100 Contoh Kalimat Majas Simile dan Penjelasannya

Majas simile adalah majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainnya dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding.

Ciri majas simile adalah penggunaan kata hubung atau kata pembanding secara langsung, misalnya: laksana, bagai, bagaikan, seperti, seumpama, bak, seolah-olah, dan sejenisnya.

Majas simile termasuk ke dalam majas perbandingan karena di dalamnya terdapat perbandingan antara satu hal dengan hal lainnya.

Simile berasal Bahasa Latin, yakni dari kata “Simile” yang artinya "seperti", "mirip", atau "ibarat".


    contoh majas simile

    Contoh Kalimat Dengan Majas Simile


    Dibawah ini adalah contoh kalimat yang mengandung majas simile.

    • Rumahnya besar bagaikan istana.
    • Rambutnya hitam bak mayang terurai.
    • Kulitnya putih bersih bagaikan mutiara yang tersimpan.
    • Masalah itu membuatnya bagaikan telur di atas tanduk.
    • Anak kembar itu bak pinang dibelah dua.
    • Di bulan ini rezeki kami bagaikan durian runtuh. Begitu banyak rezeki datang bertubi-tubi.
    • Orang yang qanaah bagaikan seorang raja.
    • Kesabaran ibarat lautan yang sangat luas.
    • Jika ia berkata, kata-katanya sangat indah bak seorang pujangga.
    • Engkau sangat pelik serupa dara di balik bilik.
    • Pengetahuannya sangat luas bagaikan lautan tak bertepi.
    • Berita itu sangat mengejutkan bagaikan petir di di siang hari.
    • Cinta seumpama bayang-bayang. Kadang datang walaupun tak diundang. Kadang pergi walaupun dicari.
    • Rumah tangganya sedang diguncang huru-hara bagaikan bahtera di tengah samudra.
    • Wajah istriku sangat cantik ibarat bunga di tengah-tengah taman.
    • Harapan itu hampir mustahil bagaikan pungguk merindukan bulan.
    • Wajahnya pucat pasi seperti bulan kesiangan.
    • Hatinya sangat senang bagaikan telaga di pagi hari.
    • Bila kami berkumpul maka rumah ini seperti pasar.
    • Orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmu. Mereka bagaikan tong kosong nyaring bunyinya.
    • Ia tak tahu apa yang harus diperbuatnya, laksana terkurung dinding karang.
    • Tugas itu sangat berat seumpama menegakkan benang yang basah.
    • Anak itu begitu lincah seperti kupu-kupu yang terbang.
    • Bersedekah bagaikan menyimpan harta di tempat yang yang paling aman.
    • Lisan kita ibarat harimau. Kalau tak pandai menjaga maka akan menerkam diri sendiri.
    • Aku memperlakukan istriku layaknya seorang putri raja.
    • Aku dan dirimu ibarat ombak dan lautan. Bagaimana bisa terpisah?
    • Waktu ibarat sungai. Ia mengalir dari hulu ke hilir dan tak bisa kembali lagi.
    • Memandang wajahmu bagaikan memandang wajah seorang putri dari istana.
    • Kehadiran yang menyejukkan hatiku. Dia bagaikan embun di tengah padang yang gersang.
    • Alquran ibarat pelita. Siapapun yang mengamalkannya akan mendapatkan cahaya.
    • Bibirnya merah merona bagaikan bunga mawar di pagi hari.
    • Kita harus memaafkannya walaupun lisannya tajam bagaikan pisau.
    • Belajarlah dan tuntutlah ilmu setinggi-tingginya. Jangan sampai seperti katak dalam tempurung.
    • Ketika kita berdoa ibarat mengetuk pintu. Semakin banyak berdoa semakin terbuka harapan.
    • Orang yang suka menggibah seumpama mengisi air di keranjang bambu. Tidak akan pernah penuh.
    • Matanya begitu teduh bagaikan embun di pagi hari.
    • Wanita yang patuh kepada suaminya ibarat sedang membuka pintu surga.
    • Sangat sulit menemukan wanita kata yang berbudi luhur. Ibarat mencari jarum ditumpukan jerami.
    • Senyumannya bagaikan air hujan kebahagiaan.
    • Kisah cintanya bagaikan kisah di dalam sinetron saja. Begitu dramatis!
    • Setelah masalah yang besar akan muncul ketenangan. Ibarat pelangi yang muncul setelah hujan.
    • Dina sembahyang dengan sangat khusyuk bagaikan orang yang akan meninggalkan dunia.
