100 Contoh Kalimat Majas Hiperbola dan Penjelasannya Yang Mudah

Majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan sesuatu baik sifat, ukuran, maupun lainnya.

Majas ini termasuk kedalam majas perbandingan. Selain majas hiperbola ada beberapa majas lainnya yang termasuk ke dalam perbandingan.

Di antaranya adalah:

Majas asosiasi
Majas personifikasi
Majas metafora
Majas sinekdoke
Majas alegori

Dan tentunya masih ada majas-majas lainnya.

    contoh majas hiperbola

    Contoh Kalimat Majas Hiperbola

    1. Negeri Arab telah membangun banyak gedung pencakar langit.
    2. Matanya berbinar-binar mendengar berita yang menggembirakan itu.
    3. Hati siapa yang tak remuk redam melihat kekasihnya berkhianat.
    4. Rumahnya sangat megah, tinggi menjulang.
    5. Suaranya begitu lantang dan menggelegar. Hingga terdengar ke pelosok negeri.
    6. Aku akan tetap berjuang meskipun harus menyeberangi lautan api.
    7. Suaranya begitu merdu sehingga air mata pun meleleh tanpa aku sadari.
    8. Jangan keluar di siang hari! Terik matahari bisa membakar kulitmu.
    9. Dia memang sangat lincah bagaikan belut. Larinya secepat kilat dan tak bisa dikejar.
    10. Kehebatannya bisa mengguncang seluruh Amerika.
    11. Tak berjumpa sehari denganmu membuat aku kesepian.
    12. Ombak itu bisa meluluhlantakkan perahu nelayan.
    13. Tatapan matanya saat teduh embun pagi.
    14. Beribu-ribu cintaku hanya kuberikan untukmu.
    15. Tiba-tiba aku membeku ketika berjumpa dengannya.
    16. Jangankan satu kali, ribuan kali pun aku akan memaafkan dirinya.
    17. Rudi memang memiliki semangat yang membara bagaikan api menyala-nyala.
    18. Godaan apa pun tak akan bisa mengalahkannya. Tekadnya untuk menjadi berhasil telah kuat bagaikan baja.
    19. Setiap kali berbicara, berbicaranya berputar-putar seperti kereta di atas rel.
    20. Jangankan diriku, daun pun akan mendengarkan kalau dia sedang bernyanyi.
    21. Kau tak akan pernah tahu bagaimana cintaku padamu. Karena cinta ini lebih dalam daripada lautan.
    22. Aku betul-betul merindukanmu, setiap jam, setiap waktu, bahkan u setiap detik.
    23. Ucapannya telah menghantam dan menghancurkan hati Andini.
    24. Demi mendapatkan apa yang diinginkan, ia bekerja banting tulang siang malam.
    25. Sampah telah menggunung di tepi kota.
    26. Amarahnya menggelegak, tak bisa lagi ditahan-tahan.
    27. Kulitnya sehalus sutra, tak ada bandingannya.
    28. Meskipun kau hancurkan hatiku hancur hancur, aku akan tetap menerimamu kembali.
    29. Anak-anak jurusan IPA mengerjakan tugas di kelas. Sementara yang lain istirahat, kepala mereka sedang mengepul.
    30. Kecantikannya mengalahkan seluruh kecantikan gadis kota.
    31. Tatapannya begitu tajam sehingga aku tak bisa memandangnya.
    32. Aku menunggumu di sini sampai lumutan.
    33. Sudah berbusa-busa mulutku ini menasehatinya. Tetapi dia tidak juga berubah.
    34. Demi cintaku padamu, akan kutunggu dirimu walaupun 1000 tahun lamanya.
    35. Kesedihan itu telah membuat air matanya mengalir.
    36. Jangan sekali-kali bernyanyi di hadapanku. Aku takut gendang telingaku pecah karena suaramu yang seperti bunyi kaleng.
    37. Pekikannya membahana membelah angkasa!
    38. Ia terus mengejar impiannya tanpa pernah merasa lelah.
    39. Setiap kata yang diucapkannya bisa menembus jantung hatiku.
    40. Ada embun di setiap nasehat yang ia ucapkan sehingga akupun merasakan kedamaian.
    41. Tekadnya terus berdetak di sekujur tubuhnya.
    42. Telah kering air matanya karena penderitaan yang ia rasakan.
    43. Jangankan hujan, badai pun akan aku terjang demi mendapatkan impian.
    44. Siang terbayang bayang, malam terbawa mimpi. Begitulah cintaku kepadamu.
    45. Hatinya terbakar oleh hinaan yang didengar oleh kedua telinganya.
    46. Beribu-ribu rindu tak juga habis kuberikan kepadamu.
