Jenis-Jenis Majas Perbandingan : Contoh dan Pengertiannya

Contoh Jenis Majas Perbandingan.  Majas perbandingan merupakan salah satu kategori dari berbagai macam jenis majas.

Majas sendiri merupakan bagian dari gaya bahasa.

Lalu apa yang dimaksud dengan majas perbandingan?

Majas perbandingan adalah majas yang menggunakan kata-kata kias yang menyatakan perbandingan.

Majas jenis ini merupakan salah satu majas yang paling banyak digunakan.




    Jenis-Jenis Majas Perbandingan


    Berikut ini beberapa contoh majas perbandingan.

    macam-macam jenis majas perbandingan


    1. Alegori
    2. Metafora
    3. Alusio
    4. Simile
    5. Antropomorfisme
    6. Sinestesia
    7. Antonomasia
    8. Aptronim
    9. Metonomia
    10. Hipokorisme
    11. Litotes
    12. Hiperbola
    13. Personifikasi
    14. Depersonifikasi
    15. Pars pro toto
    16. Totem pro toto
    17. Eufimisme
    18. Disfimisme
    19. Fabel
    20. Parabel
    21. Perifrasa
    22. Eponim
    23. Simbolik
    24. Asosiasi


    Itulah beberapa jenis majas perbandingan.

    Sebagian yang telah kita pelajari dan sebagiannya jarang dipelajari.

    Contoh Kalimat Dengan Majas Perbandingan


    1. Alegori

    Alegori merupakan cerita yang dipakai sebagai lambang (ibarat atau kias) perikehidupan manusia yang sebenarnya untuk mendidik (terutama moral) atau menerangkan sesuatu.

    • Kehidupan ini laksana sungai yang mengalir. Kita akan meninggalkan masa lalu menuju masa depan. Dan kita tidak bisa kembali mata yang telah silam.
    • Rumah tangga adalah bahtera di lautan. Seorang suami adalah nahkoda yang mengarahkan ke mana bahtera itu berjalan.
    • Dunia ini ibarat ladang. Tempat kita bekerja menanam amal-amal. Dan kita akan memetiknya di akhirat nanti.
    • Bekerja ibarat menanam benih. Kita harus menebarkannya pada lahan yang subur. Merawatnya dengan teliti dan tekun. Membersihkan dari gulma. Menghilangkan hama hama. Lalu pada saatnya kita pun akan memanen apa yang kita tanam itu.
    • Mendidik anak adalah menanam sebuah pohon. Mereka akan tumbuh dengan sangat perlahan. Perlu dididik dengan pelan. Menanamkan kebiasaan. Anak seperti tangkai apabila sudah keras maka dia tidak bisa lagi dibengkokkan.
    • Masa muda adalah pagi hari yang sangat cerah. Di sanalah cahaya surya menyebar ke seantero dunia. Pesonanya akan membuat orang terkesima. 
    • Dunia ini adalah ladang akhirat.  Tempat kita bekerja dan berusaha. Bukan tempat untuk memanen. Persiapkan diri kita untuk senantiasa bekerja jangan pernah sedikit pun merasa lelah. Dan jangan pula tergesa-gesa mendapatkan hasilnya. Sebab hasilnya ada di akhirat kelak.
    • Seorang ibu adalah Telaga yang sangat jernih dan tentram bagi anak-anaknya. Tempat kembali bagi anak ketika mereka merasa lebih dengan kehidupan ini. Tempat anak-anak bermain dan bermanja dengan hati yang dipenuhi dengan rasa gembira.
    • Akhlak seorang beriman bagaikan lebah. Dia tidak hinggap kecuali ke tempat-tempat yang bersih. Dia tidak hinggap untuk merusak. Dan tidak pula mengeluarkan sesuatu kecuali sesuatu yang bermanfaat. Itulah akhlak seorang yang beriman. 
    • Pecinta dunia adalah orang yang meminum air lautan. Sebanyak apapun air itu dia akan tetap kehausan. 
    • Hidup ini bagaikan sungai yang mengalir. Turun dari pegunungan ke muara hingga lautan. Dan kita pasti melewati jalan yang berbatu, jalan yang kotor, dan kadang-kadang jalan yang penuh sampah. 
    • Pendidikan adalah jembatan menuju cerahnya masa depan. Maka barangsiapa yang melewati jembatan tersebut, dia memiliki kemungkinan untuk sampai ke masa depan. Tetapi bagi mereka yang tidak mau melewati jembatan tersebut, maka ia akan mendapati masa depannya begitu suram.
    • Dosa manusia adalah hutang. Suatu hari dia harus membayarnya. Dengan kesengsaraan dan siksaan. 


