Membran Sel : Fungsi, Struktur, Gambar, Komponen
Membran Sel : Fungsi, Struktur, Gambar, Komponen - Kita sudah mempelajari apa itu sel? Sel merupakan satuan terkecil dari makhluk hidup.
Sejarah penemuan sel berlangsung cukup lama. Telah dilakukan penelitian semenjak abad ke-15.
Orang yang mengamati sel dengan mikroskop adalah Robert Hooke. Dalam pengamatannya terhadap sayatan gabus, tampak ruang-ruang kecil yang dipisahkan oleh dinding tebal menyerupai sarang lebah.
Itulah sebetulnya yang disebut dengan sel.
Setelah diamati dengan alat canggih, terungkap bahwa sebetulnya can merupakan unit yang cukup kompleks.
Setiap sel hidup mempunyai tiga bagian penting, yaitu selaput plasma atau membran sel, sitoplasma, dan organel-organel.
Sekarang marilah kita membahas Apa itu yang dimaksud dengan membran sel, fungsinya, dan struktur atau komponennya.
Membran sel memiliki beberapa fungsi penting bagi sel, di antaranya adalah:
Itulah fungsi dari membran sel yang cukup penting.
Membran sel tersusun atas lipida dan protein. Gabungan antara lipid dan protein disebut dengan lipoprotein.
Lipida tersebut terdiri dari sterol, glikolipid, dan fosfolipida.
Di dalamnya terdapat gugus fosfat, gugusan alkohol dan juga karbohidrat.
Protein nya terdiri terutama glikoprotein, yaitu protein yang mengandung karbohidrat.
Pada makhluk bersel banyak, transportasi jarak jauh di dalam tubuhnya dan transportasi jarak dekat melalui selaput plasma merupakan masalah yang kompleks.
Dalam transportasi keleluasaan gerakan molekul atau ion melalui selaput membran merupakan hal yang penting.
Ada beberapa manfaat keleluasaan gerak zat itu bagi sel diantaranya untuk:
Adanya membran sel atau selaput plasma atur kimianya yang, merupakan penghalang pergerakan molekul zat atau ion.
gerakan zat melalui membran dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan pasif yang tidak mengkonsumsi kan energi dan gerakan aktif yang mengkonsumsikan energi.
Termasuk gerakan pasif adalah difusi dan osmosis, sedangkan yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif dan endositosis atau eksositosis.
Dalam beberapa hal kamar kombinasi transpor aktif dan pasif dapat terjadi.
Pada membran sel terjadi juga difusi.
Difusi adalah perpindahan zat (gas, cairan atau zat-zat padat) dari larutan berkadar atau berkerapatan tinggi kelarutan berkadar atau berkerapatan rendah atau now, sehingga kerapatan atau kadar larutan tersebut sama dimana-mana.
Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa difusi terjadi di mana-mana. Oksigen, karbondioksida, kontestan apa ma dan gula dalam air akan selalu bergerak sepanjang masa dari ruang yang kerapatannya lebih tinggi ke ruang yang kerapatannya lebih rendah.
Sehingga zat tersebut tersebar merata mengisi ruang yang ada. Kejadian semacam ini juga berlangsung di dalam sel.
Kecepatan difusi zat yang terlarut sangat bervariasi. Ada zat yang proses difusi nya lambat dan ada pula yang cepat.
Beberapa jenis ion tertentu dan molekul zat seperti glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol difusinya lambat.
Sedangkan mannequin zat yang bermuatan dan molekul lemak yang terlarut akan bergerak atau berdifusi lebih cepat.
Di dalam sel, terjadi atau tidaknya proses difusi bergantung kepada selaput plasma atau membran sel yang bersifat semipermeabel.
Jika selaput meluruskan untuk melewatinya, berarti difusi berlangsung.
Sebaliknya jika selaput plasma atau membran sel tidak meluluskan zat untuk melewatinya, maka difusi tidak akan berlangsung pada.
