Contoh Pantun Anak Anak 100 Bait

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama.

Ciri utamanya adalah adanya sampiran dan isi.

Sampai sekarang pantun masih dipelajari.

Dan sangat banyak yang menyukainya.

Kita masih sering mendengar orang yang berpantun.

Definisi Pantun Anak

Pantun anak adalah pantun yang isinya menggambarkan dunia anak-anak, seperti menggambarkan kegembiraan, kesenangan bermain, dan semacamnya.

Pantun nasehat termasuk jenis pantun anak-anak.

Pantun Anak Suka Cita

kumpulan contoh pantun anak-anak.
Contoh pantun anak anak. 

Pantun suka cita adalah pantun yang menggambarkan kebahagiaan seorang anak. Misalnya kebahagiaan saat bermain; kebahagiaan karena mendapatkan sesuatu.

Haji Dalang sangat kaya,
Harta benda banyak melimpah.
Betapa hati bahagia
Mendapat hadiah dari ayah.
Pergi ke kota di hari Minggu,
Baju terselip dekat pintu.
Hadiah lama ditunggu-tunggu
Kudapatkan karena juara satu.
Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,
Pergi ke pasar membeli ikan.
Ayah datang hatipun senang
Oleh-oleh sudah di tangan.
Cahaya hangat dari surya,
Mentari terik di waktu siang.
Hidup aku sangat bahagia
Karena Ibuku sangat penyayang.
Buah kelapa pohonnya tinggi,
Minum degan di saat lelah.
Bangun tidur pagi-pagi
Supaya cepat berangkat sekolah.
Air mengucur dari talang,
Ayam jago punya taji.
Ibu senang tiada kepalang
Kalau aku pandai mengaji.






Pantun Anak Duka Cita

Pantun anak duka cita adalah pantun yang berisikan kesedihan yang dirasakan anak-anak. Berikut ini beberapa contoh pantun berduka cita.

Waktu sore turun hujan,
Anak petani menanam bawang.
Hendak hati ingin jajan,
Sayang aku tak punya uang.
Asam rasanya buah sirsak,
Walau asam jangan dibuang.
Sepatu sekolahku sudah rusak,
Beli yang baru tak ada uang.
Ikan gabus ikan betutu,
Jatuh satu di tengah jalan.
Menangis duduk di pintu,
Melihat ayah pergi berjalan.
Sungai kecil banyak batu,
Airnya segar seperti perigi.
Aku ini yatim piatu,
Ayah tak ada ibu pun pergi.
Sangat harum mangga kueni,
Makan satu dengan pepaya.
Alangkah sedihnya nasibku ini
Dibandingkan anak orang kaya.
Hujan kecil turun gerimis,
Kancil masuk ke dalam goa.
Bila malam aku menangis,
Kepada Allah panjatkan doa.
Masak air hingga mendidih,
Masak gulai dalam kuali.
Hati ini jadi sedih,
Ibu pergi Ayah tak peduli.

Pantun Anak Jenaka

Salah satu jenis pantun anak adalah pantun jenaka. Jenaka artinya lucu. Jadi pantun jenaka adalah yang berisi kelucuan dengan tujuan untuk menghibur diri.

Burung elang turun ke rawa,
Rawa Pening di pulau Jawa.
Sungguh lucu kakek tertawa,
Karena giginya tinggal dua.

Burung perkutut burung kutilang
Kamu kentut ga bilang-bilang.

Burung perkutut main di kali.
Kamu kentut bau sekali


Pulau Bintang pula Buru,
Jangan lupa pula Jawa.
Pergi sekolah buru-buru,
Sampai lupa pakai celana.


Pantun Anak SD

Pelajaran pantun sudah dikenal semenjak SD. Anak-anak biasanya dikenalkan dengan berbagai jenis patun. Baik pantun orang tua, muda, dan anak-anak. Berikut ini beberapa contoh pantun untuk anak-anak Sekolah Dasar.

Jarum emas dalam peti,
Sarapan pagi dengan roti.
Jadilah anak yang berbakti,
Perintah orang tua ditaati.
Tulis prasasti pada lontar,
Kancil lari macan mengejar.
Kalau kamu ingin pintar,
Jangan lupa rajin belajar.
Jika suka berolahraga,
Hari panas terasa gerah.
Siapa ingin masuk surga,
Jangan syirik dalam ibadah.
Awas kue kena lalat,
Nanti hinggap ke makanan.
Siapa yang rajin sholat,
Tentu akan disayang Tuhan.
Hiasan kecil dengan peniti,
Bunga segar sepanjang hari.
Untuk apa bersedih hati,
Syukuri apa yang diberi.


Pantun Anak Kelas 5

Sekarang mari kita baca lagi beberapa bait pantun anak-anak. Terutama untuk anak kelas 5. Di kelas ini kita belajar membuat pantun.