    2. Metafora

    Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.

    Contoh Majas Metafora:
    • Kau adalah rembulanku. Menerangi hari-hari yang kulewati. Mencerahkan langitku yang kegelapan.
    • Si jago merah mengamuk tadi malam menghabiskan bangunan pasar.
    • Kau adalah puisiku yang paling indah. Tak bisa kubandingkan indahnya dengan syair syair para pujangga. Yang selalu kurindukan lagi dan lagi. 
    • Kamu adalah rembulanku. Aku selalu nyaman berada di bawah cahaya yang teduh darimu. Dan selalu aku rindukan ketika malam-malam gelap itu datang.
    • Engkau adalah belahan jiwaku. Yang apabila jauh maka aku akan merindukannya. Jika kau dekat mana ke aku merasa hidup ini sangat sempurna.
    • Seorang ibu sedang memeluk buah hatinya. Air matanya jatuh berderai. Dan hatinya dipenuhi dengan keharuan yang mendalam.
    • Rani adalah Bintang Kejora untuk malam-malamku yang indah. Cahayanya begitu kecil namun dipenuhi dengan pesona. Dari jauh aku tak bisa melepaskan tatapanku padanya.
    • Wajahnya tampan dan hatinya begitu darmawan. Dia memiliki sifat murah hati yang disukai oleh setiap orang. 
    • Aku tak lagi mendengar kabar angin yang beredar. Bagiku kabar-kabar itu tak ada manfaatnya. Lebih baik kita mempelajari Alquran dan sunnah Nabi karena didalamnya terdapat kabar yang pasti benar. 
    • Kau tak boleh berat sebelah kepada salah seorang dari istrimu. Karena bila kau beristri lebih dari satu engkau dituntut untuk berlaku adil. 
    • Anak yang manis itu adalah Permata Hati ibunya. Maka perlakukanlah dia dengan penuh kasih sayang sebagaimana dia diperlakukan oleh ibunya. 
    • Hatinya berduka cita setelah ditinggalkan oleh belahan jiwanya. 

    3. Alusio

    Majas alusio adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kiasan dengan membandingkan sesuatu yang merujuk dengannya baik tokoh maupun peristiwa yang serupa dengannya.

    Contoh Majas Alusio:

    • Udin terus berlatih sepak bola agar ia suatu hari menjadi Ronaldo di lapangan hijau.
    • Aku tidak percaya suatu hari kamu menjadi Judika.


    4. Simile

    Simile adalah majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainnya dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding.

    Contoh Majas Simile:
    • Otaknya cerdas seperti otak Einstein.
    • Rumah yang luas bagaikan istana.
    • Rambutnya halus bak sutra yang lembut.
    • Tatapannya tajam bagaikan mata elang .
    • Dia tidur seperti kerbau, susah sekali untuk dibangunkan.
    • Anak kecil itu berlari sangat cepat seperti rusa.
    • Guru kami tampak berwibawa bagaikan seorang raja di hadapan rakyatnya.
    • Wajahnya sangat putih dan mulus bagaikan porselen dari Cina.
    • Wajahnya terlihat letih seperti orang yang berhari-hari tidak tidur.
    • Dia berjalan sangat lambat seperti kura-kura.
    • Senyumnya manis bagaikan madu.
    • Cuaca di gunung itu sangat dingin laksana berada di musim dingin Eropa.
    • Dia makan seperti orang yang kelaparan.
    • Senyumannya bagaikan embun yang sangat meneduhkan. 
    • Dia bekerja siang dan malam seperti robot yang tak pernah merasa keletihan.


