100 Contoh Pantun Cinta, Jenaka, Teka-teki, Nasehat, Karmina, Tua, Anak-Anak, dan Persahabatan
Contoh pantun merupakan kumpulan berbagai pantun sebagai bahan pembelajaran.
Berikut ini sebagian dari daftar pantun yang mungkin kamu cari.
Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama yang terdiri dari sampiran dan isi. Pantun digunakan sebagai media untuk memberikan nasehat kepada orang lain maupun diri sendiri.
Terdiri dari 8 – 12 suku kata.
Bersajak ab ab
Terbagi menjadi dua bagian: sampiran dan isi.
Setengah bait pertama adalah sampiran
Setengah bait kedua adalah isi
Pantun tua terdiri dari:
Pantun nasehat dan pantun adat
Pantun muda terdiri dari:
Pantun percintaan dan pantun dagang
Pantun anak-anak terdiri dari:
Pantun jenaka dan pantun teka-teki
Daftar Isi
Contoh Pantun Cinta
Contoh Pantun Jenaka
Contoh Pantun Teka Teki
Contoh Pantun nasehat
Contoh Pantun Lucu
Contoh Pantun Karmina/Singkat
Contoh Pantun Talibun
Contoh Pantun anak-anak
Contoh pantun agama
Contoh pantun tua
Contoh pantun perkenalan
Contoh pantun kiasan
Contoh pantun dan maknanya
Contoh pantun anak sekolah
Contoh pantun muda-mudi
Contoh Pantun persahabatan
Contoh pantun singkat
Randu bukan sembarang randu,
Randu dari Kalijati.
Rindu bukan sembarang rindu,
Rindu pada kekasih hati.
Sangat keras kayu jati,
Tinggi seperti pohon pinang.
Lama sekali kunanti-nanti,
Lebaran depan datanglah meminang.
Kalau jatuh dari randu,
Pasti sakit seluruh badan.
Kalau jauh terasa rindu,
Sudah dekat menyebalkan.
Angin bertiup api berkobar,
Terbakar pula hutan belantara.
Kenapa hati berdebar-debar,
Kalau bertemu dengan si dia?
Lezat-lezat tahu petis,
Kalau pagi kue browies.
Pacar halal orangnya romantis,
Bikin hidup semakin manis.
Burung perkutut burung kutilang.
Kamu kentut ngga bilang-bilang.
Burung perkutut jalak bali.
Kamu kentut bau sekali.
Burung perkutut makan kecipir.
Itu kentut apa petir?
Kepompong jeruk bali.
Gigi ompong cantik sekali.
Good morning, selamat pagi.
Giginya kuning, belum mandi.
Kain batik di tengah jalan.
Kamu cantik boleh dong kenalan.
Sepeda kempes cepat dikompa,
Nanti jatuh terkena batu.
Ada suara tak ada rupa,
Tak terlihat seperti hantu.
Burung elang burung kutilang,
Lebih indah burung but-but.
Kalau barang ini hilang,
Yang punya diam, yang lain ribut.
Kalau terbang si kutilang,
Sembunyi pula burung hantu.
Kalau terang dia hilang,
Coba tebak apakah itu?
Anak kancil dalam sangkar,
Tak mau diam suka melompat.
Badannya suka melingkar-lingkar,
Kalau ke sekolah slalu terlambat.
Manis manis buah pepaya,
Dimakan anak manja.
Bersisik bukan buaya,
Bermahkota bukan raja.
Pergi ke kebun memetik tomat,
Bunga wangi namanya melati.
Kepada ayah mesti hormat,
Kepada ibu harus berbakti.
Menulis prasasti dari lontar,
Pohon jati tumbuh berjajar.
Jadilah anak yang pintar,
Rajin-rajin kalau belajar.
Gigi ompong gigi tanggal,
Kaki tersandung jadi luka.
Belajar mengaji jangan ditinggal,
Itulah bekal menuju surga.
Jalan ke Padang sangat rata,
Kalau ke bukit banyak kelokannya.
Kepada Allah kita meminta,
Jangan kepada yang selain-Nya.
Kancil lari sudah dikejar,
Lari ke hutan dari pasar.
Sewaktu kecil rajin belajar,
Hidup bahagia di waktu besar.
Malam hari banyak nyamuk,
Gelas jatuh lalu pecah.
Begini nasib orang gemuk,
Kalau lewat disangka gajah.
Ada harum kapur barus,
Jatuh satu ke dalam loyang.
