50 Contoh Majas Personifikasi Dan Artinya
Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang membuat benda seolah olah mereka hidup dengan memberikan sifat-sifat seolah mereka melakukan sesuatu layaknya manusia.
Personifikasi berasal dari kata person, artinya manusia.
Personifikasi berarti menjadikan benda mati seolah-olah seperti manusia. Jadi majas ini merupakan majas perbandingan.
Yakni membandingkan antara benda dengan manusia.
Di bawah ini beberapa contoh majas personifikasi dalam kalimat.
Lengkapi pengetahuan kamu dengan
Majas metafora,
Majas asosiasi,
Majas metonimia
Majas hiperbola
Majas Alegori
Majas Ironi
Penggunaan majas tidak terbatas pada kalimat.
Dalam menuliskan puisi, biasanya para penyair menggunaan majas.
Selain untuk memperindah, majas berfungsi untuk memperhalus cara penyampaian pesan.
Oleh karena itu, berikut ini kamu bisa pelajari beberapa puisi yang di dalamnya ada majas personifikasi.
Engkau menari sepanjang hari
Di antara bunga-bunga yang berseri
Engkau menghiasinya laksana bidadari.
Aku kagum padamu
Pada caramu menikmati keindahan
Pada tarianmu yang tak kenal lelah
Pada rahasiamu yang penuh bahagia.
Saat engkau mengecup bunga
Kulihat ada rasa cinta
Saat engkau menjejahkan kaki
Di situlah ku tahu pesonamu.
Senja telah datang
membawa warna merah
pada langitku yang amat cerah.
Dan di ufuk barat sana,
Senja membiarkan burung-burung
Terbang, menari, dan menghiasinya:
Burung bangau yang pulang menuju sarang.
Sedangkan awan-awan
Begitu tipis, menghamparkan diri
Di bentangan langit yang mulai temaram.
Senja, oh senja
Betapa indahnya.
Betapa indahnya dirimu,
Berkejar-kejaran di lautan
Lalu memecah pantai
Membuat terpesona setiap insan.
Engkau bernyanyi
Di sepanjang pagi.
Engkau bersuara
Ketika tiba waktu senja.
Engkau bergemuruh
Di sepanjang waktu.
Jika dirimu
Mulai menyentuh bibir pantai
Di sanalah ada kebahagiaan.
Sebab ombak dan pantai
Tak pernah terpisah, sepanjang zaman.
Indahnya kunang-kunang
Menari dengan membawa cahaya
Sehingga malam menjadi terang
Tariannya sangatlah mempesona.
Ingin kukatakan pada kunang-kunang
Bahwa hatiku ini sangatlah sayang
Ajaklah diriku terbang
Dengan sayap dan cahaya terang.
Jika aku pulang
Ke desaku yang permai.
Maka kulihat sawah membentang,
Memanggil diriku untuk turun
Menginjak lumpurnya
Menanam benih padi
Yang telah disemai.
Alam desaku yang permai
Ia memberikan ketenangan
Pada jiwa-jiwa yang damai
Para petani sederhana.
Jika aku pulang
Ke desaku yang permai
Kurebahkan badan
Di gubuk kecil di tengah ladang.
Dan kutatap langit yang biru
Yang menawarkan udara segar.
Desaku yang permai
Aku rindu untuk selalu pulang.
Di bawah ini merupakan contoh majas personifikasi.
Terdiri dari 100 kalimat dengan menggunakan majas tersebut. Semoga bisa membantu kita dalam mempelajari, memahami, dan mengerti majas ini.
Personifikasi berasal dari kata person, artinya manusia.
Personifikasi berarti menjadikan benda mati seolah-olah seperti manusia. Jadi majas ini merupakan majas perbandingan.
Yakni membandingkan antara benda dengan manusia.
1. Majas Personifikasi Dalam Kalimat
Rembulan bersembunyi di balik ranting. |
Di bawah ini beberapa contoh majas personifikasi dalam kalimat.
1. Melambai
- Nyiur daun kelapa itu melambai sangat indah.
- Dedaunan di tepi pantai melambai-lambai kepada para pengunjung.
- Pita di rambut anak kecil itu melambai saat tertiup angin.
- Kerudung biru yang dikenakannya melambai-lambai.
- Setiap pulang, ia melihat nyiur melambai kepadanya.
2. Bernyanyi
- Pagi ini burung bernyanyi lebih riang.
- Nuri dan perkutut bernyanyi bersahut-sahutan.