    • Nabi sangat dermawan bagaikan orang yang tak takut kemiskinan.
    • Kemolekannya begitu bercahaya bagaikan permata di antara bebatuan.
    • Dua sahabat itu bercengkrama laksana orang yang baru berjumpa.
    • Kita ini seumpama sebutir pasir di gurun. Tak layak menyombongkan diri.
    • Kebahagiaan di dunia seumpama air sisa di jari yang dicelupkan ke laut.
    • Bajunya basah oleh keringat bagaikan diguyur air.
    • Walaupun disakiti dia tetap memaafkan. Hatinya bagaikan hati malaikat.
    • Hatinya begitu bahagia laksana dihujani rahmat dan kasih sayang.
    • Setiap kata-katanya menghujam laksana panah yang sangat tajam.
    • Mereka selalu bertengkar setiap hari seperti kucing bertemu anjing.
    • Seorang teman yang berkhianat laksana gunting di dalam lipatan.
    • Cara berjalannya sangat lucu seperti burung penguin dari kutub.
    • Ibu Sri sangat perhatian kepada murid-muridnya seolah-olah mereka adalah anaknya sendiri.
    • Mungkin kamu dan aku tak bisa pernah bersatu . Kita bagaikan air dan minyak.
    • Rumahnya sangat memprihatinkan seperti gubuk reot di tepi hutan.
    • Rezekinya tak pernah berhenti seperti air yang mengalir.
    • Pengantin itu sangat serasi bak seorang putri dengan pangeran.
    • Masakan istriku bagaikan masakan seorang chef profesional. Sungguh lezat memanjakan lidah.
    • Wajahnya begitu teduh seperti tak pernah mengenal kesusahan hidup.
    • Orang yang shalat lima waktu laksana mandi di sungai yang jernih.
    • Orang yang tidak memiliki hafalan Quran di dadanya bagaikan rumah yang hampir roboh.
    • Dini berjalan sangat lamban seperti siput.
    • Semangatnya bagaikan api dalam sekam. Membara tetapi tak terlihat di luar.
    • Kehidupan ibarat roda. Selalu berputar.
    • Suara kentutnya begitu besar seperti petir yang menyambar.
    • Bola mata anak itu sangat bening seperti bola kristal.
    • Gadis manis itu sangat anggun serupa dengan permaisuri di tengah istananya.
    • Anak siapakah itu yang tak bisa diam seperti cacing kepanasan?
    • Kata-katanya memang pahit bagaikan empedu.
    • Kaum muslim selalu bantu-membantu layaknya satu bangunan yang kokoh.
    • Seorang gadis cantik Tak ubahnya bunga yang mekar. Akan banyak datang kumbang.
    • Amarahnya ibarat api yang siap membakar.
    • Pelari itu bagaikan rusa yang sedang dikejar harimau.
    • Cahaya wajahmu begitu bersinar seperti rembulan di malam purnama.
    • Seorang guru bagaikan pelita yang menerangi kegelapan.
    • Caranya makan seperti seekor singa yang kelaparan.
    • Rumahnya serupa dengan kandang kambing yang sudah reot.
    • Alisnya sangat rapi seperti semut yang beriring.
    • Betis Andini sangat indah seperti perut padi.
    • Karyawan yang dimarahi bos tak ubahnya mendapatkan kopi pahit di pagi hari.
    • Anak-anaknya begitu lucu bagaikan permata dan emas yang indah.
    • Tubuhnya sangat gemuk seperti seekor sapi.
    • Badan sangat kurus seperti ranting pohon.
    • Seorang anak laksana kertas putih.
    • Harapannya meminang Anisa bagaikan pungguk merindukan bulan .
    • Wajah anak itu bagaikan lukisan yang sangat indah.
    • Kalau dia marah ibarat orang kerasukan.
    • Ia dilayani seperti seorang putri.
    • Dia memang pendiam tetapi seperti air sungai yang menghanyutkan.
    • Tono bisa menyelam selama 1 jam seperti ikan yang bernapas dengan insang.
    • Hatinya begitu hampa seperti rumah yang tak berpenghuni.
    • Jika Dani membawa motor seperti orang yang ingin mati.
    • Seorang wanita ibarat bunga di tengah taman.
    • Orang yang tawakal kepada Allah seperti burung yang keluar dari sarangnya. Berangkat dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang.
    • Pipit hanya berdiam diri bagaikan patung.
    • Tenggorokannya sangat sakit seperti terbakar.
    • Pelukannya sangat erat seperti orang yang ingin melepaskan.