    5. Antropomorfisme

    Antropomorfisme adalah atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia.

    Contoh:
    • Perahu itu membelah lautan.
    • Kesunyian memeluk para makhluk yang sedang tidur.
    • Langit marah dengan mengeluarkan suara yang menggelegar.
    • Si kancil terkejut ketika kakinya digigit oleh buaya.
    • Angin mengelus-ngelus rambutnya yang hitam dan halus. 
    • Rembulan terpekur di balik awan yang kelabu.
    • Di sana tumbuh sebatang pohon dalam kesepian.
    • Buku di sudut meja itu menggoda. Mungkin ia ingin disentuh dan dibaca olehku.

    6. Sinestesia

    Sinestesia adalah metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.

    Contoh Majas Sinestesia:
    • Senyumannya begitu manis.
    • Namanya sangat harum karena kebaikannya.
    • Dia memiliki watak yang sangat lembut.
    • Pengalamannya begitu pahit sehingga ia jarang sekali tersenyum. 
    • Mengapa dia berkata-kata kasar? Padahal aku hanya diam dan tak membalas.
    • Air mataku jatuh manakala teringat pada kenangan yang sangat manis itu. 
    • Ibuku yang tua itu telah kenyang dengan asam garam kehidupan.
    • Jangan dibiasakan berkata-kata dengan kata-kata yang pedas. Karena bisa menyakiti orang lain.
    • Akhirnya diam-diam dia menerima kenyataan pahit itu. 
    • Tak ada gadis yang memiliki senyuman semanis kamu.
    • Kupingnya terasa panas saat orang itu menghina dirinya.
    • Bahkan aku tak mengerti kenapa sikapmu sangat dingin akhir-akhir ini.
    • Kadang-kadang orang yang berkata manis justru mengakibatkan kepahitan.


    7. Antonomasia

    Majas ini termasuk ke dalam majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.

    Contoh Majas Antonomasia:
    • Si gemuk itu masih saja makan walaupun tidak menghabiskan 5 piring nasi.
    • Si Lincah pandai sekali menari.
    • Aku tidak ingin berurusan dengan si Keras kepala itu.
    • Percuma saja kau menasehati si kepala batu. Dia tidak mungkin berubah.
    • Aku baru saja bertemu dengan si pincang tadi pagi.
    • Si mulut comberan itu sangat dilindungi oleh pemerintah.
    • Lebih baik menghindar dari tukang mengeluh itu daripada engkau terpengaruh olehnya. 
    • Sebetulnya gembrot itu sangat baik hati. 
    • Bagaimana kamu bisa menaklukkan si kutu buku itu? Sifat kalian benar-benar berbeda.
    • Apa gunanya berteman dengan si tukang molor itu? Nanti bisa-bisa kamu ketularan sifatnya. 
    • Banyak orang tidak suka kepada si genit. Dia terlalu berlebih-lebihan.
    • Di tukang pamer itu terlihat begitu sombong. Tapi akhirnya tak punya teman.
    • Pemilik tendangan gledek itu mengubah skor menjadi imbang di akhir babak pertama.
    • Suara cempreng itu bisa terdengar sampai ratusan meter.

    8. Aptronim

    Majas Aptronim merupakan istilah untuk perbandingan penggunaan nama seseorang yang kebetulan cocok dengan sifat atau pekerjaannya.

    Contoh Majas Aptronim:
    • Irama merdu itu dibawakan oleh Rhoma Irama.
    • Arie Untung benar-benar untung mendapatkan proyek itu.
    • Si Ayu merupakan gadis tercantik di desa ini.


    9. Metonomia

    Metonimia adalah sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata.

    Contoh Majas Metonomia:
    • Budi meminta sebatang Djarum Coklat.
    • Kami memiliki Kijang hijau yang sudah berumur tua.
    • Aku kehabisan Odol.


    10. Hipokorisme

    Hipokorisme adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.

