37 + Bait Puisi Ibu Tercinta Menyentuh Hati Dari Anak
1. Puisi Ibu Singkat
Rindu Ini Untukmu Ibu
Ada rindu
Di dalam kalbu.
Bagai rintik hujan,
Ia turun dan menari-nari,
Sesekali berkelindan,
Mengajakku menuliskan puisi.
Puisi tentangmu, Ibu.
Karena aku begitu rindu.
Peluklah Aku
Kala hatiku sedih,
aku tak tahu apakah harus menangis.
Yang kutahu,
Aku memilikimu Ibu.
Yang memelukku
Selalu.
Sehingga damai jiwaku,
Dan hilanglah segala sedih itu.
2. Puisi Ibu Sedih
Pergimu Tiada Kembali
Bila sepi malam seperti ini,
Rinduku padamu mengusik jiwa.
Teringat akan senyumanmu,
Yang meneduhkan, mendamaikan, dan menenangkan jiwaku.
Ibu,
Sedih ini kan terobati
Seandainya engkau ada di sini.
Galau ini akan terhapus,
Jika engkau masih bersama kami.
Kini hanya doa
Yang bisa kupanjatkan.
Moga engkau bahagia di alam sana.
Maafkan Anakmu, Ibu
Hingga hari ini
Belum bisa membalas jasamu.
Engkau yang bersusah payah
Berjuang demi anakmu ini.
Engkau rela berletih-letih,
Bekerja di setiap hari,
Demi melihat diriku tak kekurangan apapun.
Ibu,
Maafkan diriku
Yang bisa memberimu.
3. Puisi Ibu Untuk Anak SD (Sekolah Dasar)
Ibuku Hebat
Ibuku hebat
Ibuku sayang padaku.
Ibuku hebat
Ibu pandai mengajariku
Menggambar, melukis, dan berhitung.
Terimakasih Ibu.
Aku bangga pada Ibu.
Bertamasya Bersama Ibu
Kemarin aku bertamasya
Bersama Ibu ke kebun binatang.
Melihat hewan aneka rupa,
Ada kancil, harimau, buaya, gajah,
Dan yang lainnya.
Aku bahagia
Karena Ibu mengajakku jalan-jalan,
Setiap liburan.
Terimakasih Ibu.
Memasak Bersama Ibu
Alangkah senangnya hatiku,
Karena aku bisa membantu Ibu.
Memasak dan membuat kue.
Ibuku memang sangat pandai,
Membuat masakan yang lezat.
Semua orang pasti suka
Kalau mencoba masakan Ibu.
Jika besar nanti,
Aku ingin seperti Ibu,
Yang pandai memasak dan membuat kue.
4. Puisi Ibu Ceria
Main Ke Kampung Halaman
Di kota ini aku dilahirkan,
Di kota ini aku dibesarkan.
Tapi ibuku...
Ia lahir di kampung halaman.
Katanya,
Kampung ibu sangat permai,
Ada sawah, sungai, dan gunung yang indah.
Ada kebun
Yang buahnya tinggal dipetik,
Ada sawah
Tempat petani menanam padi.
Hatiku senang sekali,
Karena kemarin
Kami berkunjung ke kampung halaman Ibu.
Dan kampung halaman ibuku
Benar-benar indah seperti lukisan saja.
5. Puisi Ibu Tercinta
Untuk Ibu Tercinta
Malam-malamku dipenuhi kehangatan,
Siang-siangku dipenuhi keceriaan,
Itulah saat-saat aku bersamamu
Wahai Ibu tercinta.
Bagaimana rindu ini tidak tumbuh
Saat engkau jauh dariku
Saat jarak memisahkan
Rinduku menggebu.
Wahai Ibu tercinta,
Ingin kubuat puisi indah,
Sebagai tanda sayang
Rasa sayang yang tak pernah hilang.
6. Puisi Ibu dan Ayah
Terimakasih Untukmu Ayah
Ayah,
Terimakasih...
Untuk setiap pengorbanan
Yang kadang tak terlihat,
Untuk setiap kesabaran
Yang kadang tak kami mengerti,
Untuk setiap perjuangan
Yang kadang tak kami tahu.
Ibu,
Terimakasih...
Untuk setiap ketabahanmu
Dalam menjalani hari-hari.
Untuk setiap ketegaranmu
Mendidik kami semua.
Untuk setiap ketekunanmu
Sehingga kami bisa menghadapi dunia ini.
7. Puisi Ibu Indah
mata ibu, adalah terang bulan— Arakan Angin (@dikeranda) June 10, 2018
tumpahan sinarnya memeluk hening,
takkan padam meski kau telah terpejam.
