Jenis-Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia beserta Contohnya

Ada banyak hal menarik yagn dapat dipelajari dalam bahasa Indonesia, salah satunya tentang kalimat. Berikut ini pembahasan tentang jenis-jenis kalimat. 

1. Kalimat Tunggal

Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari unsur inti (S,P) atau satu klausa saja. Kalimat tunggal tidak menggunakan konjungsi atau kata penghubung dalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat tunggal.
  • Ayah seorang guru SD.
  • Guru fisika di sekolahku akan melawat Australia.
  • Kakak sakit.

Contoh di atas masing-masing hanya mengandung satu Klausa saja. Pada contoh kedua, pola kalimat tersebut diperluas, namun tidak sampai membentuk pola kalimat baru.

2. Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:

1. Sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru pada, di samping pola yang sudah ada.
          
Misalnya:
  • Faiz membaca puisi. (kalimat tunggal)
  • Anak yang menyapu di perpustakaan itu suka membaca puisi. ( Subjek pada kalimat pertama diperluas)
2. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat. 

Misalnya: 
  • Vivin menulis surat ( kalimat tunggal I)
  • Bapak membaca koran (kalimat tunggal II)
  • Vivin menulis surat dan Bapak membaca koran. (kalimat majemuk)
Berdasarkan sifat hubungannya kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, dalam kalimat majemuk campuran.

a. Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara adalah Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S,P)  dan Keduanya saling bergantung atau sama derajatnya, biasanya terdapat kata hubung misalnya: dan, atau, tetapi, bahan, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat majemuk setara.
  • Ayah membaca buku, Ibu memasak di dapur.
  •  Alisa tidak saja melihat, Bahkan ia yang pertama kali menolong korban itu.
  •  Alisa tidak senang bernyanyi, tetapi ia senang musik.

kalimat majemuk setara terdiri atas:
  1. Kalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata hubung: dan, serta, lagipula, dan sebagainya. Misalnya: : Siska anak yang baik lagi pula sangat pandai.
  2. Kalimat majemuk setara memilih. Biasanya memakai kata hubung: atau, baik, maupun. Misalnya; Bapak minum teh atau Bapak makan nasi?
  3. Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata hubung: tetapi, melainkan. Misalnya: Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat kenalan.

B. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti yaitu rangkaian S, P,  dan salah satu unsurnya menjadi bagian dari unsur yang lain.

Contoh:
  • (Karena) Ibu sakit, Ayah memasak. 
  • Lina datang (ketika) saya sedang mandi. 
  • (Walaupun) ayahnya melarang, dia tetap berangkat. 
Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan, kalimat majemuk terdiri dari:

1. kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti subjek. 

Misalnya:
  • Diakuinya hal itu.
  • Diakui bahwa ia yang memukul anak itu.

2. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat.

Misalnya:
  • Katanya begitu
  • Katanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan beras itu.

3. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek.

Misalnya:
  • Mereka sudah mengetahui hal itu.
  • Mereka sudah mengetahui bahwa saya yang mengambilnya.

4. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan.

Misalnya: 
  • Ayah pulang malam hari.
  • Ayah pulang ketika kami makan malam.

C. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil Gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.

Misalnya:
  • Ketika ia duduk minum-minum, datang seorang pemuda berpakaian bagus, dan menggunakan kendaraan roda empat.

Ketika ia duduk minum-minum
Pola atasan

Datang seorang pemuda berpakaian bagus
Pola bawahan I

Datang menggunakan kendaraan roda empat
Pola bawahan II

D. Kalimat Aktif dan Pasif

Ilmu bahasa Indonesia juga mengenal tentang kalimat aktif dan pasif. Apa yang dimaksud dengan kalimat aktif dan kalimat pasif? Berikut ini pengertian dari kalimat aktif dan kalimat pasif beserta contohnya.

1. Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah kalimat dimana subjeknya melakukan suatu perbuatan atau aktivitas. Jalan Bahasa Indonesia, kalimat aktif dicirikan dengan awalan me - dan ber-. 

Kalimat Aku dibagi menjadi dua macam, yaitu:
  1. Kalimat aktif transitif
  2. Kalimat aktif intransitif.

a. Kalimat  Aktif Transitif

Kalimat aktif transitif adalah Kalimat yang memiliki objek penderita.

Contoh:
  • Ibu membeli daging
  • Yanto merayu gadis desa
  • Leni bertemu Mas Joko.

b.  Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif adalah Kalimat yang tidak memiliki objek penderita.

Contoh:
  • Santi menarik
  • Supri bertengkar
  • Sejak dahulu kala, Miska merenung di dalam tempat persembunyiannya di Surabaya.

2. Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah Kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan atau aktivitas.  Kalimat pasif biasanya diawali oleh Awalan ter- atau di- . 

Contoh
  • Pak camat dimintai pertanggungjawaban oleh Pak Bupati.
  • Tini dipukul Tono.

D. Kalimat Perintah

Perintah adalah menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Perintah meliputi suruhan yang keras hingga ke permintaan yang sangat halus. 

Begitu pula suatu perintah dapat ditafsirkan sebagai pernyataan mengizinkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu, atau menyatakan syarat untuk terjadinya sesuatu, malahan sampai kepada tafsiran makna ejekan atau sindiran.

