45 Contoh Majas Epifora dan Anafora Dalam Kalimat dan Puisi

Contoh Majas Epifora dan Anafora.  Epifora adalah majas repetisi yang berupa perulangan kata pada akhir baris atau kalimat berurutan.

Majas epifora merupakan kebalikan dari anafora dimana perulangan kata terjadi pada awal.

Epifora merupakan bagian dari majas pertautan. Atau disebut juga sebagai paralelisme.

Majas ini sering dipakai dalam kalimat maupun puisi.




    contoh majas epifora

    Berikut ini kita akan memberikan contoh majas epifora. Baik yang singkat maupun yang panjang.

    Baik dalam bentuk kalimat maupun puisi. Bahkan juga pada lirik lagu.

    Contoh Kalimat Majas Epifora Singkat


    Berikut ini contoh kalimat yang mengandung majas epifora.

    1. Aku datang kau diam. Aku bicara kau diam. Aku pergi kau pun diam.
    2. Aku bekerja karena kamu. Aku berkorban karena kamu. Aku meninggalkan kota aku karena kamu.
    3. Membuka usaha kuliner bangkrut. Membuka usaha jasa travel bangkrut. Membuka usaha jasa pendidikan juga bangkrut.
    4. Pagi minum kopi. Siang minum kopi. Malampun minum kopi.
    5. Orang bekerja mencari uang. Orang belanja dengan uang. Orang bertengkar karena uang.
    6. Yang kucintai hanya dirimu. Yang kusayangi juga dirimu. Yang kuharapkan pasti dirimu.
    7. Jangan dekati aku. Jangan sakiti aku. Jangan ganggu aku.
    8. Hari ini aku mencintaimu. Besok aku mencintaimu. Dan selamanya aku mencintaimu.
    9. Untukmu aku datang. Dengan cinta aku datang. Dengan harapan aku datang.
    10. Pagi hari kamu tidur. Siang hari juga tidur. Malam hari juga masih tidur.
    11. Yang menyapu saya. Yang mengepel saya. Yang dimarahi juga saya.
    12. Ketika banyak harta kita bersyukur. Ketika berkecukupan kita pun bersyukur. Ketika kita diuji juga bersyukur.
    13. Ketika tidur aku memimpikanmu dirimu. Ketika terbangun aku membayangkan dirimu. Ketika berpuisi aku teringat dirimu.
    14. Walaupun satu tahun aku akan tetap menunggu. Walaupun 100 tahun aku tetap menunggu. Bahkan walaupun 1000 tahun lamanya aku tetap akan menunggu.
    15. Bangun tidur kita berdoa. Sebelum bekerja kita berdoa. Bahkan sebelum tidur kita pun sebaiknya berdoa.
    16. Kakekku seorang muslim. Ayahku juga seorang muslim. Diriku pasti lah seorang muslim.
    17. Ketika kau menghina dirinya, dia diam. Ketika kau memfitnahnya, dia diam. Ketika kau mencarinya, dia tetap diam.
    18. Bangun tidur sudah megang hp. Sudah bangun megang HP. Mau tidur masih juga megang HP.
    19. Tinggalkanlah diriku. Lupakanlah diriku. Jangan pernah lagi datang kepada diriku.
    20. Yang membawaku ke sini adalah cinta. Aku bertahan denganmu cinta karena cinta. Dan yang kuharapkan darimu adalah cinta.
    21. Hari Senin engkau bekerja. Hari Selasa engkau bekerja. Hari Minggu juga engkau masih bekerja.
    22. Orang kaya akan mati. Orang miskin juga mati. Orang jahat juga pasti mati.
    23. Jika ingin sukses kau harus bekerja. Ingin menggapai mimpi muka kau juga harus bekerja. Dan jika ingin hidup nyaman kau juga tetap harus bekerja.
    24. Malam hari dia menulis puisi. Pagi hari dia membuat puisi. Yang hari dia membacakan puisi.
    25. Hari ini aku jatuh cinta. Besok pun aku mungkin jatuh cinta. Dan selamanya aku jatuh cinta. Kepadamu kekasihku.
    26. Aku datang terlambat kau marah. Aku datang terlalu cepat kau juga marah. Aku pergi darimu kau tetap marah.
    27. Kuberikan segalanya tanpa kau minta. Kukorbankan semuanya tanpa kau minta. Kumaafkan dirimu tanpa kau minta.
    28. Ketika kecil dia sudah kaya. Menjelang remaja semakin kaya. Dan ketika tua bertambah kaya.
    29. Bangun tidur dia belajar. Pulang sekolah dia belajar. Teman-temannya bermain dia tetap belajar.
    30. Kubelikan rumah untukmu. Aku belikan mobil untukmu. Kuberikan cintaku juga hanya untukmu.
    31. Dari kecil suka bola. Sudah besar main bola. Menjelang tua juga masih nonton bola.
    32. Walaupun terik matahari dia datang. Walaupun hujan mengguyur dia datang. Walaupun rasanya sakit dia akan datang.
    33. Yang menyakiti hatiku adalah kamu. Yang membuat aku gelisah adalah kamu. Dan yang tak mengerti diriku juga kamu.
    34. Gajinya sangat besar. Rumahnya juga besar. Hatinya juga begitu besar.
    35. Ketika sendiri aku dilanda rindu. Saat bersama teman aku merasakan rindu. Melihat fotomu bertambah rasa rindu.
    36. Ketika anak-anak aku ingin menjadi penulis. Ketika dewasa aku juga jadi penulis. Dan anak-anakku ternyata juga jadi penulis.
    37. Orang yang paling kucintai adalah dirinya. Yang membuatku terpesona juga adalah dirinya. Dan yang membuat aku percaya tentang cinta juga dirinya.
    38. Yang membuatkan rumah untuk ibu adalah dia. Yang menghajikan Ibu juga dia. Dan tentunya orang yang paling disayangi oleh ibu adalah dia.
    39. Anak-anakku merantau ke kota. Aku pun pernah merantau ke kota. Dan kakekku dulu juga pernah ke kota.
    40. Reni bekerja di luar negeri. Ia mencari uang di luar negeri. Dan mendapatkan jodoh juga di luar negeri.
    41. Jika ingin banyak rezeki banyaklah beristighfar. Ingin doamu dikabulkan dahului lah dengan istighfar. Dan bila ingin masuk surga, banyak-banyaklah istighfar.
    42. Hati akan menjadi lapang dengan banyak bersedekah. Orang lain akan mencintai kita karena sedekah. Rezeki bertambah banyak juga karena rajin sedekah.
    43. Terlalu banyak hutang bisa stress. Keinginan tidak tercapai bisa stress. Kekasih main gila juga membuat stress.
    44. Bertanya alamat lewat Google. Jualan baju lewat Google. Tapi kalau cari jodoh jangan bertanya sama Google.
    45. Andrea Hirata menulis novel. Tere Liye juga menulis novel. Dan akupun ingin menjadi di penulis novel.