Pergi jauh ke Papua,
pergi ke kebun memetik mangga.
Kalau menaati orang tua,
Mudah menuju jalan surga.
Beli kain warna biru,
Hendak dibuat kain batik.
Di kelas mendengarkan guru,
Itulah tanda anak yang baik.
Hari raya baju baru,
Berdoa ingin pergi ke Mekah.
Mari kita menghormati guru,
agar ilmu kita mendapat berkah.
Tiang kuat tak kan goyah,
Pakai besi tak kan patah.
Sayangi ibu hormati ayah,
Itulah tanda hidupmu berkah.


Bonus Pantun 4 Bait

Dan yang terakhir akan saya berikan 4 bait pantun sebagai bonus.

Batang bambu jadikan galah,
Angsa putih belajar renang.
Alangkah berangkat sekolah
Hati riang belajarpun senang.

Banyak orang membuat ketupat,
Dipakai nanti di hari lebaran.
Carilah ilmu sampai dapat
Jangan sampai putus harapan.

Jadi pengantin karena jodoh,
Wajah dirias cantik jelita.
Jangan sampai jadi bodoh,
Tak mengerti apa-apa.

Hati-hati saat melangkah,
Kalau jatuh nanti payah.
Kalau ingin hidup berkah
Hormati olehmu ibu dan ayah.

Nah, itulah beberapa contoh pantun anak-anak. Kamu bisa mencontoh sekaligus mempelajarinya. 

Kumpulan Contoh Pantun Anak-Anak
• Contoh pantun anak-anak
• Pantun anak sekolah
• Pantun bersuka cita anak-anak
• Pantun anak anak lucu
• Contoh Pantun Anak Sekolah
• Pantun nasehat anak

Pantun Nasehat Anak


Wajah ke depan mata menoleh,
Bunga cantik karena kelopak.
Jadilah anak yang sholeh
Hormat pada Ibu Bapak.

Pergi ke pasar membeli cindai,
Beli kue taruh di dipan.
Tekun belajar jadi pandai,
Hidup sukses di masa depan.

Gunung Uhud banyak batu,
Tempat indah yang dirindu.
Jagalah olehmu lima waktu
Itulah sholat yang pasti fardhu

Hujan turun banyak kilat,
Basahi kebun tumbuh tomat.
Siapa orang tegakkan sholat,
Tentu hidupnya penuh nikmat.

Kalau kotor banyak lalat,
Elang terbang jauh melesat.
Kalau jauh dari sholat,
Setan akan membuat tersesat.

Dari mana datangnya taman,
Dari bunga yang bermekaran.
Darimana datangnya iman,
Dari ilmu dalam Al Quran.

Dari mana datangnya kiamat,
Di hari Jumat yang dimisterikan.
Dari mana datangnya rahmat,
Saat sunnah Nabi ditunaikan.

Semangat di dada bergelora,
Badan tua amat ringkihnya.
Hidup di dunia sementara,
Akhirat pasti selamanya.

Jagung dipanen, padi ditabur,
Tanam semua di sawah subur.
Jadilah insan yang bersyukur
Agar hidup semakin makmur.

Contoh Pantun Anak Sekolah


Orang hutan masuk goa,
Berlindung dari sengatan lebah.
Sebelum belajar mesti berdoa,
Agar ilmu mendapat berkah.

Orang dulu suka berburu,
Makan daun sebagai jamu.
Anak pandai hormati guru,
Itulah tanda dia berilmu.

Jangan suka bermain gelas,
Gelas mudah dipecahkan.
Jangan suka ribut di kelas,
Supaya belajar makin nyaman.

Ikan nila ikan betutu,
Kelapa tinggi makanan tupai.
Tuntut ilmu tak kenal waktu,
Agar jadi orang yang pandai.

Walau pahit rasa jamu,
Minumlah dengan hati yang tegar.
Walau sudah banyak ilmu,
Jangan pernah berhenti belajar.

Lupa ingatan karena pikun,
Itulah tanda badan menua.
Belajarlah dengan tekun,
Agar Allah berikan pahala.

Anak itik di pinggir kali,
Mencari makan berupa-rupa.
Ilmunya tinggi banyak sekali,
Akhlak mulia jangan dilupa.

Kaki tersesat hatinya bingung,
Kenapa lisan enggan bertanya.
Walau ilmu setinggi gunung,
Tak diamalkan apa gunanya.

Minum kopi dari gelas,
Kopi hangat sedap rasanya.
Carilah ilmu dengan ikhlas,
Untuk mendapat keridhaan-Nya.


Pantun Anak-Anak Lucu


Kupu-kupu jadi kepompong,
Terbang jauh ke gunung Gempol.
Kalau gigi sudah ompong,
Kenapa tidur jangan ngompol.