Zat-zat yang yang terlarang yang halus seperti H2O, CO2, dan O2 dapat dengan mudah melewati membran.
Sehingga di dalam tubuh kadar zat tersebut di berbagai jaringan cenderung sama kerapatannya.
Osmosis adalah perpindahan air atau zat terlarut dari larutan yang kerapatannya rendah ke larutan yang kerapatannya tinggi melewati membran semi permeable.
Dalam biologi, osmosis juga dapat berarti difusi air keluar masuk sel.
Seluruh sel makhluk hidup mempunyai sistem membran semipermeabel, sehingga tidak mustahil jika osmosis selalu terjadi di dalam sistem kehidupan organisme.
Air dari sekitar sel akan masuk ke dalam sitoplasma jika larutan sitoplasma berkadar lebih tinggi dari kadar larutan sekitarnya.
Sebaliknya jika kadar larutan sekitarnya lebih tinggi daripada larutan dalam sitoplasma maka air akan keluar meninggalkan sel.
Dengan cara seperti ini maka peristiwa osmosis akan senantiasa menjaga keseimbangan kadar air antara larutan dalam sitoplasma dengan larutan sekitarnya.
Jika terlalu banyak air masuk ke dalam sel maka sel akan mengalami menggembung, bahkan beberapa jenis yang tertentu akan pecah.
Sebaliknya jika terlalu banyak air yang keluar maka sel akan mengaruhi.
Pada sel tumbuhan tanda kalau keluar air ini berlangsung terus maka suatu ketika akan terjadi plasmolisis yang di lepasnya selaput plasma atau membran sel dari dinding sel.
Transpor zat secara difusi dan osmosis tidak memerlukan energi dan prosesnya berlangsung selama terjadi perbedaan kadar larutan sitoplasma dengan larutan air disekitarnya.
Proses ini akan berhenti manakala telah terjadi keseimbangan pada.
Transpor aktif adalah transpor yang mengkonsumsi ikan energi untuk keluar dan masuknya ion atau molekul zat melalui selaput plasma.
Hal ini terjadi karena pada suatu ketika pemasukan dan pengeluaran zat pada sel hanya mengandalkan transpor pasif.
Jika difusi biasa dapat berjalan dua arah dan terjadi karena perbedaan kerapatan larutan maka transpor aktif berjalan ke arah melawan kecenderungan alami.
Artinya transpor aktif berjalan dari larutan yang kerapatannya lebih rendah ke larutan yang kerapatannya lebih tinggi.
Transfer ini dipengaruhi oleh muatan listrik didalam dan diluar sel.
Muatan listrik tersebut terutama ditentukan oleh ion ion natrium, kalium, dan klor.
Masuk dan keluarnya ion natrium dan kalium dilakukan oleh pompa natrium dan kalium atau pompa Na + dan K+ dengan energi yang diperoleh dari ATP.
Dalam transpor aktif gini sumber energinya adalah ATP atau adenosin trifosfat pada.
Contoh transpor aktif yang penting antara lain transpor glukosa melalui selaput plasma. glukosa merupakan zat yang sangat diperlukan oleh sel, tetapi tidak dapat masuk menembus selaput plasma.
Oleh sebab itu, perlu diangkut secara aktif oleh sel, dengan menggunakan energi pengaktifan yang berasal dari hasil pemecahan atp.
Jika ATP di pecah maka akan menghasilkan senyawa ADP atau adenosin difosfat dan gugus fosfat dan membebaskan sejumlah energi.
Energi ini dipergunakan untuk meningkatkan gugus fosfat dengan glukosa, sehingga terbentuklah senyawa glukosa fosfat.
Senyawa terakhir inilah yang mampu menembus selaput plasma karena meningkat energi pengaktifan.
Di samping adanya energi pengaktifan, di dalam selaput plasma juga terdapat substansi pembawa.
