Pembelahan Miosis : Tahap, Ciri, dan Tujuannya [Rangkuman]

Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup.

Di dalam unit yang tampak sangat sederhana tersebut, seluruh ciri kehidupan telah ditemukan.

Di antaranya adalah ciri reproduksi atau perkembangbiakan. Sel telah mampu berkembang biak atau memperbanyak diri, yaitu dengan membelah diri.

Bagi makhluk uniseluler, pembelahan diri merupakan usaha menghindari kepunahan jenisnya.

Bagi makhluk hidup multiseluler, pembelahan sel merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan, perbaikan sel-sel yang atau karena mengalami kerusakan serta penting untuk perkembangbiakan.

Pembelahan sel hakikatnya merupakan penggandaan materi genetik, yaitu gen dan ADN yang terdapat dalam nukleus, sehingga dihasilkan sel-sel anakan yang mengandung materi genetik yang sama.

Berdasarkan struktur intinya, organisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organisme prokariotik dan organisme eukariotik.

Perbedaan struktur inti ini menyebabkan pola pembelahan selnya berbeda.

Organisme prokariotik membelah secara amitosis, sedangkan organisme eukariotik membelah secara mitosis dan meiosis.

Dalam uraian berikut akan dibahas secara mendalam tentang pembelahan meiosis.

Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya untuk mengetahui apa itu sel.

Juga mengenai sejarah sel, struktur dan fungsi fungsi bagian-bagian sel, ataupun tentang membran atau selaput plasma.




    Pengertian Miosis


    Pembelahan miosis adalah pembelahan sela yan gmenghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom separo dari jumlah kromosom sel induknya.

    Hal tersebut terjadi karena proses pembelahan ini terjadi karena pengurangan jumlah kromosom.

    Oleh sebab itu, pembelahan meiosis dinamakan juga pembelahan reduksi.

    Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh beriku tini:

    Sebuah sel mempunyai 23 pasang kromosom atau 46 buah.

    Apabila sel tersebut membelah secara meiosis maka masing-masing sela nak yagn dihasilkan mempunyai kromosoms ebanyak 23 buah, bukan 23 pasang.

    Pembelahan meiosis pada sel hewan, manusia, dan tumbuhan terjadi di dalam alat-alat reproduksi yaitu pada proses pembentukan sel kelamin atau sel gamet.

    Pada manusia dan hewan terjadi di dalam ovarium dan di dalam testes, sedangkan padaa tumbuhan khususnya tumbuhan ebrbiji, pembelahan meiosis terjadi di dalam ruang bakal biji dan kepala sari.

    Pembelahan meiosis terjadi dua kali dan tidak diselingi dengan interfase.

    Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi apda setiap fase dalam proses pembelahan meiosis.

    Tahap Pembelahan Meiosis


    pembelahan meiosis

    Pembelahan meiosis terjadi dua tahap.

    1. Meiosis Tahap I

    Meiosis I meliputi beberapa tahap yakni profase I, metafase I, anafase I dan telofase I.


    a. Profase

    Fase ini meliputi beberapa tahap, yaitu leptoten, zigoten pakiten diploten diakinesis.

    1. Leptoten, Pada tahap ini benang-benang kromatin memendek dan menebal serta mudah menyerap zat warna (pembentukan kromosom)
    2. Zigoten, sentrosom membelah menjadi dua. Tiap-tiap belahan bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sementara itu kromosom yang homolog saling berpasangan. Peristiwa yang terakhir ini disebut sinapsis.
    3. Pakiten, tiap kromosom membelah diri menjadi dua kromatid. Peristiwa ini disebut duplikasi kromosom. Sehingga pada setiap kelompok sinapsis terdapat 4 kromatida yang berasal dari satu kromosom itu sentromernya masih tetap menyatu atau belum membelah.
    4. Diploten, dua kromosom homolog yang saling berpasangan memisahkan diri
    5. Diakenesis, dua sentriol hasil pembelahan sentrosom telah sampai pada kutub yang berlawanan. Dari sentriol oni terbentuk gelondongan pembelahan. Sementara, itu membran ini tau karioteka dan nukleolus mulai lenyap.


    b. Metafase I


    Pada metafase I, kromatid hasil duplikasi kromosom (berupa titrad) berjejer berhadap-hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti.