    47. Walaupun luka tak akan berhenti. Walaupun rebah tak akan menyerah. Akan ku dayung jua walaupun dengan jari tanganku.
    48. Aku memahami dirinya baik luar maupun dalam.
    49. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, kuberikan rinduku padamu.
    50. Hatinya benar-benar remuk redam melihat kelakuan orang itu.
    51. Senyuman manisnya telah memetik hatiku yang satu-satunya ini.
    52. Perjuangannya tak akan padam walaupun disiram dengan sejuta rintangan.
    53. Sekali saja matanya menatapmu, jantung doakan berdebar seperti akan pecah.
    54. Berhati-hatilah dalam berbicara kepada orang tua. Jangan sampai ucapanmu mengiris-iris hatinya.
    55. Hatiku telah jatuh disebabkan kebaikannya yang tiada tara.
    56. Terangnya matahari menyinari bumi lebih terang lagi cintanya yang kuterima sepanjang masa.
    57. Tugas ini telah membuat kepalaku pusing tujuh keliling.
    58. Bau kentut mu itu bisa membuat orang lain pingsan.
    59. Orang gemuk itu berjalan menggetarkan bumi.
    60. Gigitan semut itu membuat tangisan yang meraung-raung seantero rumah.
    61. Iya telah memberikan segalanya kepada istrinya. Rumahnya, mobilnya, hatinya, bahkan hidupnya.
    62. Ledakan ban itu membuat jantungku copot.
    63. Pipinya begitu putih mengalahkan salju.
    64. Kalau kau menerima kado dariku, justru aku yang bahagia. Bahagiaku ini bisa sampai ke ujung dunia.
    65. Kasih sayang kakaknya seluas samudra untuk adiknya yang satu-satunya itu.
    66. Dia memiliki mata setajam mata elang.
    67. Kemarau yang panjang ini telah membuat ladang menjadi padang pasir.
    68. Walaupun seribu tahun lamanya, akan kutunggu kedatanganmu.
    69. Tubuhnya betul betul hebat. Ototnya dari kawat, tulangnya dari besi.
    70. Ketika aku berjumpa dengannya, tubuhnya kurus kering bagaikan ranting.
    71. Pekerjaan itu telah membunuh hidupku. Aku benar-benar tak bisa beristirahat walaupun sedetik.
    72. Kalau kau menatap kecantikannya, bisa-bisa kau pingsan .
    73. Bau mulutmu seperti tumpukan sampah yang sudah busuk.
    74. Dahulu ia hidup dihiasi dengan berjuta-juta rasa duka. Namun kini bahagianya lebih luas daripada samudra.
    75. Rasa masakan ini begitu lezat, hingga aku mabuk kepayang.
    76. Sudah ribuan kali aku mengatakan hal itu padamu!
    77. Bagiku ini bukan rumah tapi istana yang sangat megah.
    78. Bertahun-tahun aku tak pernah nyenyak tidur.
    79. Kalau kau suruh dia mengerjakan itu, maka satu abad baru selesai.
    80. Kenapa kau tak pernah berhenti bicara? Apakah bibirmu tak pernah lelah?
    81. Suaranya merayap indah ke setiap dinding sekolah kami.
    82. Hatiku berdebar-debar setiap kali mendengarkan ia berbicara.
    83. Keringatnya mengucur deras saat mengangkut bebatuan dari dasar kali.
    84. Ia berbicara sangat cepat tanpa titik tanpa koma.
    85. Imam sholat membacakan al Quran dengan suaranya bisa melelehkan setiap hati jamaah.
    86. Angin itu menyapu sebuah rumah, melemparkan genteng-genteng, dan meratakannya dengan tanah.
    87. Seorang istri mempunyai 10 tangan. Ia dapat menyelesaikan berbagai dalam satu waktu.
    88. Indonesia adalah surga di muka bumi.
    89. Ia memiliki aura seorang putri .
    90. Walaupun ia meminta beribu kali, aku tak mau mendengarnya lagi.
    91. Dia memiliki seribu alasan untuk menghindari hukuman itu.
    92. Udara pagi ini menusuk hingga ke sumsum.
    93. Rakyat mengeluhkan harga sembako yang semakin melangit.
    94. Aroma tubuhnya sangat menusuk hidung.
    95. Semenjak kepergiannya, Rani merasakan kehampaan dalam hidup ini .
    96. Kau punya makanan tidak? Aku sudah kelaparan.
    97. Bagaimana ia mendapatkan seorang suami sedangkan sikapnya sedingin es di kutub?
    98. Siapapun akan tersayat-sayat hatinya mendengarkan kisah bocah itu.
    99. Seorang ayah bekerja mati-matian demi bisa menyekolahkan anak-anaknya.
    100. Tidak. Aku tidak akan menyerah memperjuangkanmu sampai titik darah penghabisan.



