10 Pantun Nasehat Pendidikan Terbaik Karya Anna Noer Jannah
Ada landak tajam durinya,
Bunga melati harum aromanya.
Kalau hendak menjadi mulia,
Didik hati supaya bertaqwa.
.
.
Pengarang kieta Anna Noer Jannah.
Pantun nasehat merupakan pantun yang paling banyak dibuat. Karena memang fungsi pantun adalah memberikan nasehat.
Di sini memang sudah banyak sekali artikel tentang pantun nasehat. Namun selain itu pantun lainpun banyak.
Seperti pantun teka-teki hingga pantun lucu. Bahkan pantun ucapan selamat pagi atau selamat malam.
Kali ini sebagai pelengkap akan dihadirkan macam-macam pantun nasehat. Setiap tema akan diberikan 10 bait pantun nasehat.
Di bawah ini merupakan kumpulan contoh pantun nasehat tentang budi baik, atau akhlak mulia.
1.
Turun hujan terbang lebah,
Baju batik jatuh ke rawa.
Walau badan dikandung tanah,
Budi baik dikenang jua.
2.
Ramai orang berkenduri,
Pergi ke kebun ambil keladi.
Biar orang menanam iri,
Kita hanya menanam budi.
3.
Ikan kecil cumi-cumi,
Gadis kecil hendak dipingit.
Sayangi siapa yang ada di Bumi,
Kan disayang oleh yang di langit.
4.
Makan roti saat siang,
Duduk berdua di bangku taman.
Didik hati berkasih sayang,
Agar sempurna bangunan iman.
5.
Cari uang ke daerah hulu,
Arusnya deras naik sampan.
Berjuang terlebih dahulu,
Hidup senang kemudian.
6.
Tujuh hari bayi akikah,
Itulah tuntunan dari agama.
Jauh kaki terus melangkah,
Terus menggapai cita-cita.
7.
Bunga taman tumbuh berseri,
Tidur nyenyak di atas meja.
Jika tangan banyak memberi,
Lebih banyak menerima.
8.
Bunga berseri di bawah tembara,
Tempat bermain anak lebah.
Wajah berseri di hadapan saudara,
Sudah dianggap sebagai sedekah.
9.
Wajah cantik berseri muka,
Padi di sawah terkena hama.
Bentengi diri dari api neraka,
Walau dengan setengah kurma.
10.
Badan sakit hampir pingsan,
Sakit badan tiada tahan.
Balaslah kebaikan setiap insan,
Itulah tanda syukur kepada Tuhan.
Pernahkah mendengar pantun “pisang emas dibawa berlayar,”? Itu merupakan pantun nenek moyang yang sangat populer.
Untuk itu berikut ini 10 pantun nasehat disertai pantun lainnya.
1.
Pisang emas dibawa berlayar,
Jarum patah di dalam peti.
Hutang emas dapat dibayar,
Hutang budi dibawa mati.
2.
Baju batik dekat piala,
Langit senja berwarna jingga.
Budi baik berbalas pahala,
Jalan terbaik menuju surga.
3.
Jangan sampai memakai jimat,
Walau hidup masih melarat.
Akhlak mulia tinggikan derajat,
Bersama Nabi kelak di akhirat.
4.
Rambut pirang masuk butik,
Terlihat gelisah setiap detik.
Bila orang berbuat baik,
Balaslah dengan yang lebih baik.
5.
Negeri kecil terasa aman,
Waktu pagi makan kacang.
Jagalah perkataan di lisan,
Jangan sampai menyakiti orang.
6.
Gandum ketan rasanya lembut,
Sawah luas tempat kutilang.
Paku dipapan dapat dicabut,
Tapi bekasnya tak akan hilang.
7.
Tepi jalan batu nisan,
Senja redup hilang cahaya.
Hati yang baik dicintai insan,
Jadikan hidup penuh bahagia.
8.
Untuk apa buah jadam,
Buah jadam pahit rasanya.
Untuk apa menyimpan dendam,
Dendam itu membakar jiwa.
9.
Ada beras dekat rawa,
Banyak diberi tidak meminta.
Hati yang keras luluh jua,
Kalau disirami dengan cinta.
10.
Cahaya surya makin redup,
Melihat anak berambut ikal.
