20 Puisi KERUSAKAN Alam Indonesia: Akibat Ulah Manusia
Dahulu
sungai jernih
desaku Asri
pohonku Rindang
Tapi kini
Sungai kotor
desaku gersang
pohon ku habis ditebang.
Ulah manusia
Telah mengubah alam
Yang dahulu cantik
Kini telah rusak.
Pengarang kieta Rani Maharani
Bentangan alam begitu indah. Gunung gunungnya yang terhampar. Atau sawahnya yang lebar.
Begitu pula dengan pantai dan lautan. Dengan lembah dan lereng-lereng nya. Semuanya tampak begitu cantik.
Tetapi kerusakan alam telah terlihat. Hutan menjadi gundul. Sampah sampah memenuhi pantai. Dan gunung-gunung rusak oleh penggalian batu dan pasir.
Kerusakan alam tersebut karena ulah manusia. Mereka mencari keuntungan. Tetapi tidak memikirkan akibatnya.
Timbulnya bencana alam. Longsor di pegunungan. Banjir di dataran rendah. Atau bahkan kekeringan.
Semua itu karena alam telah rusak. Dan kerusakannya karena ulah manusia.
Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang kerusakan lingkungan dan alam.
Jernihnya sungai
tak sejernih ketika dahulu
Permai-nya sawah-sawah
tak se-permai bayanganku.
Alamku telah rusak
Oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
Pantai penuh dengan sampah
Hutan hutan habis ditebang
Sungai Sungai Keruh
Hanya tersisa sampah, berserakan!
Kurindukan lagi
Desaku yang damai
Tempat aku bermain
Dengan suasana yang amat Permai.
Semua itu hampir hilang
Sebab bumi telah kehilangan
Keramahan dari manusia
Yang kini berubah Angkara Murka.
Di manakah tangan yang dahulu
Selalu menanam pepohonan
Menjaga bunga-bunga mekar
Membersihkan bumi Dari kotoran.
Ini bumi telah berubah
karena berubah sikap manusia
Yang mereka pikirkan
Hanyalah keuntungan Semata.
Kata ayahku
Pantai ini begitu indah
Semuanya tampak alami
Semuanya tampak Asri.
Di dekat pantai di dekat pantai
Pepohonan yang tumbuh subur
Tinggi menjulang
Dedaunan juga rindang
Kini semuanya berbeda
Pantai penuh dengan sampah
Sudah tak sedap dipandang mata
Menyisakan duka lara.
Kami lahir di zaman dahulu
Sudah lama kami tumbuh
Menghijaukan bumi
Kesegaran kami beri
Oksigen kami keluarkan
Agar kau menghirup udara segar
Air hujan kami tahan
Agar engkau tak kebanjiran.
Kenapa kini engkau berubah
Hatimu tak lagi ramah
Kami banyak kau terbang
Tanpa sedikitpun perasaan.
PUISI ALAM
Jauh sudah
hari-hariku di semesta
kulihat dengan segala
keindahannya.
namun
kini berubah
di manakah bumi indah
pohon-pohon patah
sungai bersampah.
alam terasa kelam
cahayanya hampir padam
bagaikan perahu hampir karam.
Rasanya ingin menangis
Lihat bumi semakin gersang
Semakin sempit ruang hijau
Diganti tembok beton
Hutan habis ditebang
Hewan-hewan kesusahan
Kemana lagi harus mencari
Tempat untuk berlindung diri
Dahulu hutan ini rimbun
Tempat burung-burung bernyanyi
Tempat rusa menghibur diri
Tempat daun mengambil embun
Namun rusak sudah alam
Pohon-pohon telah tumbang
Oleng sebuah kerakusan
Yang bercokol di hati insan
Hewan-hewan kadang mengamuk
Karena keluarganya kelaparan
Tak lagi mereka mendapatkan
Makanan di dalam hutan.