    Contoh:
    • Si Bebeb belum juga pulang!
    • Kemarin aku dibantu si bungsu merapikan rumah ini.
    • Eh kamu mau ke mana Dodol? Kok cepat sekali pergi?


    11. Litotes

    Litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut.
    Maaf kalau gubukku kurang begitu nyaman.

    Contoh Majas Litotes:
    • Silakan makan dengan lauk ala kadarnya.
    • Jangan terlalu memuji aku hanya lulusan sd saja.
    • Mohon maaf apabila sambutan dari kami kurang berkenan.
    • Kami bersyukur sudah bisa membuka usaha walaupun kecil-kecilan.
    • Beginilah nasib seorang pemuda desa. Hidup dari sepetak dua petak sawah saja. 
    • Mampirlah ke gubuk ku kalau ada waktu!
    • Di kampung itu kami membangun sebuah rumah yang sederhana. 
    • Mohon jangan lihat kado yang sederhana ini. 
    • Aku hanya mampu memberi pakaian murahan.
    • Kami hanya makan dengan lauk tahu tempe.
    • Maafkan kami yang baru bisa membantu jangan bantuan yang tak seberapa ini.
    • Apakah kamu tidak salah alamat bertanya pada orang yang tidak mengerti apa-apa?

    12. Hiperbola

    Hiperbola adalah salah satu gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Lawannya adalah litotes.

    Contoh Majas Hiperbola:

    1. Demi cintaku padamu, akan kutelan lautan api.
    2. Aku akan ikut denganmu walaupun ke ujung dunia.
    3. Air matanya jatuh berderai.
    4. Tentu saja hatinya teriris iris melihat kejadian yang menyakitkan itu.
    5. Rasanya terik matahari telah membakar kulitku.
    6. Tekadnya bisa meluluhlantakkan batu karang di pantai.


    13. Personifikasi

    Majas personifikasi adalah majas yang memberikan sifat kemanusiaan atau insani kepada benda mati yang sejatinya tidak memiliki sifat kemanusiaan.

    Contoh majas personifikasi:

    • Nyiur di pantai memanggil perahu nelayan.
    • Burung pun ikut bernyanyi.
    • Pagi hari telah bangun dari kepulasan tidurnya.
    • Cahaya itu memeluk hangat diriku.
    • Pohon-pohon berdiri di sisi kanan dan di sisi kiri.
    • Gubuk itu berada di kaki gunung Tangkuban Perahu.
    • Matahari telah lelah di senja ini.


    14. Depersonifikasi

    Majas Depersonifikasi merupakan majas yang berupa perbandingan manusia dengan bukan manusia ataupun benda.

    Contoh majas depersonifikasi:

    • Jika kau langit, Aku adalah bumi.
    • Bila engkau adalah puisi maka aku adalah kata-kata.
    • Jika engkau adalah pantai maka aku adalah ombak.
    • Kau tidak bisa menghalanginya karena tekadnya sudah membaja.
    • Dia hanya berdiri mematung tanpa sedikit pun berbicara.


    15. Pars pro toto

    Pars pro toto adalah sebuah majas yang digunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.

    Contoh Majas Pars pro toto:

    • Sudah siang seperti ini belum juga belum terlihat batang hidungnya.
    • Dia tak ingin angkat kaki dari tempat itu walaupun apa yang terjadi.
    • Ia telah buta hati, tak mau mendengarkan nasehat siapapun.


    16. Totem pro toto

    Totem pro parte adalah sebuah majas yang digunakan untuk mengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.

    Contoh majas Totem pro toto :

    • Indonesia mengalahkan Thailand dalam pertandingan yang diadakan tadi malam.
    • RT 17 akan menghadapi RT15 dalam final kejuaraan bulutangkis.
    • Indonesia akan memilih pemimpin barunya dalam Pemilu tahun depan.


    17. Eufimisme

    Eufemisme adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar.

    Contoh majas Eufimisme :

    • Bolehkah aku ke kamar kecil sebentar?
    • Mohon maaf anak ibu kurang pandai dalam memahami pelajaran tersebut.
    • Tahun depan akan ada penyesuaian harga BBM.