Lebih susah jadi orang kurus,
Tertiup angin goyang-goyang.
Ada susahnya makan talam,
Habis lima tak bilang-bilang.
Ada susahnya berbadan hitam,
Kalau gelap disangka hilang.
Apa namanya binatang kecil,
Binatang kecil namanya semut.
Lihat itu orang hamil,
Kalau berjalan mendorong perut.
Tanjung Pinang Tanjung Lentik,
Kain baru ternyata sobek.
Hati senang ketemu si cantik.
Tapi sayang bau ketek.
Naik kerbau, panjang tanduknya.
Kalau tau, jangan bertanya.
Permata untuk raja.
Kalau cinta bilang saja.
Buah duku buah duren.
Dari dulu memang keren.
Tanah gambut banyak lumut.
biar gemuk tapi imut.
Hewan ketam makan lupis.
Biar hitam tapi manis.
Warna hijau memandang sawah,
Padi banyak dalam lumbung,
Lumbung petani ada gubuknya.
Rindu pada ibu ayah
Rindu untuk pulang kampung,
Tapi kampung ada di mana.
Duduk santai di atas bangku,
Sambil memandang bunga melati,
Duduk hingga hari petang.
Lama sudah kutunggu-tunggu,
Puas sudah kunanti-nanti,
Ternyata dia diambil orang.
Ke Mekah sudah ke Arab sudah,
Ceritanya beraneka rupa,
Itulah cerita hasil jelajah.
Bekerja sudah berdoa sudah,
Tawakal jangan dilupa,
Moga hidup menjadi berkah.
Dari mana rumput izkir,
Dari jauh antah berantah,
Hanya tau kota Penang.
Banyak pikir kurang dzikir,
Membuat hati semakin resah,
Jauh hati dari tenang.
Laut tempat si ikan karang,
Berenang-renang hingga muara.
Bagaimana hati tidak riang,
Aku lomba dapat juara.
Makan teri kuat tulang,
Berkelip si kunang-kunang.
Kalau melihat mamah pulang,
Hati resah jadi senang.
Jogjakarta kota batik,
Kebun rambutan banyak lebah.
Ayahku orangnya baik,
Suka memberi banyak hadiah.
Menanam bunga membuat taman,
Akan indah laksana bintang
Bermain layang-layang bersama teman,
Lupa waktu hampir petang.
Siapa tahu temannya jarjit,
Upin Ipin banyak persahabatan.
Kalau sudah berkumpul di masjid,
Semangat diri membaca Al Quran.
Jika pemuda sedang kasmaran,
Pikirannya berkabut bertemaram.
Jika hidup jauh dari Quran,
Hati gelisah tak pernah tentram.
Memang lezat buah durian,
Warnanya kuning tak berbelang.
Dunia ini hanyalah ujian,
Ke akhirat pula tempat berpulang.
Siapa suka kue mayang,
Saya suka kue lemang.
Siapa yang suka sembahyang,
Hidup nyaman hatinya tenang.
Gunung Uhud batu berbongkah,
Tak jauh dari kota Mekah.
Jadilah hamba ahli sedekah,
Agar harta tambah berkah.
Masa lalu nostalgia,
Bersama ayah memetik pala.
Betapa hati kan bahagia,
Jika mati membawa pahala.
Berikut ini sebagian dari daftar pantun yang mungkin kamu cari.
Pengertian Pantun
Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama yang terdiri dari sampiran dan isi. Pantun digunakan sebagai media untuk memberikan nasehat kepada orang lain maupun diri sendiri. Ciri-ciri pantun
Pantun memiliki ciri-ciri sebagai berikut:Terdiri dari 8 – 12 suku kata.
Bersajak ab ab
Terbagi menjadi dua bagian: sampiran dan isi.
Setengah bait pertama adalah sampiran
Setengah bait kedua adalah isi
Jenis-jenis Pantun
Pantun terdiri dari 3 macam.- Pantun tua
- Pantun muda
- Pantun anak-anak.
Pantun tua terdiri dari:
Pantun nasehat dan pantun adat
Pantun muda terdiri dari:
Pantun percintaan dan pantun dagang
Pantun anak-anak terdiri dari:
Pantun jenaka dan pantun teka-teki
Daftar Isi
Contoh Pantun Cinta
Contoh Pantun Jenaka
Contoh Pantun Teka Teki
Contoh Pantun nasehat
Contoh Pantun Lucu
Contoh Pantun Karmina/Singkat
Contoh Pantun Talibun
Contoh Pantun anak-anak
Contoh pantun agama
Contoh pantun tua
Contoh pantun perkenalan
Contoh pantun kiasan
Contoh pantun dan maknanya
Contoh pantun anak sekolah
Contoh pantun muda-mudi
Contoh Pantun persahabatan
Contoh pantun singkat
1. Contoh pantun cinta romantis, gombal, dan mesra
Randu bukan sembarang randu,
Randu dari Kalijati.