Aku ingin pulang ke kampung
Pulang ke desa ku yang sangat Permai
Di mana pohon pohon tumbuh
Memberikan kesejukan
Tapi apa yang kulihat
Desaku telah berubah
Pohon-pohon semakin sedikit
Kemana pula sawah menghijau
Rupanya telah berganti pabrik
Kebun kebun dihabiskan
Petani semakin sedikit
Orang-orang menjadi buruh
Alam yang hijau hanya kenangan
Tak lagi dapat aku nikmati
Rasanya sedih sekali
Menggelayuti di dalam hati.
Di lereng gunung itu
Ada desa yang begitu damai
Penduduknya bekerja di ladang
Melihat segalanya amat permai.
Di lereng gunung itu
Kini hanya pasir batu
Pemandangan yang hijau
Telah berganti kegersangan
Gunung telah diambil
Dikeruk batunya juga pasir
Yang tersisa hanya kerusakan
Pada wajah ayu sang alam
Jalan-jalan telah rusak
Dilalui mobil yang berat
Debu-debu berterbangan
Mengotori udara pedesaan
Hidup tak lagi nyaman
Sulit untuk mencari kesegaran
Bumi Desa ku menangis sedih
Kurasakan hatiku pedih.
Mengapa manusia mengeluh
Saat banjir mulai menerjang
Bukankah tangan mereka
Yang selalu rajin menebang
Mengapa manusia menggerutu
Saat Hujan menjadi bencana
Bukankah mereka yang mengubah
Gunung-gunung di menjadi pintar
Tuhan telah memberikan
Keasrian di lingkungan
Dia telah menumbuhkan
Rumput hijau dan pepohonan
Bunga-bunga bermekaran
Membawa makna keindahan
Jika ditimpa hujan
Semuanya dalam kesegaran
Rumput bunga buah-buahan
Semua itu diciptakan
Kepada manusia diberikan
Mencukupi segala kebutuhan
Tak disangka tak diduga
Banjir datang tiba-tiba
Meluluhlantakkan desa dan kota
Di Negeriku Indonesia Tercinta
Bumi telah jadi bencana
Mungkin karena ulah manusia
Pada alam semena mena
Enggan untuk menjaganya
Alam pun berubah murka
Itulah balasan dosa dosa
Yang diperbuat manusia
Agar mereka menyadarinya.
.
.
.
Puisi Keindahan Negeri Indonesia
Indonesia negeri yang indah. Tak semua negara memilikinya. Lihatlah gunung-gunung. Juga lautannya. Begitu pula pantai. Semuanya adalah keindahan. Baca di Puisi Keindahan Indonesia.
Puisi Pemandangan
Kekayaan alam Indonesia menjadi pemandangan indah. Kita ingin melihat pemandangan pantai, sungai, pegunungan, dan lainnya. Banyak penyair membuat puisi. Banyak Pujangga membuat mata. Tentang keindahan Indonesia. Memang tiada bandingannya. Baca di Puisi Pemandangan Indah Indonesia.
Puisi Pedesaan
Indonesia memiliki pedesaan. Di sana tempatnya asri. Kita bisa melihat pemandangan. Mulai dari sawah hingga sungai. Penduduknya hidup sederhana. Namun mereka berbahagia. Ingin tahu lebih jauh? Baca di Puisi Tentang Pedesaan.
Kulihat alam berseri-seri
Menaburkan keindahan
Wajahnya dipoles petani
Yang menanam pepohonan
Alam itu telah berlalu
Hanya tersimpan dalam kenangan
Sini pemandangan menjadi pilu
Merusak alam karena pertambangan
Perut Bumi berbongkah-bongkah
Dihujam oleh mesin manusia
Hilang semua kata indah
Hanya resah yang dirasa.
Alam memang rusak. Karena kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun kita juga bisa menjaganya. Jangan sampai alam kita rusak.
Alam yang rusak pun bisa kita benahi. Diperbaiki seperti semula. Misalnya dengan penghijauan. Atau dengan menanam bakau di pantai.
Tentunya banyak cara mengembalikan kelestarian alam.
Inilah puisi berisi ajakan. Mari kita menjaga alam.