    Contoh Majas Epifora Dalam Puisi


    contoh majas epifora

    Lain dalam kalimat epifora biasa dipakai dalam puisi.

    Penggunaan epifora dalam puisi lebih umum daripada digunakan dalam kalimat sehari-hari.

    Jangan lupa untuk memahami:
    Majas asosiasi
    Majas litotes
    Majas Ironi
    Majas simile

    Berikut ini contoh majas epifora dalam puisi.

    Kepada-Mu

    Aku berdoa kepadaMu
    Aku berharap hanya kepadaMu
    Aku berlindung juga kepadaMu
    Hidup matiku hanya untukMu.

    Tidak keluar dari Takdir-Mu
    Apa yang ada di alam semesta

    KepadaMu aku berharap
    Untuk dunia dan akhirat.


    Kamu

    Di dinding kamarku
    Aku melihat kamu.

    Di meja belajarku
    Aku melihat kamu.

    Rinduku, untukmu
    Cintaku, untukmu.
    Kasih sayangku, selalu untukmu.



    Contoh Majas Anafora


    Majas anafora adalah majas yang melakukan pengulangan kata di awal kalimat.

    Majas ini juga termasuk kedalam majas pertautan atau paralelisme.

    Berikut ini contoh kalimat yang mengandung majas anafora.
    1. Apapun yang kau katakan, apapun yang kau inginkan, Apapun yang kau perbuat aku akan tetap mendukungmu.
    2. Meskipun susah, meskipun lelah, meskipun kalah, tapi aku tak mau menyerah.
    3. Tahukah engkau rindu ini menggebu-gebu? Tahukah engkau bahwa dirimu yang selalu kurindu? Tahukah engkau bahwa esok aku akan melamarmu.
    4. Dahulu kita pernah bertemu. Dahulu kita pernah saling berjanji. Dahulu kita tak pernah tahu bahwa hari ini kita berpisah.
    5. Jangankan uang sejuta. Jangankan uang seratus juta. Kalau dia meminta istana pun akan kuberikan kepadanya.


    Contoh Majas Anafora Dalam Puisi


    Berikut ini beberapa bait puisi yang mengandung majas anafora.

    Rindu

    Rindu, adalah bunga yang mekar di musim semi.

    Rindu, adalah sungai yang bergemericik di sisi bukit.

    Rindu, adalah angin yang bersemilir di padang rumput.

    Rindu, adalah puisi yang tak pernah bosan untuk dibaca.

    Rindu, adalah dirimu yang membayang di benakku.



    Dari pemaparan diatas terlihat ada perbedaan antara majas epifora dan anafora. Perbedaannya terletak pada penempatan kalimat atau kata yang diulang-ulang.

    Majas epifora menempatkan kata yang diulang pada akhir kalimat. Sedangkan majas anafora menempatkan kata yang diulang-ulang di awal kalimat.


    Next Post Previous Post
    No Comment
    Add Comment
    comment url