Mekanisme kerja substansi pembawa dalam memindahkan zat menembus selaput plasma atau membran sel berlangsung sebagai berikut.
Mula-mula substansi membawa membuka pada sisi luarnya tanah kemudian zat yang akan diangkut masuk ke substansi pembawa.
Sisi luar substansi pembawa menutup aurat sedangkan Sisi dalamnya membuka, sehingga zat yang akan melewati membran bergeser ke titik yang lebih dalam, dan selanjutnya masuk ke dalam sitoplasma.
Endositosis dan eksositosis adalah peristiwa memasukkan dan mengeluarkan zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran pada.
Peristiwa tersebut banyak terjadi pada organisme bersel satu seperti pada amoeba dan paramecium, dan sel-sel tertentu dari tubuh vertebrata misalnya sel darah putih.
Peristiwa endositosis terjadi pada saat sel hewan memasukkan zat makanannya atau sel darah putih menangkap kuman penyakit, sedangkan eksositosis terjadi pada saat sel mengeluarkan zat-zat sisa atau pendeta.
Endositosis pada penangkapan hukuman oleh sel darah putih sering disebut fagositosis.
Eksositosis terjadi dalam beberapa sel kelenjar atau zat sekresi, misalnya sel-sel kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah pencernaan yang mengandung enzim.
Pelaksanaan eksositosis ini umumnya berbentuk seperti vakuola atau granula di dalam sitoplasma.
Getah yang dihasilkan dikeluarkan dari sel melalui membran dan bekerja di luar sel.
Itulah fungsi struktur dan gambar sel yang bisa kami sajikan. Selanjutnya marilah kita mempelajari mengenai sitoplasma dan organel.
Sejarah penemuan sel berlangsung cukup lama. Telah dilakukan penelitian semenjak abad ke-15.
Orang yang mengamati sel dengan mikroskop adalah Robert Hooke. Dalam pengamatannya terhadap sayatan gabus, tampak ruang-ruang kecil yang dipisahkan oleh dinding tebal menyerupai sarang lebah.
Itulah sebetulnya yang disebut dengan sel.
Setelah diamati dengan alat canggih, terungkap bahwa sebetulnya can merupakan unit yang cukup kompleks.
Setiap sel hidup mempunyai tiga bagian penting, yaitu selaput plasma atau membran sel, sitoplasma, dan organel-organel.
Sekarang marilah kita membahas Apa itu yang dimaksud dengan membran sel, fungsinya, dan struktur atau komponennya.
1. Fungsi Membran Sel
Membran sel memiliki beberapa fungsi penting bagi sel, di antaranya adalah:
- Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya;
- Menjadi tempat reaksi menjadi tempat reaksi Seperti reaksi terhadap cahaya matahari terang dan reaksi oksidasi dalam respirasi;
- Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya, baik zat tersebut berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian dari dalam sel itu sendiri.
- Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
- Mengontrol zat-zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan sitoplasma.
Itulah fungsi dari membran sel yang cukup penting.
2. Struktur dan Komponen Membran Sel
Membran sel tersusun atas lipida dan protein. Gabungan antara lipid dan protein disebut dengan lipoprotein.
Lipida tersebut terdiri dari sterol, glikolipid, dan fosfolipida.
Di dalamnya terdapat gugus fosfat, gugusan alkohol dan juga karbohidrat.
Protein nya terdiri terutama glikoprotein, yaitu protein yang mengandung karbohidrat.
3. Transpor Melalui Selaput Plasma atau Membran Sel
Pada makhluk bersel banyak, transportasi jarak jauh di dalam tubuhnya dan transportasi jarak dekat melalui selaput plasma merupakan masalah yang kompleks.
Dalam transportasi keleluasaan gerakan molekul atau ion melalui selaput membran merupakan hal yang penting.