Kita memang bersalah
Telah merusak alam raya
Alam yang dahulu indah
Ini rusak dan merekah
Mari kita hijaukan kembali
Hutan yang dulu pernah asri
Mari kita bersihkan lagi
Sungai-sungai agar jernih
Mari kita menanam bakau
Agar pantai tetap lestari
Jangan bimbang jangan risau
Alam ini akan berseri kembali
Jika ingin banjir berhenti
Jika ingin indah lagi
Jika ingin kebun lestari
Bersama melakukan reboisasi.
Hutan yang gundul kita tanami
Itulah tanda sekaligus bukti
Bahwa kita semua menyayangi
Apa yang ada di muka bumi.
Bukankah nyaman lingkungan bersih
Bukankah indah tertata rapi
Bukankah Engkau juga menyenangi
Jika bumi kembali asri.
Marilah kita memulai
Membersihkan sampah di pantai
Marilah kita memikirkan
Bagaimana melestarikan hutan
Jangan lagi kita merusak
Bumi ini anugerah Tuhan
Bukankah nafas sesak
Kalau penuh dengan pencemaran
Lingkunganku lingkungan bersih
Alamku alam yang damai
Pemandanganku pemandangan permai
Mari menjaga tanpa pamrih.
Puisi Singkat Pegunungan
Indonesia memiliki ratusan gunung. Ternyata gunung amatlah megah. Pemandangannya pun menjadi indah. Di kaki gunung ada desa-desa. Di sana pula terhampar sawah. Baca di Puisi Pegunungan 2 Bait.
Puisi Pantai Untuk Anak-Anak
Pantai Pangandaran, pantai Parangtritis, Pantai Kuta... semuanya ada di Indonesia. Pantai tersebut terkenal. Bahkan orang dari mancanegara ingin mengunjunginya. Tentunya karena pesona. Hingga banyak orang membuat puisi tentangnya. Baca puisi Pantai Untuk Anak-Anak.
Puisi Ombak
Ingin rasanya menuliskan lagi. Puisi tentang ombak di lautan. Yang kadang menghempas batu karang. Menemani alunan pantai. Baca di Puisi Tentang Ombak
Apakah masih perlu contoh puisi lagi? Ya tentunya masih banyak puisi tentang kerusakan alam. Tetapi rasanya sudah cukup.
Kerusakan alam akan menimbulkan bencana. Bencana tersebut merugikan manusia.
Tetapi sebenarnya manusia juga yang mengundangnya. Ulah manusia membuat bumi ini banyak bencana.
Oleh karena itu, mari kita membuat puisi tentang bencana alam.
dari kemarau ke penghujan
Hatiku gelisah lagi
Sebab banjir mungkin datang
Tenggelamlah rumah-rumah
Rusaklah yang kami miliki
Terseret oleh air banjir
Membuat hati bersedih
Mungkin ini salah kita
Yang sembarangan membuang sampah
Hingga sungai tersendat-sendat
Air mengalir pun amat susah
Mungkin ini salah kita
Yang menebang hutan di atas sana
Menggantinya dengan Villa
Lalu banjir datang melanda
Berhari-hari
Kamu putih menutupi
Kampung kuyang dulu asri
Tak terlihat lagi kini
Telah terjadi sebuah bencana
Kebakaran hutan di sana
Mengotori angkasa raya
Menyesaki hamparan udara
Mungkin ada satu tangan
Yang menyebabkan kebakaran
Bencana berat bagi insan
Bencana kebakaran hutan.
Terdengar kabar berita
Telah terjadi sebuah bencana
Bencana yang terus melanda
Negeriku Indonesia
Tanah longsor mengambil nyawa
Manusia yang tertimpa
Suasana berubah juga
Terlebih bagi keluarga
sungai jernih
desaku Asri
pohonku Rindang
Tapi kini
Sungai kotor
desaku gersang
pohon ku habis ditebang.
Ulah manusia
Telah mengubah alam
Yang dahulu cantik
Kini telah rusak.
Pengarang kieta Rani Maharani
Bentangan alam begitu indah. Gunung gunungnya yang terhampar. Atau sawahnya yang lebar.