    18. Disfimisme

    Disfemisme adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengasarkan kata, frase, klausa atau kalimat dengan tujuan tertentu.

    Contoh majas Disfimisme:

    • Kontingen Suriname berhasil mencuri satu medali emas dari kolam renang.
    • Maling HP, dimassa sampai nyonyor.


    19. Fabel

    Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia.

    Contoh majas Fabel:

    • Fabel Si Kancil dan Buaya
    • Fabel Si Kancil Mencuri Timun
    • Kisah Monyet Yang Serakah
    • Kisah Kancil dan Kura-Kura



    20. Parabel

    Parabel adalah cerita rekaan untuk menyampaikan ajaran agama, moral, atau kebenaran umum dengan menggunakan perbandingan atau ibarat.


    21. Perifrasa

    Perifrasa adalah majas yang berupa pengungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek.

    Contoh majas Perifrasa:

    • Aku selalu rindu pulang ke kota yang selalu diguyur hujan itu. (Bogor)
    • Aku tidak punya keinginan untuk pindah ke Ibukota yang penuh sampah dan sering banjir itu? (Jakarta)
    • Kami datang ke kajian Ustadz muda yang sedang naik daun dengan tampang gagah tersebut. (Khalid Basalamah)


    22. Eponim

    Eponim adalah nama orang (bisa nyata atau fiksi) yang dipakai untuk menamai suatu tempat, penemuan atau benda tertentu dikarenakan kontribusi atau peranan tokoh yang bersangkutan pada objek yang dinamai tersebut.

    Contoh majas Eponim:

    • Kami akan berada di Bandara King Abdul Aziz pukul 8 waktu setempat.
    • Dia sangat tertarik dengan konstanta Planck. (Max Planck)
    • Komet Halley sangat jarang terlihat. (Edmond Halley)


    23. Simbolik

    Majas simbolik adalah kategori majas perbandingan yang berisi tentang perumpamaan hal yang satu dengan hal lainnya dengan menggunakan lambang, benda, simbol, hewan, ataupun tokoh.

    Contoh majas Simbolik:

    • Pertikaian itu tidak kunjung selesai juga walaupun sudah dibawa ke meja hijau. (meja hijau = pengadilan).
    • Di desa itu banyak sekali kupu-kupu malam yang merusak tatanan kehidupan masyarakat.
    • Selama pandemi covid 19 banyak perusahaan yang gulung tikar.


    24. Asosiasi

    Asosiasi adalah suatu gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda namun secara sengaja dianggap sama atau mirip.

    Contoh Majas Asosiasi

    • Tatap matamu bagai bintang kejora
    • Senyummu laksana matahari bersinar
    • Wajahmu bak mawar merekah
    • Otak yang cerdas bagaikan bunga yang merekah indah.
    • Fitria adalah gadis manis yang serupa dengan bunga terindah di taman.
    • Kata-katanya laksana sihir yang bisa membuat orang terkesima. 
    • Bila kalian tidak hadir di dalam acara itu maka itu sama saja dengan sayur tanpa garam.
    • Bila mengenangnya maka aku teringat pada puisi yang digubah oleh para penyair.Maka dia adalah puisi yang indah itu. 
    • Kemaksiatan akan membuat hati seseorang laksana batu bahkan lebih keras lagi dari batu.
    • Jika melihat kakak beradik itu bak Pinang dibelah dua. Sangat mirip dan susah sekali untuk dibedakan.
    • Aku tidak mau mendengarkan kata-katanya. Karena apabila mendengarkan kata-katanya laksana memasukkan racun yang sangat mematikan ke dalam diri.
    • Raut wajahnya bagaikan setitik embun yang sangat bening di antara kelopak bunga bunga yang begitu harum.
    • Perbedaan antara diriku dengan dirinya bagaikan bumi dengan langit.


    Itulah contoh dari majas perbandingan. Sebelum selesai, coba pahami jenis majas lainnya.



    Ref:
    https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel
    https://id.wikipedia.org/wiki/Parabel
    https://www.maxmanroe.com/vid/umum/majas-asosiasi.html
    Next Post Previous Post