75 Pantun Sindiran Yang Lucu, 2 Baris, Teman, Cinta, Tetangga


Pantun sindiran adalah pantun yang isinya bertujuan untuk menyindir, yaitu dengan menggunakan bahasa tidak langsung.

Pantun sindiran digunakan untuk menyampaikan pesan secara tidak langsung.

Pada pantun zaman dahulu, pantun sindiran digunakan biasanya seperti menyatakan cinta kepada seseorang.

Namun pada akhir-akhir ini, sindiran justru  digunakan untuk hal-hal yang negatif. 

Padahal awalnya sindiran digunakan untuk hal-hal yang positif. Seperti untuk menyatakan cinta, kasih sayang, atau mengungkapkan perasaan perasaan lainnya.

Berikut ini beberapa contoh pantun sindiran.

1. Bunga merah di atas batu,
Lebih wangi dari melati. 
Lama sudah aku menunggu,
Kapankah engkau seorang diri?

2. Memang wangi bunga melati,
Mekar Di Bawah Langit Biru.
Di sini juga sedang menanti,
Di sana janda sedang menunggu. 

3. Bunga mekar berseri seri,
Kapan melaju kini menepi. 
Di sini aku seorang diri,
Biasanya selalu bersedih sepi.

4. Pohon pinang dari Malaka,
Oleh raja pohon diminta.
Alangkah senang kalau bersama,
Menikmati hidup di bawah cinta.

5. Pohon enau berjajar lima,
Tuimbuh dekat pohon melati. 
Kuharap engkau menerima,
Persembahan dari dalam hati.



Pantun Sindiran 2 Baris

contoh pantun sindiran lucu


Pantun 2 baris disebut juga pantun karmina. Kadangkala di sebut sebagai pantun singkat.

Pantun 2 baris hanya terdiri dari 2 baris dalam baitnya. Bait pertama adalah sampiran, dan bait kedua adalah isi.

Berikut ini beberapa pantun sindiran singkat terdiri dari 2 baris aja.

6. Kura-kura dalam perahu,
Pura-pura tidak tahu.

7. Kura-kura dalam perahu,
Pura-pura tidak mau.

8. Air cuka air cinta,
Kamu suka akunya cinta.

9. Tepung kanji Tepung tapioka,
Siapa berjanji, siapa berdusta.

10. Bunga taman, dari Barat.
Katanya teman tapi khianat.



Pantun Sindiran Cinta


Pantun Cinta Memang lah disukai. Pantun ini termasuk pantun anak muda. 

Selalu bercerita tentang perasaan cinta, kasih sayang, benci, rindu, harapan, cemburu, dan rasa yang berhubungan dengan cinta lainnya.

Inilah pantun sindiran cinta. 

11. Dari mana datangnya lintah,
Dari sawah turun ke kali. 
Dari mana datangnya cinta,
Dari mata turun ke hati.

12. Kenapa membawa onta,
Kalau Jalan Pasir berduri. 
Kenapa bilang cinta,
Kalau kecewa yang diberi.

13. Walau Indah terikat pita,
Tanpa hadiah Tiada Guna.
Walau beribu kata cinta,
Tanpa perhatian Tiada Guna.

14. Katanya tajam pisau parang,
Kenapa tak mempan pada kain.
Katanya cinta untukku seorang,
Kenapa romantis pada yang lain?

15. Rona senja di waktu petang,
Melihat kolam berisi ikan.
Kuharap cinta yang datang,
Rupanya dusta yang kau berikan.

-oOo- 

16. Tapioka tepung kanji,
Dimakan oleh pendekar sakti.
Kamu hanya memberi janji,
Tapi tak pernah memberi bukti.

17. Kalau memang naik kereta,
Pasti hendak  pergi ke kota. 
Kalau memang kau cinta,
Pinanglah aku dengan segera.

18. Baju itu tak perlu batik,
Baju dipakai supaya nyaman.
Cinta itu tak perlu cantik,
Yang perlu kesetiaan.

19. Burung gelatik di siang hari,
Bersiul-siul selalu bernyanyi. 
Lebih baik hidup sendiri,
Daripada selalu disakiti.

20. Baju batik dari Jogja,
Bagai lukisan yang ternama. 
Lebih baik hidup bahagia,
Daripada hidup merana.


Pantun Sindiran Teman


Ada lo teman yang hanya menginginkan keuntungan. Kalau dia perlu dia datang. Kalau kita perlu, dia tak mau bergantian.

Ada juga teman yang berkhianat. Dia mengambil Kebahagiaan dari hidup kita.

Ada juga yang pura-pura baik didepan mata. Tetapi di belakang ternyata dia musuh yang sesungguhnya.

Inilah pantun untuk teman yang berupa sindiran.

