100 Contoh Majas Ironi dan Pengertiannya

Contoh Majas Ironi dan Pengertiannya.  Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir.

Majas ini menyembunyikan fakta dan justru menyatakan kebalikannya.

Majas sindiran lainnya selain majas ironi adalah majas sarkasme dan majas sinisme.

Ironi berasal dari bahasa Yunani kuno. Diambil dari karakter Eiron, yang sering mengalahkan musuh-musuhnya.

Kata ironi juga berasal dari kata eironia, artinya penipuan atau pura-pura.

Ciri majas ironi adalah adanya pernyataan dengan kenyataan. Kalau dikatakan “baik” berarti “buruk”.

Kalau dikatakan “cantik”, maksudnya adalah “jelek.”

Kalau dikatakan “besar” maka artinya adalah “kecil.”

Tujuan majas ironi adalah untuk menyindir secara tidak langsung.

contoh kalimat majas ironi

Contoh Kalimat Majas Ironi


Untuk memahaminya berikut ini contoh kalimat dengan majas ironi yang singkat.

  • Oh hebat! Sekarang kamu sudah merusak kameraku.
  • Dokter itu berhati baik seperti serigala.
  • Tangannya lembut seperti batu.
  • Siswa itu sangat hebat dalam mendapatkan nilai nol.
  • Masakannya lebih lezat seperti obat di rumah sakit.
  • Mereka pasangan sempurna seperti kucing dan anjing.
  • Pemilik pabrik rokok berkata bahwa ia tidak merokok.
  • Suaranya sangat merdu seperti bunyi kaleng.
  • Badanku gemuk sekali seperti kaki kursi.
  • Tulisannya sangat bagus seperti tulisan dokter.
  • Kalau bernyanyi suaranya merdu, bisa-bisa gendang telinga pecah.
  • Cepat sekali kau datang sehingga yang lain sudah bubar.
  • Apalah artinya diriku? Hanya sampah masyarakat.
  • Rumahmu bersih sekali seperti tidak disapu 1 tahun.
  • Pandai sekali kau ya? Semua orang bisa kau tipu.
  • Pemerintah telah sukses. Yakni sukses menaikkan harga-harga.
  • Bersihnya kota ini, sampai sampah berserakan di mana-mana.
  • Rapi sekali rumahmu sampai-sampai tak ada tempat untuk duduk.
  • Rajin sekali engkau. Baru sekarang mengerjakan PR itu.
  • Aduh makanmu sedikit sekali. Sampai tak ada sisa untuk yang lain.
  • Kau pandai memilih baju dengan harga yang murah. Kalau begini terus habis uangku.
  • Kopinya manis sekali. Ketika lupa memberinya gula.
  • Kau pandai menata rumah. Semua barang menumpuk begitu saja.
  • Makanannya lezat sekali dan kebanyakan garam.
  • Kamu memang pintar berbohong.
  • Dia selalu tepat waktu. Siang begini baru datang.
  • Aroma tubuhnya sangat sedap. Jangan sampai kamu dekat dengannya.
  • Anak hebat! Setidaknya kau bisa menjawab satu pertanyaan.
  • Hidupnya memang bahagia. Setiap hari bertengkar terus dengan suaminya.
  • Masakanmu sangat lezat sampai perutku sakit perut.
  • Dia anak orang kaya. Makanya membayar iurannya selalu telat.
  • Cara mau berbicara sangat sopan sehingga banyak orang yang sakit hati.
  • Kursi pembuatannya sangat bagus. Sekali diduduki langsung rusak.
  • Kalau berbicara suaranya sangat halus. Sampai-sampai kamu bisa mendengarnya dari jarak 1 kilo.
  • Sebetulnya suaranya terlalu bagus. Jadi lebih baik jangan bernyanyi.
  • Kamu sangat hemat sampai-sampai uang yang kemarin ku beri langsung habis.
  • Profesor itu terlalu pandai sehingga membuka pintu saja tidak tahu caranya.
  • Pantas saja kau tertinggal oleh teman-temanmu. Larimu cepat sekali.
  • Tentu saja dia sangat rendah hati. Lihatlah cara berjalannya yang sangat bergaya yaitu.
  • Terima kasih kau telah menghianati kepercayaanku.
  • Dia sangat penyabar. Hal kecil saja bisa membuatnya marah.
  • Seperti katanya, dia adalah anak yang pendiam. Tapi kenapa ya dia pandai menyebar gosip?
  • Wah keren sekali bajunya! Mirip orang yang hidup di pinggir jalan.
  • Mungkin karena kau belum mandi dari pagi, aku mencium aroma yang sangat wangi.
  • Tentu saja kau selalu gagal. Kau sangat rajin bermain sampai lupa waktu.
  • Dia memang wanita yang sangat sopan. Pakaiannya saja seperti pakaian wanita malam.
  • Kau baik sekali. Selalu datang kepadaku kalau ada maunya.
  • Senyumnya sangat manis. Melihatnya jadi tidak enak hati.
  • Pantes aja kalau kentut di mana saja. Baunya sangat harum.
  • Banyak wanita yang menyukainya. Karena dia adalah buaya darat yang sangat baik.
  • Bagaimana dia tak dimarahi si Bos? Dia pandai mengerjakan kesalahan.
  • Kita harus berterima kasih kepada pemerintah yang telah membagikan kenaikan harga.
  • Orang yang iri padamu sebetulnya mencintaimu. Buktinya dia selalu menyebut-nyebut namamu.
  • Dia adalah koruptor yang sangat baik. Sering membagi-bagikan kekayaan pada rakyat.
  • Jangan suka menghina orang yang berbicara kotor. Buktinya dia berbicara kotor tapi diangkat menjadi direktur Pertamina.
  • Ini pasti motor harganya sangat mahal. Joknya sangat keras, body-nya sudah berkarat, dan mesinnya sering ngadat.
  • Kau telah membuatnya begitu gembira. Sampai dia menangis tersedu-sedu.
  • Kau terlalu lembut sih sampai-sampai dia ketakutan mendengar suaramu.
  • Dia betul-betul sangat cocok dengan pasangannya. Tiada hari tanpa pertengkaran.
  • Rumahnya bersih sekali. Sampah plastik berserakan di setiap sudut.
  • Dia sangat pandai menyimpan uang. Apalagi uang temannya.
  • Dia teman yang sangat setia. Menemani baik dalam suka dan bahagia.
  • Dia menyetir dengan luar biasa. Bahkan menabrak pagar rumahnya.
  • Datang terlambat ke kantor. Dimarahi oleh Bos. Motor menabrak pagar. Hari ini benar-benar hari yang sangat indah.
  • Sering membohongi. Membawa pergi laptopku. Ah dia benar-benar teman yang sangat baik.
  • Dia suami yang sangat perhatian. Pulang kerja langsung main ke rumah teman. Dan tak pernah membawa oleh-oleh untuk diriku.
  • Dini sangat pandai berdandan. Lihat saja bibirnya yang menor. Alis matanya yang ke mana-mana. Bahkan bedaknya seperti tepung beras.
  • Dia sangat rajin. Sampai-sampai membuang sampahpun tak mampu.
  • Engkau adalah murid yang berbakat. Asalkan tidak mengulangi lagi kesalahan tadi.
  • Suaranya sangat keras. Sehingga kami tidak bisa mendengarnya.