Burung perkutut burung kutilang
Kamu kentut ngga bilang-bilang.

Lihat itu baju rajut,
Kena air langsung basah.
Lihat itu orang gendut,
Kalau berjalan seperti gajah.

Asap naik lewat cerobong,
Emak-emak sukanya rempong
Jangan suka berbohong,
Nanti digigit kambing ompong.


Pantun Bersuka Cinta Anak-Anak



Dalam perut ada janin,
Kalau lahir jadi besar.
Kalau datang hari Senin,
Hati senang ingin belajar.

Cicipi kue dengan lidah,
Cuci tangan hindari kuman.
Sekolahku sangat indah,
Tempat belajar paling nyaman.

Alangkah indah kembang melati,
Kalau dicium amat harumnya.
Alangkah senang hati ini
Kalau belajar matematika.

Air gula bukanlah racun,
Masak air hingga mendidih.
Hobi aku memang berpantun,
Untuk menghibur hati yang sedih.

Taman bunga pinggir kali,
Bunga mawar banyak duri.
Punya teman genduk sekali,
Kalau lari seperti biri-biri.

Orang beradab sangat santun,
Itulah tanda akhlak mulia.
Mari kita berbalas pantun,
Supaya hati makin bahagia.

Ada salak di tepi kali,
Tempat orang suka berkemah.
Walau Pak Guru galak sekali,
Lebih galak Ibu di rumah.

Buah salak tambah cuka,
Kupas kulit diputar ujungnya.
Walau galak aku suka,
Karena guru kita pintar jadinya.

Pipi merah sampai merona,
Tanduk cantik anak rusa.
Jadi anak jangan menghina,
Karena nanti banyak dosa.

Pantun Anak Sekolah


Bunga taman lebar-lebar.
Teman-teman apa kabar?

Mangga kueni enak rasanya.
Di sini baik-baik saja.

Pisau Sunda namanya kujang,
Bukan parang bukan belati.
Burung apa kakinya panjang
Kalau lari cepat sekali.

Kebun kampung banyak pisang,
Tanahnya subur di lereng miring.
Burung apa lehernya panjang,
Sering datang ke atas piring.

Untuk apa daun lontar,
Kalau dibakar jadi arang.
Untuk apa otaknya pintar,
Tapi suka menghina orang.

Untuk apa daun pepaya,
Untuk di masak enak rasanya.
Untuk apa jadi orang kaya,
Kalau pelit tak ada yang suka.

Walau tinggi buah kelapa,
Ambil satu berwarna merah.
Kerjakan PR jangan lupa,
Supaya guru tidak marah.

Daun lontar dari teman,
Diambil dari bukit berduri.
Orang pintar banyak teman,
Apalagi baik kalau baik hati.

Jangan suka ambil mentimun,
Mentimun itu banyak getahnya.
Jangan suka duduk melamun,
Melamun itu tidak ada gunanya.

Jangan suka sapi perah,
Kalau dekat bisa bahaya.
Jangan suka marah-marah,
Karena bisa cepat tua.

Untuk apa lemari kaca
Kalau tidak diisi kain
Untuk apa bermain saja,
Mending pelajaran dipikirin.


Contoh Pantun Untuk Anak-Anak Kecil


Gunung meletus kancil pindah,
Lari kencang seperti rusa.
Lihat pelangi amat indah,
Itulah ciptaan Tuhan Yang Kuasa.

Hari lebaran makan ketupat,
Ketupat sedap untuk sarapan.
Carilah ilmu sampai dapat,
Jangan sampai putus harapan.

Lari rusa tak terkejar,
Pandai tubuhnya berputar-putar.
Waktu kecil banyak belajar,
Supaya besar menjadi pintar.

Kapas berasal dari randu,
Lebih nyaman dari kasur busa.
Kerjakan selalu sholat fardu,
Karena itu jalan menuju surga.

Burung dara burung merpati,
Terbang ke awan jauh melayang.
Jika ingin terhibur hati,
Ingatlah Tuhan Maha Penyayang.

Jika ada batu nisan,
Jangan berteduh walau hujan.
Jika pandai menjaga lisan,
Akan selamat seluruh badan.

Jalan-jalan ke kota Mekah,
Dari mekah ke Madinah.
Siapa suka bersedekah,
Pasti hidupnya penuh berkah.

Siapa punya kayu gergaji,
Gergaji dari kuatnya besi.
Siapa hatinya suka mengaji,
Pasti ilmunya terkumpul di hati.

Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
Besok kita berpantun lagi.

;\
.
.

Nah. Mantapkan kumpulan pantun anak-anaknya. Memang di sini tempatnya pantun.


Next Post Previous Post