Begitu pula dengan pantai dan lautan. Dengan lembah dan lereng-lereng nya. Semuanya tampak begitu cantik.
Tetapi kerusakan alam telah terlihat. Hutan menjadi gundul. Sampah sampah memenuhi pantai. Dan gunung-gunung rusak oleh penggalian batu dan pasir.
Kerusakan alam tersebut karena ulah manusia. Mereka mencari keuntungan. Tetapi tidak memikirkan akibatnya.
Timbulnya bencana alam. Longsor di pegunungan. Banjir di dataran rendah. Atau bahkan kekeringan.
Semua itu karena alam telah rusak. Dan kerusakannya karena ulah manusia.
Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang kerusakan lingkungan dan alam.
Alamku Telah Rusak
Jernihnya sungai
tak sejernih ketika dahulu
Permai-nya sawah-sawah
tak se-permai bayanganku.
Alamku telah rusak
Oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
Pantai penuh dengan sampah
Hutan hutan habis ditebang
Sungai Sungai Keruh
Hanya tersisa sampah, berserakan!
Merindukan Bumi Hijau
Kurindukan lagi
Desaku yang damai
Tempat aku bermain
Dengan suasana yang amat Permai.
Semua itu hampir hilang
Sebab bumi telah kehilangan
Keramahan dari manusia
Yang kini berubah Angkara Murka.
Di manakah tangan yang dahulu
Selalu menanam pepohonan
Menjaga bunga-bunga mekar
Membersihkan bumi Dari kotoran.
Ini bumi telah berubah
karena berubah sikap manusia
Yang mereka pikirkan
Hanyalah keuntungan Semata.
Pantaiku Kotor
Kata ayahku
Pantai ini begitu indah
Semuanya tampak alami
Semuanya tampak Asri.
Di dekat pantai di dekat pantai
Pepohonan yang tumbuh subur
Tinggi menjulang
Dedaunan juga rindang
Kini semuanya berbeda
Pantai penuh dengan sampah
Sudah tak sedap dipandang mata
Menyisakan duka lara.
Mengapa Kami Ditebang?
Kami lahir di zaman dahulu
Sudah lama kami tumbuh
Menghijaukan bumi
Kesegaran kami beri
Oksigen kami keluarkan
Agar kau menghirup udara segar
Air hujan kami tahan
Agar engkau tak kebanjiran.
Kenapa kini engkau berubah
Hatimu tak lagi ramah
Kami banyak kau terbang
Tanpa sedikitpun perasaan.
PUISI ALAM
Alam Terasa Kelam
Jauh sudah
hari-hariku di semesta
kulihat dengan segala
keindahannya.
namun
kini berubah
di manakah bumi indah
pohon-pohon patah
sungai bersampah.
alam terasa kelam
cahayanya hampir padam
bagaikan perahu hampir karam.
Puisi Kerusakan Alam 2 Bait
Rasanya ingin menangis
Lihat bumi semakin gersang
Semakin sempit ruang hijau
Diganti tembok beton
Hutan habis ditebang
Hewan-hewan kesusahan
Kemana lagi harus mencari
Tempat untuk berlindung diri
Puisi Kerusakan Alam 3 Bait
Dahulu hutan ini rimbun
Tempat burung-burung bernyanyi
Tempat rusa menghibur diri
Tempat daun mengambil embun
Namun rusak sudah alam
Pohon-pohon telah tumbang
Oleng sebuah kerakusan
Yang bercokol di hati insan
Hewan-hewan kadang mengamuk
Karena keluarganya kelaparan
Tak lagi mereka mendapatkan
Makanan di dalam hutan.
Puisi Kerusakan Alam 4 Bait
Aku ingin pulang ke kampung
Pulang ke desa ku yang sangat Permai
Di mana pohon pohon tumbuh
Memberikan kesejukan
Tapi apa yang kulihat
Desaku telah berubah
Pohon-pohon semakin sedikit
Kemana pula sawah menghijau
Rupanya telah berganti pabrik
Kebun kebun dihabiskan
Petani semakin sedikit
Orang-orang menjadi buruh
Alam yang hijau hanya kenangan
Tak lagi dapat aku nikmati
Rasanya sedih sekali
Menggelayuti di dalam hati.