21. Aku punya sebidang taman,
Untuk bersantai di waktu petang. 
Aku punya seorang teman,
Kalau datang meminta hutang.

22. Apalah arti sebuah taman,
Hanya indah di waktu pagi. 
Apalah artinya seorang teman,
Ditagih hutang, malah pergi. 

23. Enak sekali kue ketan,
Ketan dari ladang Selatan. 
Kenapa dia mengaku teman,
Tapi melakukan penghianatan.

24. Ikan bandeng banyak berduri,
Ambil satu  dibawa pergi.
Beribu maaf telah kuberi,
Beribu salah dia ulangi. 

25. Sungguh indah dan tari Arab,
Orang yang pandai serta bijak. 
Walau jadi teman akrab,
Jangan ke neraka diriku kau ajak.

-oOo-

26. Jengkol itu tajam baunya,
Bau bagai api dupa. 
Mendekat kalau ada maunya,
Sudah ditolong dia lupa.

27. Alangkah indah tarian saman,
Yang menari sekarang  jarang.
Katanya seorang teman,
Kenapa menusuk dari belakang?

28. Sungguh mahal Intan Baiduri,
Hiasan Indah Sang permaisuri.
Teman sejati susah dicari,
Teman palsu banyak di sini. 

29. Jangan simpan di dalam hati,
Peti kaca dipecahkan.
Jangan simpan di dalam hati,
Segala salah dimaafkan.

30. Insan suka dengan dunia,
Kepada akhirat dia lupa. 
Bersahabat selamanya,
Bertema hingga ke surga. 


Pantun Sindiran Tetangga


Tidak semua tetangga itu baik. Ada saja yang tidak suka. Nyebelin banget. 

Nah ini dia ada kumpulan pantun untuk menyindir Tetangga. Tetangga yang sering ngutang, tapi nggak mau bayar. 

Tetangga yang pernah ditolong tapi malah menjelek-jelekkan.

31. Bambu hijau dibuat tangga,
Tengahnya berlubang dan berongga. 
Tetangga Oh Tetangga,
Alangkah nikmat bertetangga.

32. Ada bunga, bunga melati,
Mekar ditaman hanya sendiri. 
Ada tetangga yang baik hati,
Bibir manis suka menyakiti.

33. Si kancil  memakan kentang,
Lari melihat harimau kembar.
Waktu susah dikasih hutang,
Sampai kaya belum dibayar.

34. Siapa mengangkat batu,
Batu berat hanya terdorong.
Siapa tetangga yang baik itu?
Dulu ditolong sekarang menggonggong. 

35. Memang indah baju batik,
Yang indah itu tidaklah buruk.
Memang kamu yang paling baik,
Aku ini yang paling buruk.

-oOo-

36. Apa gunanya kayu dipahat,
Untuk dibuat bingkai jendela. 
Apa gunanya tetangga jahat?
Supaya kita mendulang pahala.

37. Ada anak membuat roti,
Roti tawar enak dibakar. 
Ada tetangga yang baik hati,
Membuat orang belajar sabar.

38. Belilah kain bercorak batik,
Untuk menonton tarian barong. 
Jadilah tetangga yang baik,
Suatu hari dia menolong.

39. Kayu tua telah lapuk,
Dibawa dari hutan rimba.
Bila punya tetangga buruk,
Mungkin karena dosa kita.

40. Segelas air di atas meja,
Gelas jatuh sampai pecah.
Marilah kita berdoa saja,
Semoga tetangga diberi hidayah.


Pantun Sindiran Lucu


41. Mari menanam pohon pepaya,
Bibitnya bagus dari Hulu. 
Katanya orang kaya,
Kenapa motornya mogok melulu?

42. Lagu lama lagu keroncong,
Kalau sekarang dangdutan.
Belum kaya sudah sombong,
Sudah kaya lupa daratan. 

43. Idul Fitri hari raya,
Banyak orang dari kota. 
Biar miskin asal bahagia,
Biar bahagia asal kaya. 

44. Lihat itu beras ketan,
Mari ambil satu gantang.
Lihat itu para sultan,
Ngaku kaya, banyak hutang. 

45. Memang manis buah pepaya,
Kalau yang pahit namanya qina. 
Mending kaya bahagia,
daripada miskin suka menghina. 

-oOo-

46. Anak lucu berpipi gembil,
Suka bermain dengan kerang. 
Tamunya datang pakai mobil,
Rupanya tamu penagih hutang. 

47. Si Kancil kura-kura,
Senang bermain, bermain labirin.
Kalau kaya jangan pura-pura,
Apalagi pura-pura miskin. 

48. Hiasan indah mutiara,
Pemberian dari sang raja. 
Hiduplah secara sederhana,
Walau kaya ga usah pamer harta. 

49. Pita bukan sembarang pita,
Pita merah dibuat tali. 
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta dua orang sejoli. 

