5 Unsur-unsur Kalimat dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh.

Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur, antara lain:
  • Subjek 
  • predikat 
  • objek 
  • pelengkap dan 
  • keterangan 

Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memiliki unsur subjek dan predikat.

1. Subjek

Secara sederhana subjek dapat diartikan sebagai jawaban atas pertanyaan apa atau siapa kepada predikat.

 subjek dalam kalimat bahasa Indonesia biasanya adalah seseorang yang melakukan suatu kegiatan tertentu.

Dalam kalimat, subjek bisa berupa nama seseorang.

Contoh subjek dalam kalimat.
  • Ali memelihara binatang langka
Siapa memelihara? Jawa: Ali. Maka Ali adalah subjek, sedangkan memelihara adalah predikat.

  • Meja itu dibeli oleh ayah.
Apa dibeli? Jawab : meja. Maka meja adalah subjek, sedangkan dibeli adalah predikat.

Contoh subjek dalam kalimat;
  1. Aku sedang menulis surat. 
  2. Adi bekerja di PT Pertamina.
  3. Mereka menyayangi adiknya.
  4. Bu Ranti pergi ke pasar.
  5. Pak Haji suka bersedekah.
  6. Dia mempunyai sawah yang luas. 
  7. Kakak memperbaiki sepeda.
  8. Aku membaca Alquran setiap pagi.
  9. Tini belajar matematika.
  10. Sumardi pandai menari.
  11.  Kami menonton festival itu.
  12. Aku mendengarkan ceritanya.
  13. Penari itu mengenakan pakaian yang indah.
  14.  Aku meminta maaf kepadanya.
  15.  Para tentara berbaris dengan rapi. 

2. Predikat

Predikat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh subjek, misalnya menulis, membaca, memasak.

Predikat merupakan unsur kalimat yang menimbulkan pertanyaan apa atau siapa.

Dalam hal ini Jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.

Predikat terkadang memiliki aturan atau ciri tertentu. Berikut ini merupakan beberapa hal yang menjadi aturan atau ciri predikat.

a. Kata adalah atau ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan predikat semacam itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.

b. Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek, seperti setelah, sudah, sedang, belum, dan akan.

Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nominal dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara atau subjek, seperti ingin, hendak, dan mau

Contoh predikat dalam kalimat.
  1. Mas Anto membeli piring.
  2. Adik mencuci pakaian.
  3. Ibu menyetrika di ruang tengah.
  4. Suryo menelepon ibunya. 
  5. Kami menyayangi dia.
  6. Ayah mempelajari ilmu itu saat kuliah.
  7. Mereka mendatangi rumah itu.
  8. Ibu guru menjelaskan materi tentang lingkungan.
  9. Anak-anak berbaris di lapangan.
  10. Aku menyapu halaman.
  11. Dia mengerjakan salat tepat waktu.
  12. Anak itu berbakti kepada kedua orangtuanya.
  13. Rani membaca buku.
  14. Tari memberi Rani sebuah hadiah.
  15.  Mereka memasuki rumah.

3. Objek

Objek adalah sesuatu yang digunakan oleh suatu subjek. Predikat yang berupa verba intransitif, kebanyakan berawalan ber- atau ter - )  tidak memerlukan objek.

Adapun verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me -. 

Ciri-ciri objek:

Ciri-ciri objek adalah sebagai berikut.

  • langsung di belakang predikat:  hanya memiliki tempat di belakang predikat ada, tidak pernah mendahului predikat.
  • dapat menjadi subjek kalimat pasif:  objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan adanya perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
  • didahului kata bahwa,  anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

Contoh Objek

  1. Andi makan pisang.
  2. Edi bermain layang-layang.
  3. Rani membeli celana.
  4. Ibu membuat kue.
  5. Ibu membawa oleh-oleh.
  6. Anak-anak membersihkan sekolah.
  7. Pemburu menembak rusa.
  8. Anto memandang gunung.
  9. Mereka membaca pengumuman.
  10. Kami menonton sepak bola.
  11. Pak Haji mengenakan sorban.
  12. Adik minum susu.
  13. Kami mensyukuri nikmat dari Allah. 
  14. Pak Bejo membersihkan kandang.
  15. Polisi menangkap begal

4. Pelengkap

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objek lah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.

Ciri-ciri pelengkap

Ciri-ciri pelengkap adalah sebagai berikut.
  1. Di belakang predikat, Ciri ini sama dengan objek, perbedaannya objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. 
Misalnya:
  •  Dia mengirimi saya buku baru.
  •  Mereka memberikan ayahnya sepeda baru.

Unsur kalimat buku baru dan sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.

Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
Contoh
  •  pemuda itu bersenjatakan parang
  •  Budi membaca buku
Kata parang adalah pelengkap. Bersenjatakan Apa? jawabnya Parang, maka barang sebagai pelengkap.

Membaca apa? jawab buku tanda panah buku sebagai objek tanah dapat menempati subjek.

Contoh pelengkap dalam kalimat.

  1. Ayah berjualan baju impor.
  2. Badannya bercucuran keringat.
  3. Adik membeli baju baru.
  4. Ayah membelikanku sepatu baru.
  5. Dia menawarkan baju satu setel.
  6. Dia membuat mainan yang dirakit nya sendiri.
  7. Kami berjualan kain yang terbuat dari sutra.
  8. Rani sedang belajar membuat kue bolu Palembang.
  9. Kami ikut memanen buah rambutan.
  10. Dinding itu berwarna biru.
  11. Botol tersebut berisi air.


5. Keterangan

Keterangan di sini dapat berupa keterangan tempat dan waktu, ataupun alat bantu.

Ciri keterangan adalah dapat  dipindah-pindahkan posisinya. Perhatikan contoh berikut.

  • Sinta (O) sudah membuat (P) tiga kue (O) dengan bahan itu (K).
  • Dengan bahan itu Sinta sudah membuat tiga kue. 
  • Sinta dengan bahan itu sudah membuat tiga kue. 
Dari jabatan SPOK menjadi KSPOdan SKPO. Jika tidak dapat dipindah maka bukan keterangan.

Contoh keterangan dalam kalimat.

  1. Dia mengerjakannya di rumah.
  2. Buku itu tertinggal di sekolah.
  3. Pagi tadi Ibu pergi ke pasar.
  4. Mereka akan datang sore ini.
  5. Kecelakaan itu terjadi ketika hujan.
  6. Pencuri itu mencongkel jendela menggunakan obeng.
  7. Ibu mengupas mangga menggunakan pisau.
  8. Sawah itu diolah menggunakan traktor.
  9. Sinisuka Ginting menghadapi Momota dengan santai
  10. Mereka mengerjakan tugas dengan bersemangat.
  11. Kami berjalan tergesa-gesa agar tidak terlambat.
  12. Pekerjaan itu dikerjakan bersama-sama supaya cepat selesai.
  13. Tantri datang bersama orang tua.
  14. Mereka berkunjung bersama keluarga.
  15. Dia mau ikut asalkan kamu juga ikut.
  16. Dia tidak menyerah walaupun badannya sakit.
  17. Walaupun terlambat, dia tetap berangkat.

Itulah unsur-unsur kalimat yang perlu diketahui dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat. 

Lainnya:
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url