- Ia menulis puisi sembari mendengarkan nyanyian alam.
- Ombak bernyanyi di tepi pantai.
- Burung kutilang bernyanyi di pucuk cemara.
3. Bersembunyi
- Rembulan bersembunyi di balik awan.
- Rusa itu bersembunyi dari kejaran singa.
- Ikan-ikan bersembunyi di balik batu.
- Mentari bersembunyi di balik gunung nan tinggi itu.
- Tikus itu bersembunyi ke dalam lubang.
4. Bermain
- Burung-burung bermain di halaman masjid.
- Ikan bermain riang di kolam yang jernih itu.
- Kutilang bermain di pucuk pohon cempaka.
- Bayanganmu bermain di kepalaku.
- Taman itu tempat bermain anak-anak rusa.
5. Menari
- Kupu-kupu menari indah di antara bunga.
- Kunang-kunang menari di kegelapan malam.
- Anak-anak senang melihat rusa menari di taman.
- Pohon ilalang menari saat tertiup angin.
- Kaki hujan menari-nari ketika jatuh ke Bumi.
Lengkapi pengetahuan kamu dengan
Majas metafora,
Majas asosiasi,
Majas metonimia
Majas hiperbola
Majas Alegori
Majas Ironi
2. Majas Personifikasi Dalam Puisi
Ombak menerjang dan menenggelamkan kapal. |
Penggunaan majas tidak terbatas pada kalimat.
Dalam menuliskan puisi, biasanya para penyair menggunaan majas.
Selain untuk memperindah, majas berfungsi untuk memperhalus cara penyampaian pesan.
Oleh karena itu, berikut ini kamu bisa pelajari beberapa puisi yang di dalamnya ada majas personifikasi.
1. Kupu-Kupu Yang Cantik
Kupu-kupu yang cantikEngkau menari sepanjang hari
Di antara bunga-bunga yang berseri
Engkau menghiasinya laksana bidadari.
Aku kagum padamu
Pada caramu menikmati keindahan
Pada tarianmu yang tak kenal lelah
Pada rahasiamu yang penuh bahagia.
Saat engkau mengecup bunga
Kulihat ada rasa cinta
Saat engkau menjejahkan kaki
Di situlah ku tahu pesonamu.
2. Senja Yang Indah
Senja telah datang
membawa warna merah
pada langitku yang amat cerah.
Dan di ufuk barat sana,
Senja membiarkan burung-burung
Terbang, menari, dan menghiasinya:
Burung bangau yang pulang menuju sarang.
Sedangkan awan-awan
Begitu tipis, menghamparkan diri
Di bentangan langit yang mulai temaram.
Senja, oh senja
Betapa indahnya.
3. Ombak Pantai
Betapa indahnya dirimu,
Berkejar-kejaran di lautan
Lalu memecah pantai
Membuat terpesona setiap insan.
Engkau bernyanyi
Di sepanjang pagi.
Engkau bersuara
Ketika tiba waktu senja.
Engkau bergemuruh
Di sepanjang waktu.
Jika dirimu
Mulai menyentuh bibir pantai
Di sanalah ada kebahagiaan.
Sebab ombak dan pantai
Tak pernah terpisah, sepanjang zaman.
4. Kunang-Kunang
Indahnya kunang-kunang
Menari dengan membawa cahaya
Sehingga malam menjadi terang
Tariannya sangatlah mempesona.
Ingin kukatakan pada kunang-kunang
Bahwa hatiku ini sangatlah sayang
Ajaklah diriku terbang
Dengan sayap dan cahaya terang.
5. Alam Desa
Jika aku pulang
Ke desaku yang permai.
Maka kulihat sawah membentang,
Memanggil diriku untuk turun
Menginjak lumpurnya
Menanam benih padi
Yang telah disemai.
Alam desaku yang permai
Ia memberikan ketenangan
Pada jiwa-jiwa yang damai
Para petani sederhana.
Jika aku pulang
Ke desaku yang permai
Kurebahkan badan
Di gubuk kecil di tengah ladang.
Dan kutatap langit yang biru
Yang menawarkan udara segar.
Desaku yang permai
Aku rindu untuk selalu pulang.
100 Kalimat dengan majas personifikasi
Burung bernyanyi di pagi hari. |
Di bawah ini merupakan contoh majas personifikasi.
Terdiri dari 100 kalimat dengan menggunakan majas tersebut. Semoga bisa membantu kita dalam mempelajari, memahami, dan mengerti majas ini.