Hidup bukan sembarang hidup,
Hidup untuk mencari bekal.
Masih ada 10 pantun nasehat lagi bertemakan agama. Agar kita semua bisa bahagia. Bukan hanya di dunia, namun juga di akhirat.
Sehingga hidup yang sebentar di dunia ini tidak sia-sia. Namun menjadi jalan menuju bahagia di surga.
1.
Tali kawat di atas kereta,
Tali kecil pasang bendera.
Ke akhirat jua pulang kita,
Dunia ini hanya sementara.
2.
Untuk apa ular berbisa,
Memburu katak yang di sawah.
Untuk apa sepenuh rasa,
Pedih dunia tak akan lama.
3.
Jalan-jalan ke kota Wuhan,
Virus corona tidak tertahan.
Jauh hati dari Tuhan,
Akan sengsara sekujur badan.
4.
Pujangga besar duduk termenung,
Dalam hati menahan rindu.
Walau masalah sebesar gunung,
Ada Allah tempat mengadu.
5.
Kalau pujangga sedang merenung,
Menjadi madah segala kata.
Kenapa pula harus bingung,
Hamparkan sajadah lalu berdoa.
6.
Digergaji pohon, buah diambil,
Buah matang berwarna merah.
Selalu mengaji sedari kecil,
Paham Al Quran juga sunnah.
7.
Kursi mahal dari jati,
Kayu keras namanya meranti.
Sunnah Nabi mari ikuti,
Supaya selamat di akhirat nanti.
8.
Hewan landak dari Kupang,
Pantai putih banyak karang.
Siapa hendak berhati lapang,
Pelajari ilmu agama dari sekarang.
9.
Pipi gemuk amat gembil,
Baju bagus rusak kerahnya.
Warisan Nabi hendaklah diambil,
Berupa Al Quran dan sunnahnya.
10.
Sudah empat siapa limanya,
Hilang satu mungkin celaka.
Akan hidup selama-selamanya,
Kalau sudah di alam baka.
Terakhir ini masih kumpulan 10 pantun nasehat tentang meraih cita-cita.
Agar kita semua punya cita-cita dan jangan sampai menyerah.
1.
Gadis manis duduk bersimpuh,
Di atas lantai berlapis papan.
Walau jauh tetap kutempuh,
Mengejar impian di masa depan.
2.
Jalan-jalan di keramaian,
Hujan deras datang menimpa.
Petik bunga-bunga kejayaan,
Dengan kerja keras sekuat tenaga.
3.
Minuman segar timun suri,
madu si lebah tambah rasa.
Walau banyak onak dan duri,
Tak kan menyerah menggapai cita.
4.
Marah-marah memaki-maki,
Perangai buruk hancurkan diri.
Gunung tinggi tetap kudaki,
Walau laut kan kuseberangi.
5.
Ke pasar beli beras,
Jangan lupa membeli bawang.
Puas diri bekerja keras,
Nikmat hidup dalam berjuang.
6.
Buah pisang buah pepaya,
Petik satu masih kecil.
Tugas insan hanya berupaya,
Biar Tuhan yang tentukan hasil.
7.
Cantik sekali tinggi semampai,
Kain mahal tolong lipatkan.
Kalau cita-cita belum tercapai,
Tentu banyak hikmah didapatkan.
8.
Kalau hujan kebun basah,
Hendak main ke rumah lurah.
Walaupun hidup susah,
Jangan pernah menyerah.
9.
Kerang hitam telah dibawa,
Dari pantai segar rasanya.
Amat tentram hidup di dunia,
Bila ke akhirat cita-citanya.
10.
Bangka Belitung penghasil timah,
Banyak juga kebun lada.
Moga mati khusnul khotimah,
Masuk surga hidup bahagia.
.
.
Masih banyak pantun nasehat lainnya. Di sini lebih komplit.
Pantun-pantun tersebut merupakan pantun terbaru. Dibuat oleh para admin yang pandai berpantun.
Jelajahi juga pantun teka-teki yang jawabannya pantun. Akan semakin asyik untuk dihafal bersama teman-teman.
Nah, sekarang silakan baca pantun lainnya di bawah ini.
Bunga melati harum aromanya.