Contoh Majas Ironi Tentang Cinta


Berikutnya adalah contoh majas ironi dalam kalimat bertemakan cinta.
  • Wow, mereka benar-benar pasangan serasi. Yang satu pandai berbohong, yang satu lagi pandai berdusta.
  • Aku ingin meninggalkan dirinya. Karena dia terlalu baik bagiku.
  • Seharusnya kamu bangga punya pasangan yang pandai seperti dia. Bahkan sangat pandai membohongi dirimu.
  • Carilah pasangan yang sederhana. Misalnya kalau belanja cukup satu juta saja.
  • Kata-katanya bak Pujangga. Sampai-sampai sakitnya masih terasa.
  • Wajahnya selucu kelinci. Hatinya bagaikan serigala. Dan tangannya serakah seperti kera.
  • Coba kakinya diluruskan dahulu. Itu kasihan otak di dengkul ketekuk melulu.
  • Makan, tidur, tetap langsing, dan selalu ada duit adalah proyek ambisiusku.
  • Setelah belajar Bahasa Indonesia, ucapannya selalu sesuai SPOK: subjek, predikat, objek, dan kata kasar.
  • Jangan pernah menyerah. Jangan pernah merasa lelah. Karena yakinlah, masa depan bisa lebih parah lagi.
  • Yang sering mengaku sebagai pacarku, maaf ya kamu hidup saja aku tak tahu.
  • Aku berusaha menjadi manusia yang baik. Tapi gimana ya kadang ada juga manusia yang ingin di hujat.
  • Aku tahu, manusia dilahirkan sepaket dengan perasaan. Hanya kamu saja sepertinya yang paketnya rusak.
  • Besok kita akan membersihkan sungai dari sampah. Sekalian membersihkan buah yang ada anak yang masih melimpah.
  • Bila Anda jelek, jangan takut mencintai. Karena yang seharusnya takut adalah orang yang Anda cintai.
  • Seberat apapun rindu, kalau tak dirasakan, akan terasa ringan.
  • Saya butuh skincare untuk masa depan.
  • Demi kamu aku rela disambar petir 20 kali, asalkan tidak kena.
  • Sesuatu yang tak ada habisnya: air, udara, tanah, dan kebodohanmu mencintai dia.
  • Sudah mencintai kemudian tak dicintai. Bukti gagal memahami simbiosis mutualisme.
  • Temanku saking kayanya kalau batuk bukan keluar dahak, tapi keluar negeri.
  • Jangan sering-sering menghilang, nanti aku terbiasa.