- Angin bertiup kencang di sela-sela pepohonan.
- Daun-daun tua menunggu waktu untuk gugur ke muka bumi.
- Katak bernyanyi ketika hujan reda.
- Buku itu memberi banyak manfaat.
- Merapi memuntahkan lahar panas.
- Pipit berkicau di sawah petani.
- Hujan menjatuhkan diri ke pangkuan bumi.
- Suara adzan memanggil jiwanya untuk sembahyang.
- Ombak melantunkan puisi di alam semesta.
- Malam menjatuhkan jubah hitam.
- Mentari bangkit di ufuk Timur.
- Perahu itu membelah sungai Musi.
- Bintang-bintang telah menjernihkan pikirannya.
- Banjir bandang membawa petaka besar di desa ini.
- Malam datang membawa keheningan dan kesunyian.
- Harga-harga mulai merangkak naik.
- Pantai mengirimkan ombaknya yang sangat indah.
- Angin berbisik merdu di antara bambu.
- Senjapun menyembunyikan cahaya sang surya.
- Ketika malam berselimutkan gelap, semuanya sunyi.
- Buku itu mematahkan argumen lawan-lawannya.
- Rimba itu jadi tempat mengembara hewan liar.
- Melati mengedarkan keharuman yang sangat wangi.
- Cita-cita semakin mendekat dengan kenyataan.
- Masa lalu telah menghancurkan diri dari kenangan.
- Kapal-kapal membelah ombak dan gelombang.
- Batu karang itu sangat tegar menghadapi ombak lautan.
- Kesedihan tiba-tiba menyusup ke dalam hatinya.
- Angin berlalu begitu saja.
- Kini benih mulai merangkak menjadi sebatang pohon.
- Lukisan tersebut tersenyum indah pada peminatnya.
- Sebentar lagi malam meninggalkan kita.
- Sejarah menuliskan cerita orang-orang besar.
- Benteng batu itu menyerah juga di hadapan waktu.
- Capung-capung menari di atas sawah sebelum hujan tiba.
- Rembulan mengintip dari balik mendung.
- Sungai kecil itu turun dari atas bukit.
- Bebatuan diam membisu saat badai menerpa.
- Badai mengamuk tadi malam.
- Seekor kucing menyendiri di sudut kota.
- Hujan telah membersihkan udara.
- Mendung hitam mengirimkan pesan akan datangnya hujan.
- Langit terlihat sendu di pagi ini.
- Waktu telah mencampakan siapapun yang menyia-nyiakannya.
- Malam ini bulan tersenyum lebar.
- Akar pohon itu memeluk erat ke dalam bumi.
- Kulihat burung-burung bercengkrama satu sama lain.
- Petir menyambar sebuah pohon tua.
- Ombak besar menerjang perahu nelayan.
- Puting beliung mengamuk sehingga menghancurkan rumah.
- Penyakitnya telah mengggerogoti tubuhnya sehingga ia kurus kering.
- Kebakaran hebat melahap rumah-rumah penduduk.
- Malam tadi bulan menyapaku dengan cahaya indahnya.
- Terik mentari membakar kulit.
- Udara dingin menusuk hingga ke tulang.
- Gelombang besar menggulung perahu-perahu kecil.
- Matahari telah bangun dari tidurnya.
- Layang-layang menari di udara bebas.
- Sore ini langit terlihat sangat murung.
- Banjir menyapu habis segala yang dilewatinya.
- Dinginnya malam menggigit hingga diriku menggigil.
- Bunga-bunga tersenyum menghiasi taman yang indah itu.
- Derai hujan menghapus jejak kaki di jalanan.
- Asap rokok telah banyak memakan korban.
- Kunang-kunang berhamburan keluar.
- Jalan yang berlobang memakan banyak korban jiwa.
- Wajah alam begitu muram malam ini.
- Pagar itu berdiri tegak menjaga rumah mewah.
- Buku itu mengisahkan tentang cerita masa lalu.
- unga-bunga menyambut para pengujung taman itu.
- Asap rokok mengotori udara yang bersih.
- Aroma masakan itu menggoda selera makan.
- Kejadian itu membangkitkan kemarahan warga.
- Kembang-kembang berhias menyambut musim semi.
- Biji-bijian melantunkan kidung penuh misteri.
- Awan-awan berjalan ke mana saja angin membawanya.
- Dahan saling meliuk satu sama lain.
- Malam telah memejamkan matanya.