Kalau hendak menjadi mulia,
Didik hati supaya bertaqwa.
.
.
Pengarang kieta Anna Noer Jannah.
Pantun nasehat merupakan pantun yang paling banyak dibuat. Karena memang fungsi pantun adalah memberikan nasehat.
Di sini memang sudah banyak sekali artikel tentang pantun nasehat. Namun selain itu pantun lainpun banyak.
Seperti pantun teka-teki hingga pantun lucu. Bahkan pantun ucapan selamat pagi atau selamat malam.
Kali ini sebagai pelengkap akan dihadirkan macam-macam pantun nasehat. Setiap tema akan diberikan 10 bait pantun nasehat.
1. Budi Baik Dikenang Jua
Di bawah ini merupakan kumpulan contoh pantun nasehat tentang budi baik, atau akhlak mulia.
1.
Turun hujan terbang lebah,
Baju batik jatuh ke rawa.
Walau badan dikandung tanah,
Budi baik dikenang jua.
2.
Ramai orang berkenduri,
Pergi ke kebun ambil keladi.
Biar orang menanam iri,
Kita hanya menanam budi.
3.
Ikan kecil cumi-cumi,
Gadis kecil hendak dipingit.
Sayangi siapa yang ada di Bumi,
Kan disayang oleh yang di langit.
4.
Makan roti saat siang,
Duduk berdua di bangku taman.
Didik hati berkasih sayang,
Agar sempurna bangunan iman.
5.
Cari uang ke daerah hulu,
Arusnya deras naik sampan.
Berjuang terlebih dahulu,
Hidup senang kemudian.
6.
Tujuh hari bayi akikah,
Itulah tuntunan dari agama.
Jauh kaki terus melangkah,
Terus menggapai cita-cita.
7.
Bunga taman tumbuh berseri,
Tidur nyenyak di atas meja.
Jika tangan banyak memberi,
Lebih banyak menerima.
8.
Bunga berseri di bawah tembara,
Tempat bermain anak lebah.
Wajah berseri di hadapan saudara,
Sudah dianggap sebagai sedekah.
9.
Wajah cantik berseri muka,
Padi di sawah terkena hama.
Bentengi diri dari api neraka,
Walau dengan setengah kurma.
10.
Badan sakit hampir pingsan,
Sakit badan tiada tahan.
Balaslah kebaikan setiap insan,
Itulah tanda syukur kepada Tuhan.
2. Pisang Emas Dibawa Berlayar
Pernahkah mendengar pantun “pisang emas dibawa berlayar,”? Itu merupakan pantun nenek moyang yang sangat populer.
Untuk itu berikut ini 10 pantun nasehat disertai pantun lainnya.
1.
Pisang emas dibawa berlayar,
Jarum patah di dalam peti.
Hutang emas dapat dibayar,
Hutang budi dibawa mati.
2.
Baju batik dekat piala,
Langit senja berwarna jingga.
Budi baik berbalas pahala,
Jalan terbaik menuju surga.
3.
Jangan sampai memakai jimat,
Walau hidup masih melarat.
Akhlak mulia tinggikan derajat,
Bersama Nabi kelak di akhirat.
4.
Rambut pirang masuk butik,
Terlihat gelisah setiap detik.
Bila orang berbuat baik,
Balaslah dengan yang lebih baik.
5.
Negeri kecil terasa aman,
Waktu pagi makan kacang.
Jagalah perkataan di lisan,
Jangan sampai menyakiti orang.
6.
Gandum ketan rasanya lembut,
Sawah luas tempat kutilang.
Paku dipapan dapat dicabut,
Tapi bekasnya tak akan hilang.
7.
Tepi jalan batu nisan,
Senja redup hilang cahaya.
Hati yang baik dicintai insan,
Jadikan hidup penuh bahagia.
8.
Untuk apa buah jadam,
Buah jadam pahit rasanya.
Untuk apa menyimpan dendam,
Dendam itu membakar jiwa.
9.
Ada beras dekat rawa,
Banyak diberi tidak meminta.
Hati yang keras luluh jua,
Kalau disirami dengan cinta.
10.
Cahaya surya makin redup,
Melihat anak berambut ikal.