Ada beberapa manfaat keleluasaan gerak zat itu bagi sel diantaranya untuk:
- Menjaga kestabilan pH yang cocok;
- menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk kegiatan enzim;
- Memperoleh pasokan zat makanan bahan energi dan bahan mentah lain;
- Membuang sisa metabolisme yang bersifat racun;
- memasak ion-ion yang penting untuk kegiatan saraf dan otot.
Adanya membran sel atau selaput plasma atur kimianya yang, merupakan penghalang pergerakan molekul zat atau ion.
gerakan zat melalui membran dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan pasif yang tidak mengkonsumsi kan energi dan gerakan aktif yang mengkonsumsikan energi.
Termasuk gerakan pasif adalah difusi dan osmosis, sedangkan yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif dan endositosis atau eksositosis.
Dalam beberapa hal kamar kombinasi transpor aktif dan pasif dapat terjadi.
4. Difusi
Pada membran sel terjadi juga difusi.
Difusi adalah perpindahan zat (gas, cairan atau zat-zat padat) dari larutan berkadar atau berkerapatan tinggi kelarutan berkadar atau berkerapatan rendah atau now, sehingga kerapatan atau kadar larutan tersebut sama dimana-mana.
Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa difusi terjadi di mana-mana. Oksigen, karbondioksida, kontestan apa ma dan gula dalam air akan selalu bergerak sepanjang masa dari ruang yang kerapatannya lebih tinggi ke ruang yang kerapatannya lebih rendah.
Sehingga zat tersebut tersebar merata mengisi ruang yang ada. Kejadian semacam ini juga berlangsung di dalam sel.
Kecepatan difusi zat yang terlarut sangat bervariasi. Ada zat yang proses difusi nya lambat dan ada pula yang cepat.
Beberapa jenis ion tertentu dan molekul zat seperti glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol difusinya lambat.
Sedangkan mannequin zat yang bermuatan dan molekul lemak yang terlarut akan bergerak atau berdifusi lebih cepat.
Di dalam sel, terjadi atau tidaknya proses difusi bergantung kepada selaput plasma atau membran sel yang bersifat semipermeabel.
Jika selaput meluruskan untuk melewatinya, berarti difusi berlangsung.
Sebaliknya jika selaput plasma atau membran sel tidak meluluskan zat untuk melewatinya, maka difusi tidak akan berlangsung pada.
Zat-zat yang yang terlarang yang halus seperti H2O, CO2, dan O2 dapat dengan mudah melewati membran.
Sehingga di dalam tubuh kadar zat tersebut di berbagai jaringan cenderung sama kerapatannya.
5. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air atau zat terlarut dari larutan yang kerapatannya rendah ke larutan yang kerapatannya tinggi melewati membran semi permeable.
Dalam biologi, osmosis juga dapat berarti difusi air keluar masuk sel.
Seluruh sel makhluk hidup mempunyai sistem membran semipermeabel, sehingga tidak mustahil jika osmosis selalu terjadi di dalam sistem kehidupan organisme.
Air dari sekitar sel akan masuk ke dalam sitoplasma jika larutan sitoplasma berkadar lebih tinggi dari kadar larutan sekitarnya.
Sebaliknya jika kadar larutan sekitarnya lebih tinggi daripada larutan dalam sitoplasma maka air akan keluar meninggalkan sel.
Dengan cara seperti ini maka peristiwa osmosis akan senantiasa menjaga keseimbangan kadar air antara larutan dalam sitoplasma dengan larutan sekitarnya.
Jika terlalu banyak air masuk ke dalam sel maka sel akan mengalami menggembung, bahkan beberapa jenis yang tertentu akan pecah.
Sebaliknya jika terlalu banyak air yang keluar maka sel akan mengaruhi.
Pada sel tumbuhan tanda kalau keluar air ini berlangsung terus maka suatu ketika akan terjadi plasmolisis yang di lepasnya selaput plasma atau membran sel dari dinding sel.