50. Angin topan angin ribut,
Di tengah laut mereka bertemu. 
Suami orang jangan direbut,
Kalau direbut, ya untuk kamu!

contoh pantun sindiran lucu


Pantun Sindiran Orang Sombong


51. Terbang tinggi walang sangit,
Sawah petani alangkah suburnya.
Walau sombong setinggi langit,
Ke dalam tanah juga dikuburnya.

52. Buah mangga di dalam karung,
Mangga cengkir apa rasanya. 
Meski harta setinggi gunung,
Tak ada akhlak apa gunanya. 

53. Cahaya senja mulai redup,
Angin bertiup hingga subuh. 
Jangan sombong jalan hidup,
Suatu hari pasti jatuh.

54. Petani menanam bawang,
Memandang sawah penuh harapan. 
Orang sombong pasti terbuang,
Tak punya saudara tak punya teman.

55. Burung merpati burung dara,
Larinya cepat si burung unta.
Sombong karena harta dunia,
Kalau miskin terlunta-lunta.


Pantun Buat Mantan


Berikut ini yang merupakan pantun sindiran buat mantan.

56. Buah kuweni entah terbelah,
Kayu kering dipahatnya.
Aku ini selalu salah,
Kalau matamu yang melihatnya.

57. Baju ini baju batik,
Tidak dibuat sembarang kain.
Wajahku ini begitu cantik,
Cantik di mata lelaki lain. 

58.  Entah terbakar oleh api,
Atau angin satu amukan. 
Entah apa yang terjadi,
Berpisah darimu, aku gemukan. 

59. Jika ada suara kereta,
Siap-siap dengan segera. 
Jika ada cerita cinta,
Jangan lupa untuk dibawa.

60. Untuk apa bunga melati,
Kalau mekar di tepi kali. 
Untuk apa datang ke sini,
Aku tak terima kalau kembali.

-oOo-

61. Pagi hari makannya roti,
Diberi gula manis sekali. 
Cukup Sudah tersakiti,
Yang nonton yang kedua kali.

62. Paling kuat dari kawat,
Kawat besar ujung berduri.
Dibalik wanita yang  kuat,
Ada hati yang tersakiti.

63. Daripada pergi ke kota,
Pergi ke desa lebih seru. 
Daripada kembali bersama,
Lebih baik mencari yang baru.

64. Kebun luas kebun pepaya,
Terlihat segar di waktu pagi. 
Di sini sudah berbahagia,
Mohon jangan mengganggu lagi.

65.  Bunga mawar berwarna merah,
Biru biru tumbuhan paku. 
Cinta lama usai sudah,
Ketika engkau tinggalkan diriku.

-oOo-

66. Dahulu memang parang besi,
Telah dijual telah dibeli.
Dahulu kenapa engkau pergi,
Sekarang kenapa datang kembali.

67. Ada santan dibalik ikan,
Ikan emas di dalam peti. 
Ada mantan pengen balikan,
Sayang hati sudah tersakiti.

68. Hati siapa takkan gembira,
Kalau esok Idul Fitri. 
Hati siapa yang tak bahagia,
Kekasih lama ingin kembali.

69. Tupai memanjat pohon kelapa,
Kelapa disimpan di dalam peti.
Mungkin dia sudah lupa,
Dahulu sering menyakiti.

70. Malam hari begitu gelap,
Ranting tua jatuh patah. 
Mohon maaf beribu maaf,
Hatiku ini tertutup sudah. 



Pantun Sindiran Pedas


Berikut ini adalah pantun sindiran pedas. Jenis sindiran yang bisa menyakiti orang lain.

Sebaiknya segera seperti ini jangan digunakan. Karena yang terbaik adalah memaafkan bukan dendam.

Inilah beberapa pantun sindiran untuk musuh. 

71. Air sumur dalam timba,
Hendak dibawa ke dalam hutan.
Gaya seperti harimau rimba,
Rupanya hanya kucing penyakitan. 

72. Bunga melati memang harum,
Tumbuhnya jauh di perbukitan.
Mulut besar pandai mengaum,
Sekali disentak gemetaran. 

73. Padang pasir penuh singa,
Kumpulan rusa yang dicari.
Puasku menabur bunga,
Rupanya terinjak jadi duri. 

74. Langit di bukit berwarna merah,
Bagai api yang mulai padam. 
Salah sedikit langsung marah,
Bagaikan api dalam sekam. 

75. Hujan gerimis hari Selasa,
Di pagi hari ke kebun lada. 
Mulut manis rupanya berbisa,
Pandai berjanji, bukti tak ada. 

Ok, jangan lupa dengan pantun lainnya: pantun nasehat, pantun jenaka, dan pantun teka-teki



Next Post Previous Post
1 Comments
  • Anonim
    Anonim 28 April 2022 pukul 06.32

    ya carson

Add Comment
comment url