Hidup bukan sembarang hidup,
Hidup untuk mencari bekal.
3. Ke Akhirat Jua Pulang Kita
Masih ada 10 pantun nasehat lagi bertemakan agama. Agar kita semua bisa bahagia. Bukan hanya di dunia, namun juga di akhirat.
Sehingga hidup yang sebentar di dunia ini tidak sia-sia. Namun menjadi jalan menuju bahagia di surga.
1.
Tali kawat di atas kereta,
Tali kecil pasang bendera.
Ke akhirat jua pulang kita,
Dunia ini hanya sementara.
2.
Untuk apa ular berbisa,
Memburu katak yang di sawah.
Untuk apa sepenuh rasa,
Pedih dunia tak akan lama.
3.
Jalan-jalan ke kota Wuhan,
Virus corona tidak tertahan.
Jauh hati dari Tuhan,
Akan sengsara sekujur badan.
4.
Pujangga besar duduk termenung,
Dalam hati menahan rindu.
Walau masalah sebesar gunung,
Ada Allah tempat mengadu.
5.
Kalau pujangga sedang merenung,
Menjadi madah segala kata.
Kenapa pula harus bingung,
Hamparkan sajadah lalu berdoa.
6.
Digergaji pohon, buah diambil,
Buah matang berwarna merah.
Selalu mengaji sedari kecil,
Paham Al Quran juga sunnah.
7.
Kursi mahal dari jati,
Kayu keras namanya meranti.
Sunnah Nabi mari ikuti,
Supaya selamat di akhirat nanti.
8.
Hewan landak dari Kupang,
Pantai putih banyak karang.
Siapa hendak berhati lapang,
Pelajari ilmu agama dari sekarang.
9.
Pipi gemuk amat gembil,
Baju bagus rusak kerahnya.
Warisan Nabi hendaklah diambil,
Berupa Al Quran dan sunnahnya.
10.
Sudah empat siapa limanya,
Hilang satu mungkin celaka.
Akan hidup selama-selamanya,
Kalau sudah di alam baka.
4. Walau Jauh Tetap Kutempuh
Terakhir ini masih kumpulan 10 pantun nasehat tentang meraih cita-cita.
Agar kita semua punya cita-cita dan jangan sampai menyerah.
1.
Gadis manis duduk bersimpuh,
Di atas lantai berlapis papan.
Walau jauh tetap kutempuh,
Mengejar impian di masa depan.
2.
Jalan-jalan di keramaian,
Hujan deras datang menimpa.
Petik bunga-bunga kejayaan,
Dengan kerja keras sekuat tenaga.
3.
Minuman segar timun suri,
madu si lebah tambah rasa.
Walau banyak onak dan duri,
Tak kan menyerah menggapai cita.
4.
Marah-marah memaki-maki,
Perangai buruk hancurkan diri.
Gunung tinggi tetap kudaki,
Walau laut kan kuseberangi.
5.
Ke pasar beli beras,
Jangan lupa membeli bawang.
Puas diri bekerja keras,
Nikmat hidup dalam berjuang.
6.
Buah pisang buah pepaya,
Petik satu masih kecil.
Tugas insan hanya berupaya,
Biar Tuhan yang tentukan hasil.
7.
Cantik sekali tinggi semampai,
Kain mahal tolong lipatkan.
Kalau cita-cita belum tercapai,
Tentu banyak hikmah didapatkan.
8.
Kalau hujan kebun basah,
Hendak main ke rumah lurah.
Walaupun hidup susah,
Jangan pernah menyerah.
9.
Kerang hitam telah dibawa,
Dari pantai segar rasanya.
Amat tentram hidup di dunia,
Bila ke akhirat cita-citanya.
10.
Bangka Belitung penghasil timah,
Banyak juga kebun lada.
Moga mati khusnul khotimah,
Masuk surga hidup bahagia.
.
.
Masih banyak pantun nasehat lainnya. Di sini lebih komplit.
Pantun-pantun tersebut merupakan pantun terbaru. Dibuat oleh para admin yang pandai berpantun.
Jelajahi juga pantun teka-teki yang jawabannya pantun. Akan semakin asyik untuk dihafal bersama teman-teman.
Nah, sekarang silakan baca pantun lainnya di bawah ini.