Transpor zat secara difusi dan osmosis tidak memerlukan energi dan prosesnya berlangsung selama terjadi perbedaan kadar larutan sitoplasma dengan larutan air disekitarnya.
Proses ini akan berhenti manakala telah terjadi keseimbangan pada.
6. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang mengkonsumsi ikan energi untuk keluar dan masuknya ion atau molekul zat melalui selaput plasma.
Hal ini terjadi karena pada suatu ketika pemasukan dan pengeluaran zat pada sel hanya mengandalkan transpor pasif.
Jika difusi biasa dapat berjalan dua arah dan terjadi karena perbedaan kerapatan larutan maka transpor aktif berjalan ke arah melawan kecenderungan alami.
Artinya transpor aktif berjalan dari larutan yang kerapatannya lebih rendah ke larutan yang kerapatannya lebih tinggi.
Transfer ini dipengaruhi oleh muatan listrik didalam dan diluar sel.
Muatan listrik tersebut terutama ditentukan oleh ion ion natrium, kalium, dan klor.
Masuk dan keluarnya ion natrium dan kalium dilakukan oleh pompa natrium dan kalium atau pompa Na + dan K+ dengan energi yang diperoleh dari ATP.
Dalam transpor aktif gini sumber energinya adalah ATP atau adenosin trifosfat pada.
Contoh transpor aktif yang penting antara lain transpor glukosa melalui selaput plasma. glukosa merupakan zat yang sangat diperlukan oleh sel, tetapi tidak dapat masuk menembus selaput plasma.
Oleh sebab itu, perlu diangkut secara aktif oleh sel, dengan menggunakan energi pengaktifan yang berasal dari hasil pemecahan atp.
Jika ATP di pecah maka akan menghasilkan senyawa ADP atau adenosin difosfat dan gugus fosfat dan membebaskan sejumlah energi.
Energi ini dipergunakan untuk meningkatkan gugus fosfat dengan glukosa, sehingga terbentuklah senyawa glukosa fosfat.
Senyawa terakhir inilah yang mampu menembus selaput plasma karena meningkat energi pengaktifan.
Di samping adanya energi pengaktifan, di dalam selaput plasma juga terdapat substansi pembawa.
Mekanisme kerja substansi pembawa dalam memindahkan zat menembus selaput plasma atau membran sel berlangsung sebagai berikut.
Mula-mula substansi membawa membuka pada sisi luarnya tanah kemudian zat yang akan diangkut masuk ke substansi pembawa.
Sisi luar substansi pembawa menutup aurat sedangkan Sisi dalamnya membuka, sehingga zat yang akan melewati membran bergeser ke titik yang lebih dalam, dan selanjutnya masuk ke dalam sitoplasma.
7. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis dan eksositosis adalah peristiwa memasukkan dan mengeluarkan zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran pada.
Peristiwa tersebut banyak terjadi pada organisme bersel satu seperti pada amoeba dan paramecium, dan sel-sel tertentu dari tubuh vertebrata misalnya sel darah putih.
Peristiwa endositosis terjadi pada saat sel hewan memasukkan zat makanannya atau sel darah putih menangkap kuman penyakit, sedangkan eksositosis terjadi pada saat sel mengeluarkan zat-zat sisa atau pendeta.
Endositosis pada penangkapan hukuman oleh sel darah putih sering disebut fagositosis.
Eksositosis terjadi dalam beberapa sel kelenjar atau zat sekresi, misalnya sel-sel kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah pencernaan yang mengandung enzim.
Pelaksanaan eksositosis ini umumnya berbentuk seperti vakuola atau granula di dalam sitoplasma.
Getah yang dihasilkan dikeluarkan dari sel melalui membran dan bekerja di luar sel.
8. Gambar Membran Sel
Itulah fungsi struktur dan gambar sel yang bisa kami sajikan. Selanjutnya marilah kita mempelajari mengenai sitoplasma dan organel.