    Contoh Majas Simile Dalam Puisi


    Di bawah ini beberapa puisi yang menggunakan majas simile.

    Bagaikan

    Oleh- Rahmayu Attri Murni

    Kau bagaikan angin
    Mengalun lembut di sela hatiku
    Membawa kesejukan
    Menghilang luka
    Dan tak akan kembali lagi.

    Kau bagaikan hujan
    Jatuh menyirami hati
    Menumbuhkan rasa sayang
    Meresap di sanubari




    Kau Telaga

    Kau laksana telaga
    Bening jernih airnya
    Indah pemandangan
    Sejuk udara dengan kesegaran.

    Tempat aku bermain-main
    Menumpahkan segala resah
    Memandikan dengan bahagia
    Menikmati hari yang indah.



    Sendiri

    Sepi sendiri
    Senyapnya sangat sunyi
    Hilang suara entah dimana
    Hanya khayalan terbang tinggi

    Bagaikan sekuntum bunga
    Yang mekar di tengah senja
    Di rimbunan hutan rimba
    Tak satupun dilihat oleh mata.


    Senja Di Tepi Pantai

    Kulepaskan pandangan
    Pada luasnya lautan
    Ombak datang kubiarkan
    Gemuruhnya biar kudengar.

    Hidup laksana lautan
    Kadang kalah kadang dalam
    Di sana pula terjadi badai
    Mengamuk bagai ombak gelombang.

    Kadang pula tenang
    Bagai laut dan di waktu senja
    Kadang pasang kadang surut
    Itulah adat yang tak bisa ditolak.


    Contoh Majas Simile Dalam Lagu


    Berikut ini lirik lagu yang mengandung majas simile.

    Suci Dalam Debu

    Oleh - IKLIM

    Engkau bagai air yang jernih
    Di dalam bekas yang berdebu
    Zahirnya kotoran itu terlihat
    Kesucian terlinding jua

    Cinta bukan hanya di mata
    Cinta hadir di dalam jiwa
    Biarlah salah di mata mereka
    Biar perbezaan terlihat antara kita


    Belenggu Irama

    Oleh - Wings

    Hari-hari bagaikan berlari
    Tiada sesaat berhenti
    Aku yang masih berdiri
    Tiada arah yang pasti

    Apakah aku sudah mati
    Dalam dunia ini
    Biarpun masih berdiri
    Tiada siapa peduli

    Contoh Majas Simile Dan Artinya


    Inilah contoh kalimat simile dengan arti atau penjelasannya.

    1. Gadis desa itu bagaikan bunga mawar yang sedang mekar.

    Artinya: Gadis desa tersebut sangat cantik jelita.


    2. Rumahnya laksana istana.

    Artinya: Rumah tersebut sangat besar dan indah. Mirip dengan sebuah istana.


    3. Anak kembar itu bak pinang dibelah dua.

    Artinya: Anak kembar tersebut sangat mirip sehingga susah dibedakan.


    4. Walaupun adik kakak, sifat keduanya bagaikan langit dan bumi.

    Artinya: Keduanya memiliki sifat yang berlainan.

    Contoh Majas Simile Dalam Hikayat


    Di bawah ini merupakan hikayat Bayan Budiman. Di antara kalimat-kalimatnya mengandung majas simile.

    Karena harta dunia ini, nyawa yang mulia sering terserling ke dalamnya. Karena dirham itu kongkong segala yang bebal; adalah ia seumpama air yang manis...


    ...adalah hamba dengan tuan ibarat hamparan dengan pintu, binasa hamparan itu pintu itupun binasa pula….




    Pranala Luar

    https://lirik.kapanlagi.com/artis/wings/belenggu-irama/
    https://www.kompasiana.com/attri/5c788ffcab12ae1f7c1c24c9/bagaikan
    https://www.bola.com/ragam/read/4260313/lirik-lagu-suci-dalam-debu-iklim


    Next Post Previous Post
    No Comment
    Add Comment
    comment url