dan saat hari jadi putih, ia menjelma bola lain yang lebih terang. #PuisiIbu @adellanurfadila
8. Puisi Ibu Menyentuh Hati
Aku ingin menjadi mata kanak-kanak— Puisi adalah Kita (@arifgumantia) June 24, 2018
Dikecup embun di kedua kelopaknya
Hingga ku terjaga
Dan memeluk ibuku
Yang sedang menanam
:doa-doa#Puisi #puisipagi #puisiIbu
9. Puisi Ibu Tersayang
Ibu, aku tiba. Engkau yang duduk di halaman menanti gadismu. Daun-daun gugur, garis-garis wajahmu dimakan usia. Sampai jaman sudah jadi bacaan manusia-manusia tua. Ibu, selamat datang di rumah kita. #PuisiIbu @adellanurfadila— tea (@lutjitea)
aku yg hanya mendengar sekelumit cerita ttg mu, dapat merasakan luluh lantak'nya hati mu di sebagian besar jalan hidup mu .. #PuisiIbu— little mummut (@littlemummut)
10. Puisi Ibu Pendek
beriku api. membara, penuh semangat. tetesan air matamu. khilafku yang terbuat. hanya maaf ku ucap. kamu sempurna. ibu #puisiibu— 星 (@biintaangjaatuh) December 21, 2010
Ibu adalah satu-satunya yang tak pernah menganggapmu pengecut. Kalaupun ia bilang "dirumah saja nak, jangan keluar kali ini", bukan karena ia tak yakin kau mampu menghadapi ganasnya realita, namun karena ia tau topeng busuk dunia bukan lawan sepadan anaknya.#tentangIbu #sajak— Cendol Dawet Seger (@Gany_mohakim12) June 12, 2018
11. Ibuku
Ibu adalah malaikat yang menyembunyikan sayapnya. Dia tak ingin anaknya tahu akan rasa sakit dan capeknya. #TentangIBU #SelamatHariIbu— Radio MAS FM (@masfmmalang) December 22, 2016
Tuhan— Ripay J.C (@kere_sepaton) December 22, 2018
aku bersaksi
Ibuku telah melaksanakan amanat Mu
menyampaikan kasih sayang Mu
maka kasihanilah Ibuku seperti Kau mengasihi
Kesasih Kekasihmu ,,
Amin #SyahadatAnak
Penggalan puisi - Achmad Mustofa Bisri (GusMus)#GusMusGusMu #TentangIbu
12. Puisi Ibu 2 bait
[1]
mimpi itu indah, tapi hidup jauh lebih indah. itu kata ibu saya. #tentangibu— KRIZ (@felixkriz) December 22, 2010
[2]
“ Hati ibu itu sempurna, tak peduli seberapa banyak kau telah menyakiti hatinya, Selalu ada kata maaf untuk kita “— Puisi (@puisinacom) April 6, 2019
13. Puisi Ibu 3 bait
Pintu Surga
[1]
Jika engkau berbakti,
Kepada Ibu dan Ayah,
Maka engkau mengetuk pintu surga.
[2]
Karena dalam bakti,
Allah memberimu pahala
Besarnya tiada terkira.
[3]
Maka ketuklah pintu surga,
Dengan berbakti kepadanya,
Tiada henti Sepanjang masa.
Suatu Hari
[1]
Suatu hari nanti
Ayah dan Ibu pasti pergi
Meninggalkanmu sendiri.
[2]
Usia senja sudah menanti,
Umur berlalu tidak kembali,
Menuju alam yang abadi.
[3]
Jika masih ada kesempatan,
Berbakti jangan ditinggalkan,
Itulah yang Allah perintahkan.
14. Puisi Ibu 4 bait
Ceritamu Begitu Indah
[1]
Di dunia ini,
Aku mengenal banyak nama
Yang begitu indah. Tapi tidak ada
Yang lebih indah dibandingkan sebuah nama
... Ibu.
[2]
Di dunia ini,
Aku mengenal banyak orang
Yang begitu teduh. Tapi tidak ada
Yang lebih teduh dibandingkan keteduhanmu,
...Ibu.
[3]
Di dunia ini,
Aku mengenal banyak orang
Yang rela berkorban. Tapi tidak ada
Yang lebih besar pengorbanannya selain darimu,
...Ibu.
[4]
Di dunia ini,
Aku merindukan seseorang
Tetapi kerinduanku padamu
Selalu saja lebih besar.
Terbaik 4 #PuisiIbu 😍 Ibu adalah langit. Sementara kerinduan adalah nasib daun-daun kering yang menunggu hujan turun. #PuisiIbu ✍ @sajakhoax— Adella Nurfadila (@adellanurfadila) June 13, 2018
Cinta, adalah penggalan-penggalan doa yang selalu kau cipta untukku, tabah, adalah sikap yang kau benamkan sejak hembusan nafasku mewarnai duniamu, ibu, bahkan seluruh hidupku tak akan sanggup membayarnya. #PuisiIbu @adellanurfadila— Edhoy (@sugiartohalid) June 12, 2018
Senja di matamu ibu, suara azan perlahan meninggalkanku, pada langit yang menyembunyikan kesepiannya, aku ingin pulang.— amuba- (@Hilang_Sendiri) June 11, 2018
~@adellanurfadila #PuisiIbu
Aku tersesat pada dunia— must (@must75) June 11, 2018
Yang tak kasat
Merangkum ragam semu
Yang membuatku
Kian jauh dengan ibu...
Dan kini tatkala waktu
Menjelang fitti...
Ingin ku basuh jemari kakimu
Agar terbasuh jua segala khilafku#PuisiIbu@adellanurfadila
Seperti matahari, Ibu menyinari setiap anak-anaknya. Panasnya bagai intruksi untuk putra-putrinya agar bersemangat meraih mimpi.— dewi mayang s (@dewimy_) June 12, 2018
Ibu, meski sinarnya redup, tapi selalu mampu menerangkan.#PuisiIbu @adellanurfadila
Pertama kali aku mengenal dunia— Andi!!! (@AndiHrnt) June 12, 2018
Aku merasakan kehangatan pelukmu
Engkau mendekapku penuh cinta
Memberi arti yang tak bisa ku kira
Rela menaruhkan nyawa
Demi tangisanku yang kau impikan
Ibu dengan apa aku membalas
Selain doa dan catatan senja@adellanurfadila #PuisiIbu
Ibu, pelukmu sehangat sang mentari, Doa-doamu setajam mata pedang,— Edhoy (@sugiartohalid) June 10, 2018
Semua cintamu membuat langkahku selalu berpijak pada bumi, tempat dimana surgaku ada, tepat di bawah tapak kakimu. #PuisiIbu @adellanurfadila