Rindu bukan sembarang rindu,
Rindu pada kekasih hati.
Sangat keras kayu jati,
Tinggi seperti pohon pinang.
Lama sekali kunanti-nanti,
Lebaran depan datanglah meminang.
Kalau jatuh dari randu,
Pasti sakit seluruh badan.
Kalau jauh terasa rindu,
Sudah dekat menyebalkan.
Angin bertiup api berkobar,
Terbakar pula hutan belantara.
Kenapa hati berdebar-debar,
Kalau bertemu dengan si dia?
Lezat-lezat tahu petis,
Kalau pagi kue browies.
Pacar halal orangnya romantis,
Bikin hidup semakin manis.
2. Contoh pantun jenaka aka pantun hiburan bikin ketawa.
Burung perkutut burung kutilang.
Kamu kentut ngga bilang-bilang.
Burung perkutut jalak bali.
Kamu kentut bau sekali.
Burung perkutut makan kecipir.
Itu kentut apa petir?
Kepompong jeruk bali.
Gigi ompong cantik sekali.
Good morning, selamat pagi.
Giginya kuning, belum mandi.
Kain batik di tengah jalan.
Kamu cantik boleh dong kenalan.
3. Contoh pantun teka teki yang sulit jawabannya.
Anak sekolah di Sumatra Selatan |
Sepeda kempes cepat dikompa,
Nanti jatuh terkena batu.
Ada suara tak ada rupa,
Tak terlihat seperti hantu.
Burung elang burung kutilang,
Lebih indah burung but-but.
Kalau barang ini hilang,
Yang punya diam, yang lain ribut.
Kalau terbang si kutilang,
Sembunyi pula burung hantu.
Kalau terang dia hilang,
Coba tebak apakah itu?
Anak kancil dalam sangkar,
Tak mau diam suka melompat.
Badannya suka melingkar-lingkar,
Kalau ke sekolah slalu terlambat.
Manis manis buah pepaya,
Dimakan anak manja.
Bersisik bukan buaya,
Bermahkota bukan raja.
4. Contoh pantun nasehat lengkap
Pergi ke kebun memetik tomat,
Bunga wangi namanya melati.
Kepada ayah mesti hormat,
Kepada ibu harus berbakti.
Menulis prasasti dari lontar,
Pohon jati tumbuh berjajar.
Jadilah anak yang pintar,
Rajin-rajin kalau belajar.
Gigi ompong gigi tanggal,
Kaki tersandung jadi luka.
Belajar mengaji jangan ditinggal,
Itulah bekal menuju surga.
Jalan ke Padang sangat rata,
Kalau ke bukit banyak kelokannya.
Kepada Allah kita meminta,
Jangan kepada yang selain-Nya.
Kancil lari sudah dikejar,
Lari ke hutan dari pasar.
Sewaktu kecil rajin belajar,
Hidup bahagia di waktu besar.
5. Contoh pantun lucu biar kamu senyum-senyum
Malam hari banyak nyamuk,
Gelas jatuh lalu pecah.
Begini nasib orang gemuk,
Kalau lewat disangka gajah.
Ada harum kapur barus,
Jatuh satu ke dalam loyang.
Lebih susah jadi orang kurus,
Tertiup angin goyang-goyang.
Ada susahnya makan talam,
Habis lima tak bilang-bilang.
Ada susahnya berbadan hitam,
Kalau gelap disangka hilang.
Apa namanya binatang kecil,
Binatang kecil namanya semut.
Lihat itu orang hamil,
Kalau berjalan mendorong perut.
Tanjung Pinang Tanjung Lentik,
Kain baru ternyata sobek.
Hati senang ketemu si cantik.
Tapi sayang bau ketek.
6. Contoh pantun karmina atau pantun pendek disebut juga pantun singkat
Naik kerbau, panjang tanduknya.
Kalau tau, jangan bertanya.
Permata untuk raja.
Kalau cinta bilang saja.
Buah duku buah duren.
Dari dulu memang keren.
Tanah gambut banyak lumut.
biar gemuk tapi imut.