Puisi Kerusakan Lingkungan 5 Bait
Di lereng gunung itu
Ada desa yang begitu damai
Penduduknya bekerja di ladang
Melihat segalanya amat permai.
Di lereng gunung itu
Kini hanya pasir batu
Pemandangan yang hijau
Telah berganti kegersangan
Gunung telah diambil
Dikeruk batunya juga pasir
Yang tersisa hanya kerusakan
Pada wajah ayu sang alam
Jalan-jalan telah rusak
Dilalui mobil yang berat
Debu-debu berterbangan
Mengotori udara pedesaan
Hidup tak lagi nyaman
Sulit untuk mencari kesegaran
Bumi Desa ku menangis sedih
Kurasakan hatiku pedih.
Kerusakan Alam Ulah Manusia
Mengapa manusia mengeluh
Saat banjir mulai menerjang
Bukankah tangan mereka
Yang selalu rajin menebang
Mengapa manusia menggerutu
Saat Hujan menjadi bencana
Bukankah mereka yang mengubah
Gunung-gunung di menjadi pintar
Puisi Alam Bersajak aa-aa
Tuhan telah memberikan
Keasrian di lingkungan
Dia telah menumbuhkan
Rumput hijau dan pepohonan
Bunga-bunga bermekaran
Membawa makna keindahan
Jika ditimpa hujan
Semuanya dalam kesegaran
Rumput bunga buah-buahan
Semua itu diciptakan
Kepada manusia diberikan
Mencukupi segala kebutuhan
Puisi Bencana Alam Bersajak aa-aa
Tak disangka tak diduga
Banjir datang tiba-tiba
Meluluhlantakkan desa dan kota
Di Negeriku Indonesia Tercinta
Bumi telah jadi bencana
Mungkin karena ulah manusia
Pada alam semena mena
Enggan untuk menjaganya
Alam pun berubah murka
Itulah balasan dosa dosa
Yang diperbuat manusia
Agar mereka menyadarinya.
.
.
.
Puisi Keindahan Negeri Indonesia
Indonesia negeri yang indah. Tak semua negara memilikinya. Lihatlah gunung-gunung. Juga lautannya. Begitu pula pantai. Semuanya adalah keindahan. Baca di Puisi Keindahan Indonesia.
Puisi Pemandangan
Kekayaan alam Indonesia menjadi pemandangan indah. Kita ingin melihat pemandangan pantai, sungai, pegunungan, dan lainnya. Banyak penyair membuat puisi. Banyak Pujangga membuat mata. Tentang keindahan Indonesia. Memang tiada bandingannya. Baca di Puisi Pemandangan Indah Indonesia.
Puisi Pedesaan
Indonesia memiliki pedesaan. Di sana tempatnya asri. Kita bisa melihat pemandangan. Mulai dari sawah hingga sungai. Penduduknya hidup sederhana. Namun mereka berbahagia. Ingin tahu lebih jauh? Baca di Puisi Tentang Pedesaan.
Kerusakan Akibat Tambang Sajak AB-AB
Kulihat alam berseri-seri
Menaburkan keindahan
Wajahnya dipoles petani
Yang menanam pepohonan
Alam itu telah berlalu
Hanya tersimpan dalam kenangan
Sini pemandangan menjadi pilu
Merusak alam karena pertambangan
Perut Bumi berbongkah-bongkah
Dihujam oleh mesin manusia
Hilang semua kata indah
Hanya resah yang dirasa.
Mari Menjaga Alam
Alam memang rusak. Karena kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun kita juga bisa menjaganya. Jangan sampai alam kita rusak.
Alam yang rusak pun bisa kita benahi. Diperbaiki seperti semula. Misalnya dengan penghijauan. Atau dengan menanam bakau di pantai.