Baca juga:
Majas personifikasi
Majas Hiperbola
Majas Simile

Contoh Majas Ironi dan Penjelasannya


Di bawah ini contoh kalimat disertai dengan penjelasan.
  1. Dalam keadaan ramai seperti itu walaupun kau berteriak dia tidak bisa mendengarnya. Apalagi dia adalah seorang pejabat tinggi. (Sindiran kepada pejabat yang mengabaikan nasib rakyatnya.
  2. Orang itu tidak terbiasa mendengar kata “berikanlah.” Coba kalau kau berkata “terimalah”, tentunya dia langsung mendengar. Begitulah adat kebiasaan pejabat korup. (Sindiran kepada pejabat yang hanya ingin mendapatkan keuntungan).
  3. Rajin sekali dirimu. Siang begini baru bangun. (Maksudnya malas sekali).
  4. Pakaiannya selalu rapi. Aku malu berjalan yang dengannya. (Maksudnya pakaiannya selalu lusuh).
  5. Bersih sekali Kota Surabaya! (Maksudnya kotor sekali)
  6. Pintarnya sangat keterlaluan. Sehingga soal semudah ini saja lupa untuk dikerjakan. (Maksudnya bodoh).
  7. Dia teman yang setia, selalu di waktu bahagia. (Maksudnya dia teman yang hanya ingin mendapatkan keuntungan).
  8. Tulisanmu bagus sekali. Bagaimana guru bisa paham tulisanmu itu? (Maksudnya tulisanmu buruk sekali sehingga susah dibaca)
  9. Saya akui kamu memang pintar. (Maksudnya bodoh)

Contoh Majas Ironi Dalam Puisi 

Ini adalah contoh beberapa puisi yang mengandung majas ironi.

Guru

Di desa ini ia dikirim
Demi mengabdikan hidupnya
Demi kuliah yang dicapai bertahun-tahun

Demi anak-anak kampung
Agar sekolah dan pintar.

Hatinya begitu gembira
Melihat mata-mata yang lugu
Dan senyum yang terkulum
Dan kaki tanpa sepatu.

Di desa itu ia gembira
Di antara jalanan yang berlumpur
Gaji yang tak seberapa
Itupun terkena potongan pemerintah.




Kunjungan

Kami sangat gembira
Hari ini akan datang pejabat tinggi
Pejabat yang kami lihat lewat televisi
Yang senyumnya begitu ramah sekali.

Anak-anak telah dipersiapkan
Berdiri berjejer memberi sambutan
Kami pun telah bekerja bakti
Membersihkan lingkungan

Jangan sampai pejabat tahu
Hidup kami dalam kemiskinan
Kami dilatih untuk tersenyum
Jangan sampai nasib kami mengganggu.

Bukankah penjabat begitu kaya
Hidupnya pun bergelimang harta
Terlalu memikirkan rakyat jelata
Oh hatinya sungguh mulia.

.

Tentu kami akan menahan lapar
Demi menyuguhkan sesuatu
Untuk pejabat yang jauh-jauh datang
Hanya demi melihat kami semua .

Tentu kami akan tersenyum
Walaupun susah kami paksakan
Wajah ini sudah terlalu keras
Oleh nasib yang belum berubah.






Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url