan sabar
Kini ketika aku besar
Biar ku besarkan hatimu, Ibu.
Ibu..
Semua hebat ku tak pernah ada
Jika engkau tak berdoa.
Senyummu
Dibalik keletihanEngkau membungkus dengan senyuman
Walau derita siang dan malam
Kau terima dengan ketabahan
Tak peduli orang yang mencaci
Kau biarkan orang yang menghina
Untuk menjaga secercah harapan
Agar diriku bahagia di masa depan
Aku berjanji pada diri sendiri
Tak mengecewakan dirimu ibu
Aku berjuang sepenuh tenaga
Agar tercapai cita-cita
Tentang Ibunda
Ibuku pernah marahJika aku berbuat salah
Tetapi menangis saat aku susah
Bekerja untuk ku tak pernah lelah
Ibuku mengajari bersyukur
Walaupun hidup belum makmur
Mengubah makanan sederhana
Dengan syukur lezat rasanya
Ibu menangis saat bahagia
Ibu menangis saat menderita
Ibu menangis melihat ku lulus sekolah
Ibu menangis ketika aku menikah
Itulah tangisan seorang ibu
Yang keluar dari dalam kalbu
Dalam hati selalu menerima
Dalam hati banyak keluar doa
Pernah Aku
Pernah aku kena marahSupaya aku jadi baik
Pernah aku disuruh suruh
Supaya belajar menjadi tangguh
Mana aku diminta kerja
Katanya supaya jangan manja
Dahulu aku tak mengerti
Mengapa ibu selalu begitu.
Sekarang barulah aku paham
Dari kecil aku disiapkan
Agar menjadi orang yang pandai
Selalu berjuang, tangguh jiwanya
Jangan Takut
Jangan pernah takut, IbuDengan nasib anak-anakmu
Kami telah disiapkan
Semenjak dalam kandungan
Bukankah Engkau yang berkata
Berjuang menggapai cita-cita
Jangan menyerah di atas rintangan
Apa lagi lari tunggang langgang
Hadapi saja segala ujian
Pasti kau mampu, katamu ibu
Kini kami membuktikan
Semua petuahmu yang dulu
https://nohanwijaya.wordpress.com