Hewan ketam makan lupis.
Biar hitam tapi manis.
7. Contoh pantun talibun alias pantun 6 baris
Sebuah buku tentang syair dan pantun |
Warna hijau memandang sawah,
Padi banyak dalam lumbung,
Lumbung petani ada gubuknya.
Rindu pada ibu ayah
Rindu untuk pulang kampung,
Tapi kampung ada di mana.
Duduk santai di atas bangku,
Sambil memandang bunga melati,
Duduk hingga hari petang.
Lama sudah kutunggu-tunggu,
Puas sudah kunanti-nanti,
Ternyata dia diambil orang.
Ke Mekah sudah ke Arab sudah,
Ceritanya beraneka rupa,
Itulah cerita hasil jelajah.
Bekerja sudah berdoa sudah,
Tawakal jangan dilupa,
Moga hidup menjadi berkah.
Dari mana rumput izkir,
Dari jauh antah berantah,
Hanya tau kota Penang.
Banyak pikir kurang dzikir,
Membuat hati semakin resah,
Jauh hati dari tenang.
8. Contoh pantun anak-anak riang gembira
Laut tempat si ikan karang,
Berenang-renang hingga muara.
Bagaimana hati tidak riang,
Aku lomba dapat juara.
Makan teri kuat tulang,
Berkelip si kunang-kunang.
Kalau melihat mamah pulang,
Hati resah jadi senang.
Jogjakarta kota batik,
Kebun rambutan banyak lebah.
Ayahku orangnya baik,
Suka memberi banyak hadiah.
Menanam bunga membuat taman,
Akan indah laksana bintang
Bermain layang-layang bersama teman,
Lupa waktu hampir petang.
Siapa tahu temannya jarjit,
Upin Ipin banyak persahabatan.
Kalau sudah berkumpul di masjid,
Semangat diri membaca Al Quran.
9. Contoh Pantun agama Islam penuh makna
Jika pemuda sedang kasmaran,
Pikirannya berkabut bertemaram.
Jika hidup jauh dari Quran,
Hati gelisah tak pernah tentram.
Memang lezat buah durian,
Warnanya kuning tak berbelang.
Dunia ini hanyalah ujian,
Ke akhirat pula tempat berpulang.
Siapa suka kue mayang,
Saya suka kue lemang.
Siapa yang suka sembahyang,
Hidup nyaman hatinya tenang.
Gunung Uhud batu berbongkah,
Tak jauh dari kota Mekah.
Jadilah hamba ahli sedekah,
Agar harta tambah berkah.
Masa lalu nostalgia,
Bersama ayah memetik pala.
Betapa hati kan bahagia,
Jika mati membawa pahala.
10. Contoh pantun tua
Pantun tua terbagi beberapa bagian. Yakni pantun nasehat, adat, dan jenaka. Berikut ini contoh dari pantun tua.
Papan kayu menancap paku,
Berbahaya segera dipindah.
Jalan hidup sungguh berliku,
Luruskan niat untuk ibadah.
Badai topan sedang melanda,
Banyak rumah karenanya.
Dunia ini sungguh menggoda,
Namun akhirat kekal selamanya.
Pergi ke pasar membeli pari,
Lebih enak memasak belut.
Nafsu syahwat merusak diri,
Agar selamat jangan diturut.
Duduk bersandar dekat sopir,
Bis kota belok kiri belok kanan.
Dunia ini surga bagi kafir,
Penjara bagi orang beriman.
Siang hari minum selasih,
Selasih banyak bijinya.
Jika hati penuh kasih,
Hidup ini kan penuh bahagia.
11. Contoh pantun perkenalan
Dari desa ke Kecamatan,
Paku lepas tolong tancapkan.
Kubuka dengan salam penghormatan,
Assalamu alaikum kuucapkan.
Kueni asam jika dirasa,
Kapas ringan terbang melayang.
Inilah satu peribahasa,
Tak kenal maka tak sayang,
Sungguh ramai di hari raya,
Banyak mudik ke pulau Jawa.
Maher itulah nama saya,
Pemberian dari orang tua.
Kancil lari dikejar buaya,
Kaki tersandung jadi celaka.
Kota Padang asal saya,
Rendang sudah pasti saya suka.
Kota Irian, cenderawasih,
Kaki sakit tertusuk duri.
Cukup sekian terimakasih,
Saya pamit undur diri.
12.Contoh pantun kiasan
Suku minang suka berpantun |
Daun tebu ujungnya lancip,
Minum airnya dalam gelas.