Suatu perintah dapat pula berbalik dari menyuruh berbuat sesuatu menjadi mencegah atau melarang berbuat sesuatu.

Makna mana yang didukung oleh kalimat perintah tersebut, tergantung pula dari situasi yang dimasukinya.

Ciri-ciri kalimat perintah.

  • Intonasi keras, terutama perintah biasa dan larangan.
  • Kata kerja yang mendukung isi perintah itu biasanya merupakan kata dasar.
  • Mempergunakan partikel pengeras -lah. 

Jenis-Jenis Kalimat Perintah

Kalimat perintah dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
  1. Perintah biasa
  2. Permintaan
  3.  Izin
  4. Ajakan 
  5. syarat 
  6. cemoohan atau sindiran
  7. Larangan

Contoh Kalimat Perintah

  1. Usirlah orang itu! (perintah biasa)
  2. Pergi dari sini! (perintah biasa)
  3. Tolong sampaikan kepada teman mu kenapa membawa Iya boleh datang besok! (permintaan)
  4. Coba ambilkan sepatu itu! (permintaan)
  5. Ambilah makanan Jam berapa kau suka! (izin)
  6. Makanlah jika anda mau! (izin)
  7. Marilah kita tidur sebentar! (ajakan)
  8. Baiknya kita menyusun dia ke sana! (ajakan)
  9.  Tanyakanlah kepadanya karena kamu tentu ia akan menerangkannya kepadamu! (syarat)
  10. Buatlah itu sendiri, kalau kau bisa! (cemoohan)
  11. Pukulah dia kalau kau berani! (cemoohan)
  12. Lari Lah terus kalau kau mampu! (sindiran)
  13. Jangan berhenti disini! (larangan)
  14. Jangan bergerak! (larangan)
  15. Jangan membuang sampah di sini! (larangan)

E. Kalimat Transitif dan Intransitif

Apa kalian tahu pengertian kalimat transitif? Kalimat transitif adalah Kalimat yang mempunyai subjek. Struktur kalimatnya, seperti: SPO, SPOK, KSPO.

Contoh:
  • Ibu memasak ikan (SPO)
  • Saya menyapu halaman di pagi hari (SPOK)
  • Di sekolah Saya belajar matematika (KSPO)

Adapun kebalikan dari kalimat transitif adalah Kalimat intransitif. Kalimat intransitif adalah Kalimat yang tidak mempunyai objek. Struktur kalimat transitif, seperti : SP, KSP, dan SPK. 

Contoh:
  • Adik menangis (SP)
  • Di lapangan saya bermain (KSP)
  • Ani pergi di siang hari (SPK)

F. Kalimat Tanya

 Kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung suatu permintaan agar kita diberikan sesuatu karena kita tidak mengetahui sesuatu hal. 

Bila kita membandingkan kalimat tanya dan kalimat berita, Maka terdapat beberapa ciri yang dengan tegas membedakannya dengan kalimat berita.

Ciri-ciri kalimat tanya.

  1. Pemakaian kata tanya: apa, siapa, di mana , bagaimana, mengapa, berapa, dan kapan. 
  2. Pemakaian kata bukan atau tidak.
  3. Pemakaian klitika - kah pada predikat kalimat yang diubah, 
  4. Susunannya SP, PS, dan
  5. Pemakaian intonasi naik pada suku kata akhir. 

Kalimat tanya ada yang memerlukan jawaban ada pula yang tidak. 

Jenis-jenis kalimat tanya.

Berikut ini merupakan macam-macam kalimat tanya. 
  1. Kalimat tanya klarifikasi dan konfirmasi
  2. Kalimat tanya retoris,
  3. Kalimat tanya tersamar
  4. Kalimat tanya biasa
  5. Penjelasan

Kalimat tanya klarifikasi disebut juga kalimat tanya penegasan. Sedangkan kalimat tanya konformasi disebut juga dengan penjernihan. 

Kalimat tanya klarifikasi ialah kalimat tanya yang disampaikann kepada orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang sebelumnya telah diketahui oleh penanya. 

Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan langsung. Kalimat tanya retoris biiasanya digunakan dalam pidato, khutbah, dan orasi. 

Sedangkan kalimat tanya tersamar maksudnya adalah kalimat tanya yang mengacu pada bermacam maksud. Dengan kalimat tanya, penanya bisa menympaikan berbagai tujuan seperti: memohon, meminta, menyindir, membiarkan, mengajak, menegaskan, menyetujui, menggugah, melarang, dan menyuruh. 

Contoh kalimat tanya

Di bawah ini contoh kalimat tanya.
  1. Apa yang membuatmu takut?
  2. Di mana peristiwa tersebut terjadi?
  3. Siapa yang kamu maksudkan?
  4. Kapan terjadinya penangkapan itu?
  5. Mengapa kau selalu tampak sedih?
  6. Bagaimana cara mengarang yang mudah?
  7. Apakah sebaiknya aku datang ke acara itu?
  8. Bukankah semua kita tahu, bahwa kita akan mati?
  9. Apakah kau menuduhku?
  10. Tidakkah kau merasa kasihan dengan keadaannya?

Demikian beberapa penjelasan mengenai jenis-jenis kalimat dan contohnya. Semoga membuat kami semakin paham. 

Lainnya:




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url