30 Contoh Kalimat Majas Innuendo dan Pengertian
Dalam percakapan sehari-hari kita sering mendengar orang menggunakan kata-kata sindiran.
Gaya bahasa sindiran sangatlah banyak. Dan salah satunya adalah majas innuendo.
Majas innuendo adalah majas yang mengecilkan fakta yang sesungguhnya.
Menurut Keraf (2007:144) berpendapat bahwa innuendo adalah semacam
sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Itulah beberapa contoh kalimat dengan majas innuendo. Selain innuendo banyak juga majas sindiran lainnya.
contoh majas personifikasi
contoh majas metafora
contoh majas hiperbola
contoh majas litotes
contoh majas simile
contoh majas asosiasi
contoh majas ironi
Berikut ini beberapa contoh kalimat yang termasuk majas sindiran.
Gaya bahasa sindiran sangatlah banyak. Dan salah satunya adalah majas innuendo.
Majas innuendo adalah majas yang mengecilkan fakta yang sesungguhnya.
Menurut Keraf (2007:144) berpendapat bahwa innuendo adalah semacam
sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh Majas Innuendo
- Marshanda mendapatkan perhatian khusus dari para gurunya. Wajar saja dia kan sering memberi hadiah kepada mereka.
- Pantas saja dia masuk dan diterima di perusahaan itu. Karena memang ada orang dalam.
- Jabatannya langsung melesat tinggi. Tidak aneh karena dia anak pejabat juga.
- Jangan heran kalau dia diterima dalam tes tersebut. Dia kan memang memakai uang sogokan.
- Kau seperti anak kecil saja. Ditolak sekali sudah menangis-nangis.
- Kenapa harus bangga dengan kekayaannya? Dia kaya kan karena warisan saja.
- Bangga sekali dia berjalan dengan suaminya. Padahal dia hanyalah seorang pelakor.
- Tidak heran kalau dia memiliki banyak harta. Semua itu karena dia pandai merayu dan menipu.
- Katanya lelaki sejati. Menghadapi masalah sekecil itu saja sudah uring-uringan.
- Dia mendapat juara lagi? Pantas saja dia kan anak dari ketua panitianya.
- Begitu aja kok takut? Dibekam itu tidak lebih sakit daripada digigit semut.
- Dia memang sangat sempurna penampilannya. Tapi lihatlah bagaimana yang menggunakan otaknya. Sangat jauh dari dirimu.
- Semua orang pasti memiliki masalah. Masalah kamu itu hanya salah satu masalah kecil dari jutaaan masalah di dunia ini.
- Dia memang paling pandai membuat puisi. Tetapi percayalah kamu lebih pandai dalam membahagiakan dirinya.
- Kita hanya belum beruntung saja. Dengan sedikit kerja keras kita pasti bisa menyelesaikannya.
- Dia hanya menginap satu malam saja. Bukan menginap seumur hidup di sana.
- Pada saja semua lelaki tertarik. Lihat saja pakaiannya yang sangat minim itu.
- Dia sedikit naik pangkat dengan menguap.
- Dia berhasil menarik hati sang Bos dengan sedikit kegenitannya.
- Heni mendapatkan perhatian di perusahaannya karena sedikit jurus cari muka.
- Dibandingkan dengan cita-cita kita, rintangan ini hanyalah sepele.
- Jangan terlalu diambil hati. Dia hanya orang yang ingin dikenal oleh orang lain.
- Usah bersedih. Lelaki seperti itu hanya singgah sebentar dan memang pergi lagi.
- Kau memiliki banyak sekali teman. Hanya dia yang tidak suka padamu.
- Dia hanya pandai berbicara. Sebenarnya otot yang sangat tumpul.
- Percuma saja kalau laki-laki. Tingkah kamu seperti wanita. Melihat kecewa saja kamu ketakutan.
- Kamu seperti anak kecil saja. Baru berjalan 5 km kau sudah mengeluh.
- Tak perlu iri kepadanya. Ia memang punya jabatan. Tapi kamu punya sahabat dan teman-teman.
- Karirnya memang besar dengan sedikit cara yang agak kotor.
- Kau bukannya tak pandai. Hari ini mungkin memang bukan harimu saja.
Itulah beberapa contoh kalimat dengan majas innuendo. Selain innuendo banyak juga majas sindiran lainnya.
contoh majas personifikasi
contoh majas metafora
contoh majas hiperbola
contoh majas litotes
contoh majas simile
contoh majas asosiasi
contoh majas ironi
Berikut ini beberapa contoh kalimat yang termasuk majas sindiran.
- Wah kamarmu sangat bersih sekali. Seperti belum dibersihkan selama 1 abad. (ironi)
- Ia orang yang paling baik dengan sahabatnya. Sehingga sekarang dia hidup sendirian. (ironi)
- Percuma berwajah cantik kalau hatinya seperti setan. (sinisme)
- Dasar anak setan! (sarkasme)
- Kau memang anak paling pintar. Sampai-sampai soal seperti ini saja tidak bisa mengerjakan. (ironi)
- Dasar pemalas! Apa yang bisa kamu kerjakan?
- Apa kau tak pernah makan makanan yang enak? Cara makan seperti orang yang kelaparan. (satire)
- Para wakil rakyat tersebut tidur dengan santai ketika membicarakan penderitaan rakyat. (satire)