Hidup harus berprinsip,
Jangan seperti air di daun talas.
Air segar dalam kendi,
Tak kan keruh tak kan basi.
Lihatlah bagaimana adat padi,
makin merunduk jika berisi.
Berakit-rakit ke hulu,
Berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
Bersenang-senang kemudian.
Kurang makan badan kurus,
Ada peci disebut songkok.
Bayang-bayang tak akan lurus,
Dari pohon yang tumbuh bengkok.
Kota Padang banyak dirindu,
Masakannya harum bukan bau.
Ada udang di balik batu,
Banyak memberi kalau ada mau.
13. Contoh pantun dan makna penjelasannya.
Badan kotor hendak dibasuh,
Dari sawah menuai padi.
Biar orang bertanam musuh,
Biar kita bertanam budi.
Maknanya: Walaupun orang lain jahat kepada kita, namun balaslah dengan kebaikan. Bukan dibalas dengan kejahatan.
Sangat segar buah ceri,
Tumbuh dekat pohon meranti.
Habis harta bisa dicari,
Habis umur tak ada ganti.
Maknanya: jangan pernah menyia-nyiakan usia. Karena usia ataupun umur pasti berkurang dari waktu ke waktu. Dan tak bisa diganti.
Kayu lama sudahlah rapuh,
Walau digosok tak kan mengkilat.
Takut harimau hendaklah menjauh,
Takut kepada Allah hendaklah mendekat.
Maknanya: mendekatlah kepada Allah supaya tidak ditimpa adzab yang menakutkan.
Malam hari banyak merenung,
Punya wudhu sampai batal.
Walau ilmu setinggi gunung,
Apa gunanya tanpa amal.
Maknanya: Ilmu harus diamalkan sebagai buah dari ilmu.
14. Contoh pantun anak sekolah
gambar anak sekolah tahun 90-an |
Untuk apa daun talas,
Kalau hujan tetap basah.
Untuk apa jadi pemalas,
Kalau besar hidupnya susah.
Roda sepeda terus berputar,
Sampai-sampai menabrak pagar.
Lebih baik rajin belajar,
Otak cerdas jadi pintar.
Dari ujung hingga pangkal,
Roboh pohon di tegah taman.
Apa gunanya jadi anak nakal,
Kalau tidak punya teman.
Beli balon warna merah,
Sambil menonton tari saman.
Hati senang kalau sekolah,
Banyak bercanda bersama teman.
Sungguh segar air mancur,
Air laut akan pasang.
Jadi anak harus jujur,
Supaya banyak orang yang sayang.
15. Contoh pantun muda mudi
Untuk apa minum selasih,
Kalau tumpah ke baju kain.
Untuk apa bertanam kasih,
kalau hatimu milik orang lain.
Untuk apa main kitiran,
Tertiup angin terpatahkan.
Untuk apa kita pacaran,
Menikah itu lebih mengasyikan.
Mata bukan sembarang mata,
Mata batin firasat diri.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta sesuai tuntunan Illahi.
Kelapa muda daun kina,
Jadi obat air rebusan.
Masa muda penuh warna,
Jangan pernah disia-siakan.
Manis-manis buah manggis,
Lebih manis untuk kinang.
Manis-manis senyum gadis,
Lebih manis kalau dipinang.
16. Contoh pantun persahabatan yang membuatmu semakin setia
Burung dara berjajar lima,
Ada di pucuk pohon bidara.
Suka duka selalu bersama,
Itulah tanda teman setia.
Kebun hijau isinya tomat,
Jalan setapak ayo teruskan
Bersahabat itu adalah nikmat,
Jangan sampai diputuskan.
Lading tumpul mari diasah,
Padi ditumbuk jadikan tepung.
Kena hujan sama basah,
Terhanyut kita sama terapung.
Walau rumah di tepian,
Tak pernah takut angin topan.
Walau nanti berjauhan,
Putus persahabatan tentu jangan.
Batu asah si rama-rama,
Anak melayu memanjat kelapa.
Waktu susah bersama-sama,
Waktu bahagia jangan dilupa.
17. Contoh pantun singkat gampang dihafal
Sudah gaharu, cendana pula.
Sudah tahu, bertanya pula.
Sudah batik, kelimis juga.
Sudah cantik, manis juga.
Kamu minum, aku dahaga.
Kamu tersenyum, aku terpesona.
Satu titik dua koma.
Adik manis milik siapa?
Badik layang, subang jaya.
Adik sayang, abang cinta.