    Setiap pasangan kromatid sentromernya tetap menyatu dan melekat pada benang-benang gelondongan.

    c. Anafase I


    Pada anafase I, kromosom homolog yang terdiri atas 2 pasang kromatid (tetrad) saling berpisah dan selanjutnya masing-masing kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan.

    Sementara itu, gelondong dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub.

    d. Telofase I


    Pada telofase I, benang-benang kromatid sampai pada kutubnya masing-masing.

    selanjutnya , tiap benang kromatid ini memanjang dan menjadi lebih halus, sehingga terbentuk benang-benang kromatin kembali.

    Selanjutnya, benang-benang gelendong menghilang, karioteka dan nukleolus terbentuk menjadi kembali dan di bidang pembelahan atau di bidang ekuator terbentuk selaput plasma pemisah.

    Akhirnya terbentuklah dua sel baru yang masing-masing mempunyai kromosom haploid.

    1. Meiosis Tahap II


    Seperti halnya meiosis I, dalam meiosis II juga berlaku tahap-tahap yang sama.

    Sebagai pembeda tahap-tahap itu, kita namakan profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

    Di atas telah disebutkan, bahwa dalam peristiwa meiosis tidak terdapat interfase.

    Jadi, setelah telofase I langsung dilanjutkan dengan profase II dan begitu seterusnya sampai berakhir di telofase II.

    a. Profase II


    Dalam profase II, terjadi peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

    • Benang-benang kromatin yang terbentuk kembali pada akhir meiosis I akan memendek dan menebal membentuk kromosom. Selanjutnya sentriol membelah menjadi dua, dan masing-masing bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
    • Selaput ini atau karioteka dan nukleolus menghilang;
    • Dari sentriol terbentuk benang-benang spindel, sehingga menghasilkan gelondong pembelahan.


    b. Metafase II


    Pada metafase II, terjadi peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

    • Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid bergerak berjajar dan beraturan di bidang pembelahan.
    • Setiap benang spindel dari gelondong pembelahan memegang kromosom pada sentromernya.


    c. Anafase II


    Pada anafase II, terjadi peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

    • Seluruh isi sel beserta benang-benang spindel dari gelondong bertambah panjang. Bersamaan dengan itu sentromernya membelah menjadi dua.
    • Selanjutnya kromatid yang berpasangan saling berpisah, dan masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan.


    d. Telofase II


    Pada telofase II, benang-benang kromatin yang telah sampai di kutub-kutub menjadi benang-benang kromatin.

    Setelah itu, karioteka dan nukleolus terbentuk kembali.

    Dan pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang membagi sitoplasma menjadi dua bagian.

    Akhirnya, terbentuknya 4 sel baru yang masing-masing memiliki kromosom setengah dari jumlah kromosom yang dimiliki sel induknya.

    Rangkuman


    pembelahan miosis tahap , ciri, dan tujuannya

    Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya.

    Tahap pembelahan meiosis:

    1. Meiosis 1, terdiri dari:

    • Profase I
    • Metafase I
    • Anafase I
    • Telofase I

    2. Meiosis II,

    • Profase II
    • Metafase II
    • Anafase II
    • Telofase II


    Tahap Profase I, terdiri dari:

    1. Leptonema (leptoten): Benang-benang kromatin memendek dan menebal,serta mudah menyerap zat warna dan membentuk kromosom mengalami Kondensasi.
    2. Zigonema (Zigoten) : Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub yang berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan ( Sinapsis).
    3. Pakinema (Pakiten): Terjadi duplikasi kromosom.
    4. Diplonema (Diploten): Kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan berbentuk X yang disebut Kiasma dan merupakan tempat terjadinya 'Crossing Over'.
    5. Diakenesis: Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang berlawanan, membran inti dan nukleus menghilang.



    Ciri-Ciri Pembelahan Meiosis

    Berikut ini adalah ciri-ciri pembelahan meiosis, yaitu:

    1. Terjadi di sel kelamin
    2. Jumlah sel anaknya 4
    3. Jumlah kromosen 1/2 induknya
    4. Pembelahan terjadi 2 kali

    Tujuan Meiosis


    Tujuan pembelahan meiosis adalah: Untuk mengurangi jumlah kromosom, agar generasi berikutnya mempunyai sel dengan jumlah kromosom tetap.

    Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis.

    Untuk memahami lebih jauh tentang mitosis, silakan lihat tentang tahapan pembelahan mitosis.



    Ref:
    https://id.wikipedia.org/wiki/Meiosis
    Next Post Previous Post