Tentunya banyak cara mengembalikan kelestarian alam.
Inilah puisi berisi ajakan. Mari kita menjaga alam.
Kita memang bersalah
Telah merusak alam raya
Alam yang dahulu indah
Ini rusak dan merekah
Mari kita hijaukan kembali
Hutan yang dulu pernah asri
Mari kita bersihkan lagi
Sungai-sungai agar jernih
Mari kita menanam bakau
Agar pantai tetap lestari
Jangan bimbang jangan risau
Alam ini akan berseri kembali
Penghijauan
Jika ingin banjir berhenti
Jika ingin indah lagi
Jika ingin kebun lestari
Bersama melakukan reboisasi.
Hutan yang gundul kita tanami
Itulah tanda sekaligus bukti
Bahwa kita semua menyayangi
Apa yang ada di muka bumi.
Lingkunganku Bersih
Bukankah nyaman lingkungan bersih
Bukankah indah tertata rapi
Bukankah Engkau juga menyenangi
Jika bumi kembali asri.
Marilah kita memulai
Membersihkan sampah di pantai
Marilah kita memikirkan
Bagaimana melestarikan hutan
Jangan lagi kita merusak
Bumi ini anugerah Tuhan
Bukankah nafas sesak
Kalau penuh dengan pencemaran
Lingkunganku lingkungan bersih
Alamku alam yang damai
Pemandanganku pemandangan permai
Mari menjaga tanpa pamrih.
Puisi Singkat Pegunungan
Indonesia memiliki ratusan gunung. Ternyata gunung amatlah megah. Pemandangannya pun menjadi indah. Di kaki gunung ada desa-desa. Di sana pula terhampar sawah. Baca di Puisi Pegunungan 2 Bait.
Puisi Pantai Untuk Anak-Anak
Pantai Pangandaran, pantai Parangtritis, Pantai Kuta... semuanya ada di Indonesia. Pantai tersebut terkenal. Bahkan orang dari mancanegara ingin mengunjunginya. Tentunya karena pesona. Hingga banyak orang membuat puisi tentangnya. Baca puisi Pantai Untuk Anak-Anak.
Puisi Ombak
Ingin rasanya menuliskan lagi. Puisi tentang ombak di lautan. Yang kadang menghempas batu karang. Menemani alunan pantai. Baca di Puisi Tentang Ombak
Apakah masih perlu contoh puisi lagi? Ya tentunya masih banyak puisi tentang kerusakan alam. Tetapi rasanya sudah cukup.
Kerusakan alam akan menimbulkan bencana. Bencana tersebut merugikan manusia.
Tetapi sebenarnya manusia juga yang mengundangnya. Ulah manusia membuat bumi ini banyak bencana.
Oleh karena itu, mari kita membuat puisi tentang bencana alam.
Bencana Banjir
Bila musim bergantidari kemarau ke penghujan
Hatiku gelisah lagi
Sebab banjir mungkin datang
Tenggelamlah rumah-rumah
Rusaklah yang kami miliki
Terseret oleh air banjir
Membuat hati bersedih
Mungkin ini salah kita
Yang sembarangan membuang sampah
Hingga sungai tersendat-sendat
Air mengalir pun amat susah
Mungkin ini salah kita
Yang menebang hutan di atas sana
Menggantinya dengan Villa
Lalu banjir datang melanda
Bencana Kebakaran Hutan
Berhari-hari
Kamu putih menutupi
Kampung kuyang dulu asri
Tak terlihat lagi kini
Telah terjadi sebuah bencana
Kebakaran hutan di sana
Mengotori angkasa raya
Menyesaki hamparan udara
Mungkin ada satu tangan
Yang menyebabkan kebakaran
Bencana berat bagi insan
Bencana kebakaran hutan.
Bencana Tanah Longsor
Terdengar kabar berita
Telah terjadi sebuah bencana
Bencana yang terus melanda
Negeriku Indonesia
Tanah longsor mengambil nyawa
Manusia yang tertimpa
Suasana berubah juga
Terlebih bagi keluarga