    Kita telah membaca 100 contoh majas hiperbola dalam kalimat.

    Ada baiknya kita untuk membaca penjelasan agar lebih mengerti tentang majas ini.

    Jangan lupa juga untuk membaca berbagai majas lainnya.

    Contoh Kalimat dan Penjelasan


    Kesedihan itu telah membuat air matanya kering.

    Kalimat di atas Merupakan kalimat yang bermajas hiperbola. Terdapat pada kata air matanya kering.

    Air mata kering menunjukkan bahwa ia sangat bersedih. Dan dia banyak menangis .

    Karena banyaknya menangis maka air matanya dikatakan kering. Walaupun pada kenyataannya tentu tidak.


    Suara yang berantem itu membuat jantungku hampir copot.

    Jantung hampir copot merupakan kata hiperbola dalam kalimat di atas.

    Pada kenyataannya tidaklah demikian. Jantung tetap berada pada tempatnya.

    Jantung copot menggambarkan bahwa ia sangat terkejut.


    Ombak yang besar itu meluluhlantakkan batu karang di tepi pantai.

    Kata-kata menurunkan takkan merupakan hiperbola. Untuk menggambarkan besarnya gulungan ombak.


    Contoh Majas Hiperbola Dalam Puisi


    Di bawah ini adalah contoh majas hiperbola dalam puisi.

    Merapi

    Bertahun lamanya
    Senyap sepi dirimu
    Lalu tiba-tiba
    Menggelegar membelah angkasa raya.

    Manusia pun panik
    Ketika mendengar amarahmu
    Bargemuruh
    Menggelegar

    Lalu kau muntahkan
    Batuan panas dari perut


    Tekad

    Jangan pernah menyerah
    Jangan pernah kalah
    Hidup ini adalah pertarungan
    Terjunlah ke medan laga

    Nikmati segala tetesan darah
    Debu yang mengepul
    Bahkan luka yang menganga.

    Karena hidup adalah pertarungan
    Untuk merebut piala dan impian.


    Bencana

    Angin datang bergulung-gulung
    Ombak datang sebesar gunung
    Lantak lah desa kecil
    Yang berdiam di tepian

    Bencana datang tiba-tiba
    Alam bergejolak
    Memuntahkan segala murka

    Hanya manusia terdiam
    Tak mengerti apa yang terjadi
    Mulut terkatup
    Pikiran membeku
    Dan hati terasa hampa

    Begitulah bila bencana tiba
    Kesombongan runtuh
    Keangkuhan roboh
    Kehebatan hilang
    Yang tersisa tinggal puing-puing kesedihan.


    Demikianlah beberapa contoh dan penjelasan dari majas hiperbola. Pahami juga majas lain yakni majas personifikasi dan majas metafora.


    Next Post Previous Post
    No Comment
    Add Comment
    comment url